Jisung senang bukan main.
Mungkin ini adalah tugas paling menyenangkan selama dia menempuh bangku kuliah.
Menyenangkan sekaligus menegangkan sih.
Kenapa ?
Dia ada tugas wawancara dengan salah satu pengusaha pada mata kuliah kewirausahaan.
Jadi dia sudah ada target ingin mewawancarai siapa.
Jual penyetan juga termasuk pengusaha kan ?
Di kelas tadi Jisung sudah menyusun target dengan baik, apa saja yang ingin ditanyakan nanti dan lain-lain. Pokoknya semua sudah disiapkan. Tugas ini tugas kelompok berjumlah tiga orang, Jisung berada di kelompok yang sama dengan Felix dan Seungmin.
"Tenang guys, kalian tinggal menemaniku ke sana. Terima beres. Jangan lupa siapkan kamera terbaik untukku berfoto," jelas Jisung mengebu-gebu pada anggota kelompoknya.
Sungguh. Baru kali ini Jisung mengentengkan tugas.
"Percaya aja sama Jisung," pesan Seungmin pada Felix.
Meski tak yakin, Felix mencoba percaya.
***
Tapi sepertinya memang salah jika percaya pada Jisung. Lelaki manis itu malah hanya berdiam diri di samping motornya.
Katanya malu.
"Kamu aja Fel yang bilang, aku nanti yang memfoto," ujar Jisung akhirnya.
"Yeu kirain!!"
Karena Felix malu hanya berdiri di motor dan dari tadi dilihat oleh pembeli lain akhirnya pemuda itu memberanikan diri untuk melakukan aksi meminta penjual penyetan itu untuk diwawancarai.
"Hai, saya Felix mahasiswa kampus sebelah. Boleh saya mengetahui nama Anda terlebih dahulu?"
"Saya Minho."
Felix mengangguk mengerti.
Setelah berkenalan, Felix menyampaikan maksud tujuannya sedangkan si penjual ganteng yang masih sibuk melayani pembeli itu mendengarkan dengan sungguh-sungguh.
"Oh, mau mewawancarai saya? Sebentar ya saya cuci muka dan ganti baju dulu, masa di foto jelek begini?"
"Tidak perlu kok, fotonya hanya satu dan kami tidak lama mewawancarai Anda. Sepertinya Anda juga sedang banyak pembeli," sanggah Seungmin yang mulai berdiri di samping Felix. Jisung masih setia berdiri di samping motor.
"Ya sudah, cuci muka dulu lah minimal. Sebentar."
Minho masuk ke dalam area dapur tanpa mengindahkan perkataan Seungmin.
"Jiii sini! Di motor mulu. Kapan lagi ngobrol sama kang mas kalau bukan sekarang!"
Dengan iming-iming kapan lagi Jisung pun ikut berdiri di samping Felix dan Seungmin.
Hampir sepuluh menit berlalu belum juga Minho menampakkan batang hidungnya.
"Maaf ya lama."
Minho keluar dengan baju yang rapi ㅡdia berganti pakaian, rambut melipis, dan keringat yang tadi ke mana-mana karena kepanasan kini sudah tak ada.
Alhasil ketiga pemuda itu tertawa, tidak sedikit pula pembeli lain juga ikut tertawa.
Minho hanya ingin di wawancarai bukan ingin melamar kerja.
"Sudah bagus kan kalau di foto?" Tanya Minho kikuk mengabaikan tawa ketiga orang yang ingin mewawancarainya itu.
Mereka bertiga mengangguk merespon pertanyaan konyol Minho.
"Lebih dari kata bagus. Sekarang dimulai ya."
"Siap, aku sambil melayani membeli saja ya," ucap Minho ketika melihat antrean panjang pembelinya.
"Baik, dimulai sekarang ya," Felix berbicara.
Mereka mengajukan berbagai pertanyaan yang telah disusun oleh Jisung.
Pertanyaan yang lebih bagus dikatakan sebagai get to know Minho daripada tugas kewirausahaan.
"Terima kasih ya."
"Terima kasih."
"Terima kasih."
Mereka bertiga satu-satu mengucap terima kasih sembari berjabat tangan.
"Sepertinya ini pembeli langgananku ya? Hampir seminggu satu kali selalu ke sini kan?" Minho bertanya ketika berjabat tangan Jisung.
Felix menyikut pinggang Jisung dan menatap dia dengan tatapan dinotice tuh!
Entahlah Jisung apa kabar setelah disadari keberadaannya oleh kang mas ganteng ini.
Bagaimana Jisung, masih di bumi?
***
Dulu Minho jadi kasir eh sekarang penjual penyetan wkwkwk multimedia eh multitalent doi di buku ini
Cerah kok gak ada greget melanjutkan sih syediih :(((
KAMU SEDANG MEMBACA
Melebur bersama Minsung✓
Fanfiction(💋) Mari kita bahagia bersama Minsung~ (26012019ㅡ26012020)