Melebur bersama Minsung✓

1) Lezat: Roti Bakar

Udara pagi menyapa pemuda yang baru saja keluar dari flatnya sembari memegang dua lembar roti yang telah dibakar dan ditumpuk menjadi satu. Susu kental manis berperisa cokelat yang seharusnya berada di antara tumpukan kedua lembar roti berhambur keluar karena si pembuat terburu-buru menuangkannya.

Tas kerja disampirkan pada bahu kiri, jari-jarinya memegang roti bakar dan sedikit berusaha mengumpulkan cokelat ke tengah.

"Aduh duh, keluar semua," heboh dengan aksi cerobohnya sampai membuat pemuda manis itu tidak memperhatikan jalan di depannya dan...

Bruk!

Tubrukan satu sama lain tak bisa dihindarkan.

"Aaaaa, rotikuu!!"

"Aaa, rotikuu!!"

Teriakan dua orang yang barusan bertabrakan sama-sama terdengar.

Empat lembar roti dengan susu kental manis cokelat yang berguna sebagai selai berceceran di hadapan mereka.

Sang pemilik hanya bisa melihat naas roti yang seharusnya menjadi isi perut mereka pagi ini.

"Maafkan saya, saya tadi terburu-buru jadi tidak memperhatikan jalan," pemuda yang lebih tinggi dari pemuda manis tadi meminta maaf karena peka telah membuat kesalahan, takut jika dia akan memiliki musuh padahal baru satu hari tinggal di kawasan ini.

"Tak apa, saya juga minta maaf," pemuda manis itu meminta maaf pula karena dia juga tak memperhatikan jalan tadi.

Mereka membungkuk.

"Oh, Anda juga tinggal di sini?" Pemuda manis itu bertanya.

"Iya, saya tinggal di flat nomor 98, nama saya Lee Minho."

"Benarkah? Saya di flat 94. Nama saya, Jisung, Han Jisung. Oh, saya sedang diburu waktu, Anda mau ke halte juga kan?"

Lee Minho mengangguk.

"Ayo mengobrol sembari ke sana," tawar Jisung.

Dan mereka berbicara banyak dalam perjalanan menuju halte.

Ternyata insiden jatuhnya roti bakar mereka hanya sebagai entrance dari pertemuan-pertemuan mereka selanjutnya.

***

Series dalam series lain.
Series ini akan jadi penutup buku ini, karena buku ini harus tutup buku di tgl 26, tepat ultah yang pertama.

Aku harap kalian mau mengapresiasi series ini.

Aku mohon sangat, bantu aku🙏

Aku lebih menghargai seseorang yang datang terlambat, muncul, dan menampakkan diri daripada sudah datang terlambat, bersembunyi, lalu kabur.