Minsung sebagai sepasang kekasih.
Kalau disuruh menghindari sebuah kata dalam hidupnya. Dengan gamblang Jisung akan menjawab kucing. Tapi kata itu dicintai oleh orang yang dicintainya.
Betul, Minho sangat mencintai kucing. Cinta Minho kepada kekasihnya dan kucing itu sama rata. Masa Jisung harus merasa cemburu dengan seekor hewan eh bukan seekor tapi banyak ekor, entah Minho punya berapa kucing yang tidak Jisung ketahui. Mengakunya ya dua, tapi duanya itu beranak atau tidak Jisung curiga.
"Udah ?" Jisung bertanya lagi. Iya lagi, karena Jisung sudah bertanya beratus-ratus kali kepada Minho dengan pertanyaan yang sama.
"Sebentar say."
Sekitar sepuluh menit sudah Minho berjongkok di samping selokan memegang kucing liar berwarna cokelat. Sudah kelima kali pula kata sebentar dilontarkan oleh oknum bernama Minho itu.
Jisung dengan setia menunggu Minho mengurusi kesayangannya namun tak berniat membantu, dia hanya berdiri memandang kekasihnya membersihkan kucing cokelat yang terluka di bagian kaki kirinya.
"Udah ya meong, jangan sampai terluka lagi atau tak kutolong lagi jika kamu terluka." Sembari mengucapkan kalimat itu, Minho mengelus bulu kasar kucing liar itu.
Bullshit. Dengar bunyi meong saja dia langsung menengok.
Tangan Minho mengelus puncak kepala kucing itu lagi sebelum bangkit dari posisi jongkoknya.
"Apa dia aku rawat aja ya say?"
Jisung menatap Minho dengan tatapan membunuh. Lelaki pencinta kucing itu langsung mengerti ketika ditatap seperti itu oleh kekasihnya.
Minho membentuk jari tangannya menjadi tanda peace kemudian mengelus puncak kepala Jisung gemas.
"Minho!!!! Itu bekas kamu elusin kucing!!!"
Teriakan Jisung hanya dibalas hehe oleh Minho.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melebur bersama Minsung✓
Fanfiction(💋) Mari kita bahagia bersama Minsung~ (26012019ㅡ26012020)