28. Mr anwar And Rayna

13 6 0
                                    


"Sini biar gua aja yang olesin salepnya." ucap Ardi sambil meminta.

Nazwa segera memberikan salep yang di tangan nya kepada ardi.

"Kalian udah lama berteman?" Ucap Mr anwar.

Ardi dan nazwa melirih satu sama lain saat mendengar ucapan Mr anwar ayah nazwa.

"Nggk kok yah,nazwa sama ardi baru aja berteman."

"Hemm.... Gak ba...."

Tak lama kemudian nazwa mencubit bagian paha Ardi.

"Iya bener om baru-baru ini kita kenalan." ucap ardi sambil mengusap-ucap pahanya yang terasa sakit.

Mr anwar mengaggukkan kepalanya

Ardi pun sesekali melirih jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 5 sore.

"Om,tante ardi pamit pulang dulu ya udah jam 5 sore. Maaf ya tante om udah ngerepotin" ucap ardi

"Oh iyaa gpp kok. Anggap aja seperti rumah sendiri." ucap rayna

"Hati-hati di jalan yaa nak ardi." ucap Mr anwar.

"Iya om."

"Nazwa gua pulang dulu ya."

"Iyaa Ardi."

Ardi berpamitan untuk pulang dan bersalaman layaknya seperti orang tua Ardi.

Nazwa,Rayna dan Mr anwar pun mengantarkan ardi sampai depan pintu rumah mereka. Ardi segera menyalakan mesin motornya sambil menggunakan helm kesayangannya itu. Saat memanaskan mesin Ardi tak sama sekali lupa untuk melirih wajah nazwa.

"Om,tante pulang yaa. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam"

******

Tak biasa lagi setiap pagi sebelum berangkat sekolah nazwa dan keluarga selalu berkumpul di ruang makan untuk menyantap sarapan pagi. Berbeda dengan nazwa yang baru saja turun dari kamarnya dengan santai.

"Pagi ayah, pagi bunda." ucap nazwa sambil mencium pipi ayah dan ibunya

"Pagi juga sayang." ucap rayna.

Nazwa menarik kursi dan duduk bersama dengan keluarganya untuk menikmati sarapan pagi hari ini.

"Hari ini ayah anter kamu ke sekolah ya. Ayah takut ada preman Gg lagi yang mau nyakitin kamu." Ucap Mr anwar

"Iya yah." ucap nazwa

"Tau deh yang kemaren ngajak pacarnya ke rumah. Hari ini jadinya keliatan bahagia hahahah." ucap Reno.

"Yang bener kak? Kamu pacaran sama Ardi" ucap Mr anwar dengan kaget.

"Iih reno nyebelin banget sih!" ucap nazwa sambil mencubit pipi Reno adik laki-lakinya.

"Aduhh.. Sakit kak." ucap reno merengek kesakitan.

"Apakah itu benar? Kamu pacaran sama ardi." ucap Mr anwar dengan antusias

"Nggk kok yah,nazwa gak pacaran. Reno tuh jangan di percaya." ucap nazwa dengan kesal.

"Syukur lah." ucap Mr anwar sambil mengusap dadanya.

Rayna menggelengkan kepalanya sambil tersenyum kecil saat melihat keributan anak-anaknya bersama sang ayah.

"Abisnya kak nazwa sama temannya so sweet banget kemaren." ucap Reno.

"Reno.. Jangan buat kakak mu marah." ucap rayna.

"Heheh."

"Oh iya mah. Nazwa mau berangkat ya takut kesiangan." ucap nazwa sambil pamit dengan rayna dan tak lupa untuk mencium tangannya.

"Oh iya tunggu dulu. Nih bunda udah siapin bekal buat nazwa." ucap rayna sambil memberikan 2 tempat bekal sekaligus.

"Kok dua bun?" ucap nazwa dengan bingung

"Buat Ardi satu." ucap rayna

"Bunda,jangan berlebihan gitu dong." ucap Mr anwar.

"Ayah,ini cuma sebagai tanda makasih aja kan dia kemaren udah bantuin nazwa." ucap rayna.

"Oh gitu." ucap Mr anwar dengan menghelai nafas.

"Yaudah nazwa berangkat sekarang ya bun." ucap nazwa.

"Sekarang?" ucap Mr anwar.

"Tahun depan yah. Ya sekarang dong yah." ucap nazwa dengan kesal.

"Iyaiya." ucap Mr anwar sambil memberikan tangannya kepada rayna dan berpamitan pergi.

*******

Saat nazwa memasuki kelas nazwa melihat lifia di tempat duduknya dengan wajah yang tak biasa,lifia terlihat sangat gundah dan tanpa memberikan ucapan sepatah kata pun kepadanya. Tak lama kemudian nazwa memberanikan diri untuk menghampiri lifia, walaupun ia tahu resiko apa yang akan terjadi padanya.

"Lifia..." ucap nazwa sambil memeluk lifia.

"Lifia masih marah ya sama nazwa?" ucap nazwa.

"Nazwa mau minta maaf soal kemaren, lifia mau kan maafin nazwa untuk kali ini?" ucap nazwa sambil memandang wajah lifia.

"Pergi! Gua lagi pengen sendiri." ucap lifia sambil melepaskan tangan nazwa yang melingkar di leher nya.

Nazwa yang mendengarnya langsung melepaskan pelukan nya.

"Lifia lagi ada masalah ya?"

"Buat kali ini lo tinggalin gua!"

"Lifia,kita itu teman bahkan lebih dari itu. Nazwa cuma gak mau ada perselisihan antara lifia sama nazwa." ucap nazwa

"Gua pengen sendiri! Lo bisa pergi gak dari hadapan gua!" ucap lifia.

"Iya nazwa ngerti lifia masih marah kan sama nazwa gara-gara nazwa lebih mementingkan ardi." ucap nazwa

"Nazwa gak bakal lagi ngulangin itu lagi lifia, nazwa mohon maafin nazwa." ucap nazwa

Tanpa sepatah kata pun lifia pergi meninggalkan nazwa yang masih mematung di tempat.

Keceriaan hari ini pada nazwa benar-benar hancur tidak seperti biasanya mood nazwa sampai turun di ujung ambang kerisauan seperti ini. Ia benar-benar merasa sangat bersalah karena konflik yang terjadi kali ini.

"Lifia benaran marah sama nazwa." ucap nazwa dengan pandangan kosong. Nazwa pun kembali duduk di bangkunya dan kembali merenung dengan apa yang terjadi saat ini.

Tak lama kemudian bel masuk berbunyi.



Bagi yang sudah membaca wattpad crazy people jangan lupa vote and koment yaa

Crazy PeopleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang