14. Lezat: Kue

463 81 25
                                    

Sudah pernah dikatakan, jika Minho lebih bisa membuat kue daripada masak hal lain, sayur misalnya. Dan ternyata Jisung malah individu yang tidak terlalu jago membuat kue dia lebih tertarik memasak hal-hal yang umum dimasak, ya sayur misalnya.

Dibuktikan dengan Jisung yang saat ini lebih pasif dan hanya menonton tangan lincah Minho membuat kue.

"Mungkin kita ini memang jodoh Ji, saling melengkapi," Seru Minho ketika menyadari hal ini.

Dibalas kekehan kecil dari mulut Jisung. Panas di pipinya jadi menampilkan rona merah muda khas orang salah tingkah. Entah sudah berapa kali dalam sehari ini pemuda yang lebih tinggi darinya itu membuat dirinya terbang melayang menembus awan.

Setelah sibuk berkutat di dapur, mereka akhirnya menyelesaikan pembuatan kue.

Kue berhasil dibuat.

Penghias buah stoberi diletakkan di atasnya.

Tampak enak.

Minho membawa kue itu ke meja makan dan menyuruh Jisung ikut duduk di depan kue itu.

"Hehe aku bisa sendiri, Kak," ucap Jisung salah tingkah karena Minho tiba-tiba berdiri di belakangnya ingin melepas apron yang melekat di tubuhnya.

"Oh, baiklah," Minho tidak kalah salah tingkahnya dan berujung melepas apronnya sendiri.

"Akhirnya jadi juga kue ini~" Minho berucap.

"Terlihat enak~"

"Selamat hari pertama pendekatan Jisung~ akan ada perayaan satu bulan, dua bulan, dan tiga bulan," Minho berucap semangat. Dirinya sudah membawa pisau guna memotong kue itu.

Mereka mencicipi kue yang 98 persen buatan Minho dan 2 persen buatan Jisung itu. Well, Jisung hanya aktif membuat adonannya saja, itu pun hanya mengaduknya berakhir dengan dia yang diolesi adonan oleh Minho.

"Enak Kak!! Buka saja bisnis kue!! Ho's tart namanya," saran Jisung jujur.

"Bagus quokkacat's tart!"

"Huh?"

"Pokoknya artinya Jisung dan Minho begitu hehehe."

Nah kan lagi-lagi Minho berhasil membuat Jisung merasa kembali menjadi seseorang yang spesial.

"Dasar!" Hanya itu yang mampu Jisung ucap.

"Ayo makan lagi!" Minho kembali memotong kuenya dan memberikannya pada Jisung.

"Ji-"

"Hmmm?"

"Hobi Jisung itu apa?"

Jisung mengernyitkan dahi heran, tiba-tiba Minho bertanya begini.

"Sepertinya kakak sudah tahu hobiku dari kebiasaanku saat bersamamu, Kak."

Minho mengangguk paham.

"Kalau hobiku sekarang itu menggombali Jisung hehe tapi gombalanku itu tidak bohong kok," ucap Minho entah untuk alasan apa dia memberitahukan hal itu. Dasar tidak jelas.

"Kalau begitu aku punya hobi baru," berganti Jisung yang berucap.

"Apa? Apa?" Minho semangat, dia benar-benar ingin tahu.

"Hobi baruku itu menerima gombalan kak Minho," ternyata ketidakjelasan Minho ditanggapi oleh Jisung.

Minho turun!! Jangan naik ke langit nanti flatmu bocor!!

***







Aw aw up teroos~ lagi?

Melebur bersama Minsung✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang