23. Masuk Bp?

16 5 3
                                    

"Ada apa sih rame banget."ucap lifia yang penasaran dengan keramaian yang sangat kencang.

"Nazwa gak tahu fia,nazwa kan dari tadi di kelas sama fia." ucap nazwa dengan serius mengerjakan soal-soal matematika.

Lifia hanya menghelai nafas

Beberapa menit rasa ingin tahu lifia semakin meningkat ia pun memutuskan keluar ruangan untuk melihat kondisi lapangan yang sangat ramai.

"Fia mau kemana?" tanya nazwa.

Lifia terus berjalan keluar kelas dan menghiraukan pertanyaan temannya nazwa. Lifia sangat terkejut saat  melihat lapangan SMA PURNAMA dari lantai 2 yang sangat ramai dengan para siswa dan guru-guru.

"NAZWAAAAAA...." panggil lifia.

Lifia pun kembali kedalam kelas dan menarik nazwa

"Ayo keluar,lo harus liat ini." ucap lifia sambil menarik tangan nazwa yang sedang sibuk menulis jawaban.

"Tapi tugasnya blm selesai,nanti kita di marahin pak suproto." jelas nazwa
"Ini penting lo harus liat!"

Nazwa pun menuruti kata-kata lifia ia berjalan keluar kelas.

"Liat deh,itu kan Ardi dan teman-temannya mereka ngapain sih?." ucap lifia sambil menunjukkan arah ke bawah.

"Ada apa dengan mereka?" tanya nazwa.

Lifia menaikkan kedua bahunya.

"Mending kita turun ke bawah,biar tahu apa yang terjadi di sana." ucap lifia.

Lifia dan Nazwa pun berlari menuruni anak tangga dengan tujuan ingin mengetahui apa yang terjadi dan apa yang dilakukan Ardi.

****

"Kalian itu berniat untuk sekolah atau tidak?" tanya pak wijaya dengan wajah dingin.

Ardi,Rio dan Panji hanya menundukkan kapalanya dan tidak ada salah satu di antara mereka yang berani membuka suara, jangankan bersuara bertatapan dengan pak wijaya pun mereka tidak berani.

Pak wijaya merupakan salah satu kepala sekolah SMA PURNAMA yang memiliki karakter yang sangat Ramah kepada semua siswa yang berada di sekolahnya. Namun di balik sikapnya yang ramah terdapat sikap yang menyeramkan bagi siswa yang mengalami masalah dalam pembelajaran

"JAWAB!" ucap pak wijaya dengan nada tinggi.

Ardi,Rio dan Panji sangat kaget karena mereka baru pertama kali mendengar suara Pak Wijaya dengan nada yang cukup tinggi.

"Sekolah pak"  jawab Rio,Ardi, dan Panji.

"Siapa di antara kalian yang memiliki ide yang sangat bodoh ini?"
"JAWAB!  Jika di antara kalian gak ada yang menjawab hukuman yang bapak keluarkan akan lebih 2 kali lipat!"

"Saya pak." ucap ardi dengan percaya diri.

"Kamu tau ini salah?"  ucap Pak Wijaya dengan tatapan yang tajam.

"Jawab!" bentak pak wijaya.

"Saya tidak merasa bersalah. Dan tindakan ini menurut saya sangat wajar bagi pelajar untuk menghibur diri dari kejenuhan." jelas Ardi.

"Kamu ini,sudah salah tidak mau mengakui kesalahan sendiri."  ucap Pak Wijaya sambil menghampiri ketiga muridnya.

"Tapi memang benar tindakan saya ini tidak salah." ucap Ardi dengan membalas tatapan Pak Wijaya.

"Bapak tahu kenapa saya melakukan ini?" tanya ardi.

"Saya datang kesekolah ini berniat untuk menuntut ilmu. Bukan menikmati waktu kosong dengan bersantai-santai. Bapak bayangkan saja, orang tua kami membayar sekolah ini, agar kita bisa menuntut ilmu!"

"Murid kurang ajar!." suara sosok laki-laki yang datang entah sejak kapan.

Sontak yang berada di ruangan itu pun menoleh ke arah sumber suara tersebut. Ya,siapa lagi kalo bukan Pak Willy guru kedua yang paling terkenal menyeramkan setelah pak Zonk.

Pak Willy pun menghampiri ketiga murid tersebut dan mengangkat tangan kanannya yang siap untuk menampar.

"Bapak mau nampar saya? boleh nih pak " ucap Ardi

Ardi langsung beranjak dari tempat duduk dan menantang Pak Willy untuk menamparnya.

Panji dan Rio sangat terkejut saat melihat perilaku Ardi yang sangat berani menantang seorang guru dan kepala sekolah.

"Saya memang tidak salah!" ucap Ardi kepada Pak Wijaya.

"Seharusnya bapak tanya terlebih dahulu kepada guru bidang mata pelajaran saya,kenapa dia tidak masuk tepat waktu. Dan mengapa guru piket hari ini tidak memberikan tugas pada kelas saya!." jelas Ardi.

Pak willy yang siap menampar Ardi  pun mengurungkan niatnya setelah mendengar penjelasan Ardi.

"Saya nyatakan kamu saya skor selama 2 bulan." jelas pak wijaya.

"Jangan pak jangan." rengek Panji dan Rio.

"Kalian juga mau saya skor?"

********

Nazwa dan Lifia pun mencari tahu apa yang sedang terjadi tadi.

"Naz,liat tuh Ardi sama teman-temannya keluar dari ruangan BP." ucap lifia kepada nazwa.

"Nazwa jadi bingung kenapaa mereka masuk BP?" tanya Nazwa.

"Udahlah kita bahas nanti saja,sekarang kita kembali ke kelas. Sebelum Pak Suproto masuk." ucap lifia sambil menarik tangan nazwa.


Maaf cerita sebelumnya gua unpublish,karena menurut gua part kemarin gak sesuai.

Baca terus yaa crazy people.
@nesyarahma_29

Crazy PeopleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang