19. Weekend

16 5 2
                                    

"Hello gaesss." ucap rio.

Tanpa respon dari kedua sahabatnya rio pun beraksi dengan kejahilannya.

Rio keluar dari kelas dan mengambil sebuah sedotan,lalu ia potong menjadi kecil-kecil kemudian ia buat jadi mainan yang menghasilkan sebuah suara yang begitu nyari. Apa lagi kalo bukan terompet.

Rio kembali masuk ke kelas dengan membawa terompet buatannya itu. Dan terjadi....

Pritttt...pritttt bunyi suara terompet yang sangat kencang yang di tiup rio di hadapan Ardi dan Panji.

Panji dan ardi yang sedang sibuk bermain game online pun kaget dengan kejahilan yang rio lakukan.

Rio pun tertawa terbahak-bahak saat melihat ekspresi kedua sahabatnya.

"Eh kampret. Nih anak ganggu teruss!" ucap panji sambil memukul kening rio.

"Aduhh,sakit panji bolong." rengek rio yang kesakitan.

"Sapii dasar!! Tuh kan. Pushrank lagi!" ucap ardi.

"Tau nih,si rio pagi-pagi udah bikin naik darah aja!" ucap panji.

"Makanya lo semua itu,jangan pada sibuk maen game mebel lejen. Ini sekolah bukan tempat maen game!" ucap rio.

"Mobile lagend!" ucap ardi dan panji bersamaan dengan wajah kesal.

"Gua tanya,yang ngomong mebel lejen siapa?"tanya rio.

"Lo" ucap panji dan ardi.

"Ya udah, mulut gua pengen nya bilang mebel lejen." ucap rio sambil berjalan ke arah tempat duduknya.

"Serah lo aja deh, susah sih ngomong sama mulut emak-emak mah." ledek panji.

"Ehh,mau tau gak tadi gua liat sesuatu yang menyeram kan." ucap rio.

Ardi dan panji pun mendengarkan dan melirih pandangannya kepada rio.

"Sesuatu yang blm pernah gua liat sama sekali dalam hidup gua, sangat menyeramkan,saking menyeramkan nya gua jadi pengen nampol." ucap rio.

"Tapi sayangnya hati nurani gua berkata lain. Jadi gua gak jadi nampolnya." ucap rio

Ardi dan panji hanya membisu mendengarkan sahabat yang paling somplak di antara mereka.

"Mau tau gak gua liat apaan tadi?" ucap rio.

"Apa!" tanya ardi

"GUA LIAT MUKA-MUKA KE JONESAN YANG KAGET GARA-GARA TEROMPET." ledek rio.

"Hahahahahah." rio tertawa terbahak-bahak.

Ingin rasanya panji dan ardi meluapkan emosinya saat ini. Namun berbicara dengannya bukanlah solusi untuk mereka,bahkan beradu mulut dengan Rio bin sultannasir ini tidak akan ada ujungnya.

*****

"Di,lo kemaren ke mall sama si nazwa?" tanya panji

Tanya panji kepada ardi yang sedang sibuk menikmati es teh manis di kantin.

"Ardi,kebiasaan lo selalu berubah tiba-tiba jadi tembok gini!" ucap panji dengan nada tinggi.

"Eh,awas ya lo pacaran lagi!" ucap rio dengan menyodorkan sendok basonya ke depan wajah ardi.

"Ya" jawab singkat ardi.

"Lo kok gak bilang sama gua dan rio?"

"Semua orang tau lo jalan bareng nazwa." ucap panji.

"Ya emangnya kenapa,lo iri?" tanya ardi.

"Katanya,lo mau berubah?"

Ardi menyingkirkan gelas es nya ke samping,dan menatap tajam wajah rio dan panji.

"Deket gak harus pacaran kan?"

Panji dan rio hanya bisa menganggukkan kepalanya.

"Ini baru temen gua,jadilah jomblo bahagia kaya gua ya di." ucap rio sambil menaikkan alis nya di depan panji yang tidak jomblo.

"Apa sih lo,jomblo karatan!" ucap panji.

"Hahaha" rio tertawa terbahak bahak.

"Udah ahh gua mau ke kelas!" ucap ardi

Ardi berdiri dan meninggalkan kedua sahabatnya yang masih asik makan di kantin.

"Di tungguin guaa" ucap panji.

"Panji. Yang bayar ini siapa?" tanya rio.

"Itu makanan lo. Lo bayar sendiri lah!" ucap panji.

"Yang ngajak rio ke kantin kan panji."
"Tapi kan lo,yang makan. Sapi!"  ucap panji.

Panji memasukkan tangan kanan nya kedalam saku celananya dan mengeluarkan selembar uang,untuk rio.

"Iya udah iya nih duitnya lo bayar sendiri." ucap

"Ini baru temen gua." ucap rio sambil menerima selembar uang yang panji berikan.

"Ngakunya anak sultan,makan baso aja masih pengen di bayarin gua." gurutu panji.

"Oh jadi anak baru itu yang udah ngambil Ardi dari gua?" gumam Lisa dengan wajah jutek.
Duduk di ujung meja makan kantin yang tak jauh dari tempat duduk Genk Ardi.

"Eh lo kenapa? Ngelamun gitu nanti ke sambet loh."

"Hemm. Gua abis nguping obrolan mereka tuh." jelas Lisa sambil menunjukkan arahnya kepada genk Ardi.




Oke. Makasih yang sudah setia membaca wattpad crazy people

Jangan lupa vote & koment wattpad crazy people yaa.

Crazy PeopleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang