29. Mood 0.00%

14 7 0
                                    

Bel masuk pun berbunyi semua siswa-siswi purnama segera memasuki kelasnya masing-masing untuk memulai pembelajaran. Masih dengan wajah yang sama Lifia kembali masuk kelas dengan wajah penuh kesal dan masih seperti sebelumnya lifia masih saja membisu kepada nazwa.

Nazwa hanya bisa melihat arah lifia yang menghampiri tempat duduknya tepat di belakang tempat duduk nazwa.

Apa yang harus nazwa lakukan kali ini? Oke sekarang nazwa tau apa yang  harus nazwa lakuin, nazwa harus bisa diemin lifia sampai lifia benar-benar tenang. Gumam nazwa sambil menganggukkan kepalanya.

*****

"Rio,panji dimana Ardi?" ucap nazwa sambil membawa bekal yang ia bawa dari rumah.

"Ardi lagi bersemedi biar ilmu playboynya gak ilang." ucap Rio

"Ih Rio nazwa serius." ucap nazwa kesal

"Hahaha..."

"Iih nazwa nyesel nanya sama kalian berdua!" ucao nazwa sambil menghentakkan kakinya.

"Rio Duarius gak boong,kalo rio boong nanti bajigur warnanya berubah jadi jernih kan bahaya." ucap rio

"Gak ada hubungannya sapi!" ucap panji sambil menjitak kepala rio yang tanpa otak itu.

"Ardi ada di kelas nazwa ke kelas aja sana,kita mau ke kantin." ucap panji.

"Gitu kek dari tadi." ucap nazwa dengan sewot sambil berjalan menujuk kelas Ardi.

Setelah sampai di kelas ardi nazwa melirih kanan dan kiri, akhirnya ia melihat Ardi yang sedang tenang memainkan ponselnya sendirian. Tanpa berfikir panjang nazwa pun menghampiri Ardi.

Ardi yang sedang fokus dengan ponselnya sama sekali tidak menyasari kedatangan nazwa di hadapannya. Kesal dengan perilaku Ardi nazwa segera memberikan bekalnya tepat di wajah Ardi.

"Nih, bekal dari bunda." ucap nazwa

"Buat gua?" ucap Ardi sambil menatap nazwa.

"Hemm."

Tanpa berfikir 2 kali Ardi segera menerima bekal yang nazwa berikan untuknya."

"Makasih banyak ya, bunda lo tau aja kalo gua laper heheh." ucap Ardi sambil tersenyum bahagia karena baru pertama kali ia dibawakan bekal dengan seorang perempuan yang ia idamkan saat ini.

"Iya."

Nazwa berniat untuk pergi kembali ke kelasnya karena ia telah memberikan bekal untuk Ardi,namun niatnya untuk kembali pergi terhenti.

"Mau kemana?"

Nazwa membalikkan badannya dan menatap kembali ke arah Ardi.

"Ke kelas."

"Gua gak mau makan kalo lo gak disini."

"Yaudah gak usah dimakan!"

"Yakin? Emang lo mau di marahin bunda lo gara-gara lo gak kasih bekal ini ke gua?"

Nazwa pun segera kembali dan duduk dihadapan Ardi.

Ardi hanya menggelengkan kepalanya karena melihat tingkah laku nazwa yang menggemaskan.

"Kayanya bunda lo peramal ya?" sambil melihat bekal yang nazwa berikan

"Emm.. Gak tuh"

"Kok bunda lo tau,kesukaan gua nasi goreng balado?"

"Tanya aja sama bunda."

Ari mengganggukan ia tau hari ini mood nazwa sangat begitu kacau.

"Gua makan ya."

"Iya."

"Lo udah makan belum? Kalo belum kita makan berdua."

"Udah."

"Tumben?"

"Tumben kenapa?"

"Tumben hari ini lo bersikap dingin. Ada masalah ya?"

"Nggk."

"Tuh kan."

"Kenapa lagi?"

"Tuh kan ketauan bohongnya."

"Iih Ardi nyebelin banget sih!"

Nazwa tersenyum percik dengan ucapan ardi.

"Hahaha."

Ardi melanjutkan menyantap makanannya.

"Gua tau lo lagi marahan kan sama lifia?"

Nazwa menatap tajam ardi.

"Kok ardi tau?"

Ardi menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Sebenarnya kemaren gua gak sengaja ngeliat lo berantem sama lifia,maafin gua yaa gara-gara gua lo jadi berantem sama lifia."

"Gpp. Ini salah nazwa kok yang gak bisa ngertiin kondisi hati lifia kemaren."

"Yaudah lo jangan sedih lagi,gua gak suka liat cewe sedih."

Tangan Ardi mengusap pipi halusnya nazwa

"Yaudah sana ke kelas, gua mau main game dulu."

"Iih jadi Ardi ngusir nazwa?"

"Iya."

"Ih nyebelin. Yaudah deh nazwa ke kelas aja!"

Nazwa meninggalkan ardi yang masih saja menyantap makanan nya dengan lahap berbeda dengan Ardi yang melihat nazwa pergi dengan tenang,ia tau bagaimana cara untuk menenangkan seorang perempuan.


*okeoke

*yang udah baca part ini udah merasa baper belum?
Jangan lupa koment ya

Dan apa yang terjadi di part yang akan datang? Baca terus ya crazy people.


Crazy PeopleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang