Sudah satu minggu yang lalu, Jisung tidak bertemu dengan Minho lagi.
Tau tidak sih dia sungguh menepati janjinya yang tidak akan membuat banner kelas Jisung menang.
Jisung kangen dengan Minho. Hoho. Mereka sempat bertukar id line saat itu tapi sampai sekarang Jisung belum berani menghubungi Minho.
Apa aku line dia duluan ? Batin Jisung.
Tidak. Aku tidak boleh ngontak dia duluan. Jisung terus membatin.
Tapi kelanjutan hubungan Jisung dan Minho bagaimana? Ops, hubungan ? pendekatan saja belum kesampean. Oke, Jisung harus ngontak duluan. Lagian yang butuh itu Jisung bukan Minho.
Minho, gimana kita ?
Please, itu pesan apa?
Akhirnya Jisung hapus lagi hasil ketikan tadi dan kembali mengetik. . .
Minho, jadi ketemuan buat ngajarin aku ngedit foto?
Send.
Sambil menunggu Minho membaca ditambah balas line Jisung tadi, Jisung memutuskan untuk mandi, penampilannya sudah seperti badut ancol, sudah kucel ditambah bau karena seharian belum mandi.
Biasa hari minggu. Anak jomblo malas mandi.
Setelah mandi, Jisung mengecek ponselnya.
Jadi. Kalau kamu mau ke sini aja, ketempatku kerja.
Apa ? ke tempat kerja dia ? huha. Masa yang jemput Jisung ? Eh. Jisung berpikir apa sih ? kan cuma untuk belajar.
Oke, Jisung harus siap-siap. Jisung pakai baju apa ya ? Cute ? terlalu kentara kalau berharap diajak dating.
Kasual saja ah, so simple.
Jisung !! GO GO GO !
***
Hah ? tau tidak sih ? Jisung di sini hanya untuk pajangan.
Dua jam Jisung menunggu di sini, di samping Minho. Mau sih Jisung di sini berapa jam pun kalau diajak berbicara sesekali atau ditanya pendapatnya. Lah ini ? Tidak sama sekali. Bayangkan ! Jisung hanya dibuat patung pancoran walaupun patung pancoran duduk.
Seharusnya Minho bilang kalau dia lagi sibuk, belajarnya kali lain. Toh, Jisung juga akan mengerti, keleus. Perasaannya di mana sih ? pemberi harapan palsu kamu, Minho !
Dari tadi customer datang tak ada jeda. Sebenarnya Jisung kasihan dengan Minho. Dua jam itu tak lama loh ! dan dia hanya terpaku pada layar komputer. Jisung kasihan ke matanya Minho. Tapi anehnya Minho tidak pakai kacamata loh. Apa dia pakai softlens ? tau ah gelap memikirkan Minho hanya membuat kepala tambah pusing.
Dia betah kerja seperti ini setiap hari ? sumpah kalau Jisung sih ogah. Bayarannya memang berapa sih ?
"Ayo, Jisung," Minho sudah berdiri di depan Jisung sambil membawa jaket di tangannya.
"Ke mana ?" Tanya Jisung cengo. Sudah dapat dipastikan jika wajahnya kini seperti orang bodoh.
"Katanya mau les?"
Jisung akhirnya berdiri dari tempat duduk yang selama dua jam lebih dia duduki.
"Kak Nayoung, aku pulang dulu ya!" Minho berteriak ke arah kasir sambil terus menggandeng tangan Jisung. Eh ? menggandeng tangan Jisung ? eh ? eh ?
Setelah sampai di parkiran dia melepas tangan yang tadi memegang Jisung.
"Sorry, kamu tadi naik apa ?" Tanya Minho.

KAMU SEDANG MEMBACA
Melebur bersama Minsung✓
Fanfiction(💋) Mari kita bahagia bersama Minsung~ (26012019ㅡ26012020)