11. Lezat: Teh Kamomil

547 89 20
                                    

"Maaf saya terlambat, ada sedikit urusan tadi di rumah," napas pemuda itu masih satu dua, mencoba terus membungkuk pada pegawai yang ikut rapat karena telah terlambat terlampau lama di rapat kali ini.

Walaupun masih terheran tapi semua pegawai maklum, tidak mungkin juga mereka memarahi bos sendiri. Lagian rapat masih berjalan dengan baik saat dipimpin Seungmin.

Rapat dilanjutkan lagi, yang sebenarnya tersisa simpulan rapat saja. Dibacakan oleh sekretaris Seungmin.

"Tuan Woojin sepertinya tidak fokus sedari tadi," Minho bergumam pada Jeongin di sampingnya ketika menyelisik bosnya yang sedari tadi terus menatap ponsel. Jeongin hanya mengangguk membenarkan tanpa merespons dengan mulutnya.

Rapat selesai.

Ternyata Jeongin tadi diam karena daritadi dia diperhatikan oleh pegawai lain. Dia terlalu banyak bicara sejak masuk ruang rapat memang.

"Setelah rapat ini antarkan aku ke pantri ya," ucap Jisung yang tiba-tiba berada di depan Minho.

Minho mengiyakan meski bingung mengenai maksud tetangganya itu.

Minho mengantarkan Jisung ke pantri sesuai keinginan tetangganya itu tadi. Setibanya di sana, Jisung langsung dengan lincah meracik sesuatu.

Sadar jika Minho sekarang kebingungan, Jisung pun berucap.

"Hana sakit, tadi Seungmin bilang."

"Hana?" Minho mengerutkan keningnya heran mendengar pernyataan Jisung karena tidak ada pegawai yang bernama Hana di sini.

Jisung menepuk jidatnya sendiri, lupa jika Minho pegawai baru. Meski bukan lagi rahasia menurut pegawai FF maupun CF tapi tetap saja Woojin menyembunyikan identitas istrinya pada masyarakat luas jadi pantas jika Minho belum tahu fakta kehidupan pribadi bosnya.

"Hana istri tuan Woojin, makanya beliau terlihat kalang kabut," jelas Jisung, dia mengeluarkan sesuatu dari tas kerjanya.

Sebuah tempat makan yang di dalamnya ada bunga.

"Itu bunga kamomil?" Tanya Minho penasaran, dia sering melihat itu di internet.

"Iya, aku dapat kabar dari Seungmin pagi tadi jadi aku berinisiatif membawa ini untuk Hana," jawab Jisung.

"Mau buat teh kamomil?" Lagi Minho bertanya. Dan dijawab anggukan oleh Jisung.

"Teh ini untuk meredakan demam dan migrain biar tuan Woojin berikan pada istrinya," jawab Jisung kembali.

Minho mengangguk kerap.

Tentu saja Minho semakin kagum dengan Jisung.

Idamannya sekali manusia di depannya ini.

"Heh! kenapa senyum-senyum?"

Akibat melamun tanpa sadar jika Minho saat ini sedang bersama orang yang dilamunkan.

Minho cengegesan.

"Tolong berikan pada tuan Woojin di ruangannya dan lebih baik kakak suruh bos kak itu pulang saja, kasihan daripada di sini kepikiran istrinya melulu," Jisung memberi saran.

Minho mengikuti saran Jisung, dia menuju ruangan Woojin namun sebelum itu dia berucap, "Nanti malam makan bersama saya ya Ji."

Ajakan Minho sebelum hilang dari arah pintu membuat Jisung memantung.

***











Aku sebenernya gak terlalu paham soal perusahaan gitu, jadi maklum ya kalo tidak sesuai realita di lapangan. Aku berusaha mencoba cari-cari literatur tentang perusahaan juga dikit2


Melebur bersama Minsung✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang