Dhana sudah tak punya muka di depan Rasen.
Sudah dua bulan dia tidak mengunjungi kafe, Dhana sudah sangat malu untuk sekadar memasuki pintu kafenya.
Kerjaannya hanya melihat akun instagram sang pujaan dengan akun palsu tentu saja.
Semenjak insiden dm Ayen, dia tidak lagi membuka akun instagramnya yang asli, Dhana langsung menghapus foto profilnya dan seluruh foto yang ada di sana meski sudah terlambat -karena Rasen pasti sudah melihatnya- dia tetap melakukan itu.
"Dhan!! Tempat gula di mana ya ?"
Suara sepupunya bertanya dari arah dapur dia abaikan, biar sepupunya itu tak makin melar ke samping.
"Dhana!!!"
"Dhanaaa!!"
"Sayudhaaanaaaa sayang!!!"
Karena mengganggu, dengan malas Dhana menunjukkan tempat gula kepada sepupunya yang umurnya tidak berbeda jauh dengannya.
"Makasih Dhanaku~"
"Hmm."
"Duh cemberut aja nih anak."
"Bodo Bin!"
***
Dhana kembali ke sofa ruang tamunya untuk kembali menstalker sang gebetan eh belum sampai tahap gebetan sih.
"Dhan, sepertinya lagi gelisah." Dari arah belakang dengan membawa segelas jus jeruk sepupunya muncul.
"Bikin kaget aja." Dhana buru-buru menutup akun instagramnya karena sepupunya itu tepat duduk di sampingnya.
"Siapa sih ? Lagi naksir orang??" Sepupunya bertanya dengan nada menggoda.
Dhana diam tak menjawab.
"Cieeee bener nih lagi naksir seseorang ??"
"ABIIN!!!" Dhana menerjang Abin dengan serangan maut.
"Bener banget nih pasti naksir orang!! Dhana udah gede!!!!!"
"Abin!!!!!!" Serangan maut Dhana makin gencar.
Dalam serangan Dhana, sepupu berpipi yang makin hari makin lebar itu tertawa puas.
"Berhenti ah udah sama-sama gede. Cerita dong~~ suka nih kalo sepupuku jatuh cinta gini."
Akhirnya Dhana menghentikan acara membalaskan dendamnya itu.
Dhana berpikir lama, cerita gak cerita gak cerita gak.
"Ya udah aku cerita tapi jangan diketawain!"
Dhana menceritakan semua kejadian mengenai Rasen. Seluruhnya. Sampai kejadian termalu di kafe waktu itu juga diceritakan.
Dia mencoba percaya pada sepupunya itu.
Namun sepertinya Dhana salah.
Abin di bawah tepatnya duduk di lantai sedang tertawa terpingkal-pingkal sambil memegang perutnya.
"Ya ampun Dhan buhahahahaaha!!!!"
Masih Dhana lihat.
"Ya ampun buhahaha!!!!"
Tetap dan masih Dhana lihat.
Bentar lagi kalau masih tertawa. Abin. Tamatlah riwayatmu.
"Huft..."
"Udah ah sakit perut aku Dhan." Abin berhenti tertawa dan duduk kembali di sofa samping Dhana.
Masih Dhana lihat.
"Ngomong-ngomong, siapa nama cowok itu ?"
Dhana enggan menjawab tapi melihat ekspresi Abin yang serius seperti sekarang sangat jarang dia lihat, akhirnya dia memberitahu Abin, "Rasen."
"Huh? Seperti tidak asing. Hmm Rasendriya Dwiangga ? Rasen dengan tahi lalat di hidung mancungnya?"
Dhana mengangguk kecil, sudah malas meladeni sepupunya yang jarang akur dengannya ini.
"Rasen yang kerja di kafe starlight ?"
Dhana lagi-lagi mengangguk.
"Sepertinya aku sangat mengenal dia."
Dunia sempit sekali bung!!!!
"Dia temanku plek Dhaaaan!!! Kamu jatuh cinta padanya ? Pada Rasen ???? Serius ???"
Perasaan Dhana tidak enak.
"Dia pasti senang ada yang naksir!!!Akan kuberitahu dia hal ini!!!" Abin sudah heboh sendiri.
"Jangan !!!!!!!!!"
Sepertinya percaya pada Abin juga salah.
Memang benar.
Seharusnya Dhana hanya percaya pada Tuhan saja.
ㅡ Cerah (3) selesai ㅡ
Update malem karena besok sepertinya tidak bisa update
Btw, kalian bayangin siapa buat tokoh
Liandra
Ayen (dah kentara sih ya)
Abin
KAMU SEDANG MEMBACA
Melebur bersama Minsung✓
Fanfic(💋) Mari kita bahagia bersama Minsung~ (26012019ㅡ26012020)