Pemuda berhidung mancung itu membawa langkah kakinya memasuki sebuah kafe sembari menenteng tas kerjanya. Dia kemari hanya karena tertarik dengan banner di depan kafe bertuliskan menu spesial hari ini teh madu.
Sebagai seseorang yang bergelut di dunia makanan, Minho ㅡpemuda tadi Minho tentu tahu manfaat dari teh yang dicampur madu. Meningkatkan konsentrasi dan menenangkan hati, itulah yang dia butuhkan saat ini. Makanya tanpa pikir panjang kakinya berjalan masuk ke kafe yang tidak jauh dari halte bus dekat kantornya itu.
Walaupun sudah pulang kerja, Minho juga masih butuh meningkatkan konsentrasi terlebih menenangkan hatinya. Biarlah hari semakin sore, senja telah tampak di langit kota ini pula. Yang penting hatinya damai dan tinggal tidur sampai di flat nanti.
Netranya beredar mencari tempat duduk yang kosong tapi semakin dia cari semakin tidak terlihat ada yang kosong. Kenapa kafe ini sangat ramai? Apa manusia sepulang bekerja memang sering ke kafe?
"Kak Minho!!"
Minho mendengar ada yang memanggil namanya. Tentu dia menoleh mencari sumber suara dan menyadari ada kerumunan orang duduk di kafe itu. Dari kerumunan itu ada sosok manis tetangganya.
"Kamu seperti orang linglung, Kak!" Ucap Jisung lalu menyeret salah satu kursi di samping meja mereka untuk diduduki Minho, tidak lupa meminta izin dengan pemilik meja sebelahnya terlebih dulu.
Minho membalas tersenyum dan duduk, "Terima kasih."
"Oh, ini ya yang dibangga-banggakan kak Woojin padaku?" Salah seorang menyuarakan pertanyaan retorik tentang Minho. Minho pun menatap orang itu lalu tersenyum canggung karena secara tidak langsung dia baru saja dipuji.
Kalau Minho tidak salah, orang yang tadi bersuara adalah ceo FF. Daripada di layar televisi, orang yang asli jauh lebih manis dan kurus. Dilihat seperti ini dia tidak tampak sebagai seorang pemilik perusahaan terkenal.
"Untung perusahaan kita juga punya Daehwi yang ahli desain," pemuda berwajah manis tadi kembali bersuara kali ini dengan kekehan ringan.
Lagi Minho tersenyum canggung. Dia paham sebenarnya jika ini hanya guyonan.
"Sudah, Seungmin ah. Minho sepertinya tidak sabar memesan teh madu."
Untung Jisung menengahi. Kalau tidak dia akan terus merasa canggung. Please, Minho tidak kenal semua yang duduk di sini kecuali Jisung.
Tapi Jisung tahu jika Minho mau memesan teh madu? Apa sebenarnya Jisung ini cenayang?
Oh tentu bukan.
"Ah, mungkin kakak bingung. Ceo FF ini kalau di luar kantor tak mau dipanggil dengan embel-embel formalitas, maunya dipanggil Seungmin dan tanpa embel-embel apapun."
"True!" Seungmin membenarkan ucapan Jisung.
Minho mengangguk paham, tidak begitu tertarik sebenarnya tapi itu fakta yang menarik.
Jisung memanggil pelayan kafe dan memesankan Minho teh madu. Selama menunggu pesanan datang, mereka yang ada di meja itu memperkenalkan diri pada Minho.
"Sudah cukup perkenalannya. Mari kita mulai menikmati teh madu ini sebelum dingin," Jisung berucap, tangan kanannya dia taruh di atas kepulan asap yang membumbung tinggi guna menikmati panasnya.
Minho yang melihat itu terkekeh pelan, cara menikmati uap panas dan mengusir dingin yang unik.
"Kafe ini setiap kamis pertama tiap bulannya selalu menyediakan menu spesial ini, Kak. Hanya sebulan sekali. Makanya kafe ini ramai sekali walau sudah hampir malam," Jisung bercerita disela mencicipi teh madu miliknya sendiri.
Minho mengangguk mengerti. Pantas jika kafe ini sampai kekurangan tempat duduk.
"Kafe ini punya madu terbaik!" Pemuda yang tadi memperkenalkan diri bernama Hyunjin ㅡyang paling tampan dari mereka semua kata bosnya berucap.
"Ya walaupun hanya dapat dinikmati sebulan sekali." Jeongin ㅡsi raja estetik di sosmed bernada sedih.
"Itu sensasinya! Kalau sering dinikmati jadi tidak enak," Jisung berucap.
Diam-diam yang lain membenarkan perkataan Jisung.
Minho mengakui kenikmatan dan ketenangan selama menyeruput teh dari cangkir ini.
Begitu memabukkan.
"Pulang nanti bareng aja ya Kak." Jisung berucap.
Tentu saja Minho akan senang!
"Pulang bersama kami saja loh kak," bos FF menawari.
Minho dalam hati berharap Jisung menolak.
"Tak mau! Aku jadi obat nyamuk di antara kalian nanti!" Jisung berujar sembari menunjuk orang yang tadi memperkenalkan diri sebagai sekretaris Seungmin.
"Aku pulang sama kak Minho saja, tak apa."
Sudah berjuta kupu-kupu fana menghiasi kepala Minho.
***
Owowo masih aja berani unggah lanjutannya, heran aku :(((
KAMU SEDANG MEMBACA
Melebur bersama Minsung✓
Fanfic(💋) Mari kita bahagia bersama Minsung~ (26012019ㅡ26012020)