Kopi panas yang Minho buat sendiri tinggal seteguk saja, sekitar dua jam sudah ia duduk di sofa panjang ruang tamu rumahnya.
Sudah seperempat bagian dari novel yang Minho baca dalam sekali duduknya, kali ini ia membaca novel bertema kerinduan karena ia memang sedang rindu kekasihnya. Ditemani lagu buatan sang kekasih yang mengalun merdu di telinganya lewat kabel warna putih bawaan ponselnya.
Btw, Minho sedang menjalankan misi long distance relationship bersama kekasihnya, Jisung sejak setahun yang lalu karena kewajiban sang kekasih yang harus menempuh pendidikan di negeri orang guna meraih mimpi.
Sebelum pergi, amanah yang disampaikan Jisung kepada Minho adalah "Jika kamu benar-benar rindu temukan aku dalam musik yang kukirim ya, karena aku akan susah dihubungi nantinya, sayang"
Ucapan Jisung saat itu sangat membekas di benak Minho dan ia benar-benar melakukan pesan dari kekasihnya tersebut.
Gara-gara hal itu, Minho menjadi candu akan musik, setiap ada waktu Minho selalu mendengarkan musik.
Lagu buatan Jisung adalah salah satu musik yang menjadi candu tersendiri baginya.
Musik membuat Minho sejenak melupakan kerinduan yang sedang ia alami.
Musik adalah pelipur hatinya.
Minho baru sadar semenjak Jisung pergi bahwa mendengarkan musik itu asyik. Pantas saja, jika Jisung betah berlama-lama dengan note dan mengacuhkan dirinya hanya untuk membuat sebuah lagu.
Dulu Minho benci fakta tentang itu karena Minho merasa diduakan walaupun sebenarnya tak apa selagi Jisung masih mau bersama dengannya saja sudah cukup.
Namun akhir-akhir ini Minho tahu, musik memang patut di nomer satukan.
Tak ayal Minho juga jadi belajar bermain piano, meski dia tahu jarinya tak cukup memadai untuk memainkan alat musik itu karena jarinya tidak panjang.
Drrt drrt drrt
Cellphone Minho bergetar, seseorang menelponnya.
Layar benda persegi panjang tersebut memperlihatkan nama "Nadaku"
Minho terlonjak kaget sebentar karena tak menyangka Jisung menelepon dirinya di siang hari seperti ini.
Tanpa aba-aba, Minho langsung menerima telepon itu.
"Halo sayangnya Jisung~~" sapa seseorang yang begitu Minho rindukan.
"Kangeeeen~~" balas Minho tak kalah lembut.
"Hehe, udah dua minggu kita gak ngobrol ya," ucap Jisung di seberang sana, Minho membayangkan betapa manisnya senyum Jisung saat ini.
"Iya, aku kangen banget, mau telepon kamu tapi takut ganggu ya udah aku tahan-tahanin," Minho merajuk? Iya dia sering merajuk seperti itu ketika bersama Jisung, hanya seorang Han Jisung yang tahu sifat Minho yang satu ini.
"Dua hari aku libur, kita bisa ngobrol kayak gini sepuasnya," ucap Jisung. Lagi-lagi Minho membayangkan wajah indah Jisung yang sedang tersenyum manis.
"Lagi apa, sayang?"
"Baca buku sambil dengerin lagumu, soalnya lagi kangen kamu."
Di seberang sana Jisung tertawa mendengar jawaban Minho.
"Buat lagu lagi ya sayang, biar aku enak kalau kangen kamu," Minho berucap.
"Dasar kamu ini," balas Jisung dengan nada seperti ingin memukul Minho, andai mereka berhadapan langsung.
"Ji, Ayo video call aja?" tawar Minho.
"Ayo, ya udah aku matiin telepon ini ya~"
Setelah itu sambungan telepon mereka mati.
Sepertinya hari ini Minho sudah cukup dari acara mendengarkan musiknya.
Siang ini akan ia habiskan untuk mendengarkan "musik" miliknya yang asli.
Aku punya ff minsung lagi di akun donkeycloud go cek~
Semoga syukaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Melebur bersama Minsung✓
Fanfiction(💋) Mari kita bahagia bersama Minsung~ (26012019ㅡ26012020)