Jisung meruntuki teman-teman sekelas.
Terutama si Felix, sudah dipasrahi ke dia tapi malah tidak dikerjakan, mana deadline tinggal sehari lagi. Jisung buka laptop hitam kesayangannya, mencoba membuat sebuah banner yang menarik untuk diikutkan ke festival design banner di kampus.
1 menit
5 menit
30 menit
1 jam
Waktu terus berjalan dan Jisung belum bisa memotong gambar dengan rapi.
Sumpah.
Jisung memilih untuk membuat 50 puisi daripada harus buat banner. Dari tadi Jisung hanya bisa buat background, tulisan, dan kalau kalian tau yang Jisung lakukan dari tadi cuma merapikan gambar dan sampai sekarang belum rapi.
Brak!!
Jisung menyerah.
"Ji, sudah selesai ?"
Selesai darimana ! ini tuh tanggung jawabmu tau !!! Jisung hanya bisa meruntuki Felix dalam hati. Rasanya Jisung ingin memasukkan dia ke segitiga bermuda.
"Yuk, kita pesen aja." Jawab Jisung, tapi sepertinya itu tidak bisa dikategorikan sebagai sebuah jawaban.
"Maksudnya ?"
"Kamu kelewat pintar atau bagaimana sih ? kita pesen banner sekalian designnya !" jawab Jisung sarkatis. Jisung sudah muak, capai hatinya.
"Ayo kalau kamu punya uang." Ucap Felix
"Ini tuh tanggung jawabmu. Ya, kamulah yang bayar." Jisung mematikan laptop dan memasukkan ke dalam tasnya.
"Tapi uang bulananku sudah habis, belum dikirim lagi sama ortu." Ucap Felix dengan muka memelas menatap Jisung.
"Tenang aja, Fel. Pakai kas kelas."
Setelah berbicara seperti itu Jisung menarik tangan Felix dan keluar dari kelas.
***
"Ada yang bisa saya bantu ?" Tanya orang di depan Jisung dan Felix ramah.
"Iya, kami mau design banner, sekalian mencetaknya."
"Mau yang berapa hari ?"
"Besok bisa ? sekarang kita mau design dulu," Sekarang giliran Felix yang berbicara.
Tumben, benar.
"Iya, bisa. Silakan ke orang yang itu ya." Perempuan itu menyuruh Jisung dan Felix dengan menunjuk seseorang yang duduk tegak di depan komputer dengan hanya memakai kaos biru dongker dengan mata yang terfokus ke berbagai arah yang ditunjukkan kursor.
Sexy.
Oh, ada apa denganmu, Jisung !
"Terima kasih." Ucapan Felix membuat Jisung sadar akan lamunan singkat nan absurdnya.
"Lee Minho ! ada order lagi nih." Teriak perempuan itu. Minho menoleh.
Satu kata untuk cowok itu. Keren. Jisung terpaku sesaat.
Tadi namanya siapa ? Lee Minho ? Dipanggil sayang bisa tidak ya? ah, kan jadi ada keinginan memiliki.
Sumpah, sadarkan Jisung, sepertinya Jisung sudah mulai gila.
"Kenapa kamu, Ji?" Tanya Felix. Jisung mengangguk-angguk secara tak sadar setelah tau namanya.
"Ah, aku lagi dengerin lagunya Stray Kids judulnya Miroh nih jadi ikut nyanyi." Hoho. Itu hanya alibi, untung Jisung pake headset sekarang. By the way, yang sekarang terputar jadi backsoundnya itu lagu Pelukku untuk Pelikmu. Haha, it's so mellow.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melebur bersama Minsung✓
Fanfic(💋) Mari kita bahagia bersama Minsung~ (26012019ㅡ26012020)