Tak terasa, tiga bulan telah dilalui oleh Lala. Bahkan dalam hitungan hari, UTS akan menghampiri seluruh santri.
"Lala, ente mau belajar apa entar?" Tanya Niken sambil merapihkan bukunya yang tadi dibawanya saat sekolah.
"Hmmmm... Yang jelas pelajaran buat hari pertama UTS!" Jawab Lala ambigu dan cuek lalu merebahkan badan di kasur. Bagi Lala, satu setengah jam waktu yang tersisa bisa digunakan untuk tidur sebelum berperang dengan rasa malas lepas sembahyang Ashar.
"La, belajar apa? Kan besok muthola'ah sama mahfudzat!" Tanya Niken lagi sambil merengek.
*cerita berbahasa arab // kata-kata mutiara bahasa arab*
"Aishhhhh... Jinjjayo! Berisik, Ken!" Semprot Chika yang juga hendak tidur siang. Memadamkan bara api yang sudah memenuhi tiap ruas otaknya.
"Tapi bareng ya, La?!" Ujar niken, antara memohon dan memerintah. Lala pun mengangguk malas lalu tidur tanpa menghiraukan keadaan sekitar.
.
.
.
"Ken, ane belajar mahfudzat dulu! Abis isya baru muthola'ah!" Ujar gua yang langsung bergegas menuju masjid yang disusul Niken.
"La, ini gimana?" Tanya Niken sambil menyodorkan buku paket mahfudzatnya ke Lala. Tapi, memang dasar Lala. Sifat es-nya masih aja ada. Dengan cueknya, ia melihat buku catatannya dengan tatapan datar. Ia membacanya sebentar, setelah itu baru menjelaskan maksud dari kata-kata tersebut..
.
.
Hari ini adalah hari dimana dilaksanakannya UTS. Lala dengan santainya langsung menuju ruangan dimana ia akan melaksanakan UTS dua minggu penuh. Ia pun langsung tidur di mejanya. Tidak memperdulikan bunyi bising disekitarnya.
Kriiiiinggggg.... Kriiiiinggggg...
Bel pun berbunyi, bertanda ujian segera dimulai. Lala langsung mengerjakan soal yang ada dihadapannya tanpa mempedulikan sekitarnya, lagi. Ia hanya fokus pada apa yang ada didepannya saat ini. Sambil menunggu waktu mengerjakan habis, maka ia gunakan untuk tidur.Lala langsung menghempaskan badannya ke kasur dan langsung bersantai. Ia tidak ke masjid karena sedang ada tamu bulanannya. Tanpa berpikir panjang lagi, Lala pun langsung tertidur, membiarkan angannya pergi ke tempat yang diinginkannya.
.
.
.
"La, bangun, La! Mau makan ga?" Tanya Niken dan Chika sambil menunggu Lala bangun untuk makan siang.
"Ngga deh! Ngantuk! Kalau kalian mau makan, makan aja!" Ujar Lala dengan suaranya yang serak khas orang bangun tidur itu melanjutkan kembali tidurnya yang tertunda sesaat.
Dalam mimpinya, Lala melihat sebuah bendera kuning yang terpasang di sebuah rumah yang besar, ralat sangat besar. Membuatnya penasaran dan membawa langkah kakinya memasuki pekarangan rumah tersebut yang sudah ramai oleh banyak orang.
Ia melihat Kirei, yang juga ada di pekarangan rumah tersebut dengan pakaian serba hitam dan langsung memeluk kala melihatnya."La, yang sabar yaaa... Hiksss....!!" Ujarnya sambil menangis. Lala masih bingung dibuatnya.........
.
.
.
"Lala, bangun, La!! Udah mau ashar. Belajar!" Ujar seseorang yang membangunkannya."Apa?" Tanya Lala sambil melihat sekelilingnya. Matanya sembap seperti habis menangis.
"Ente kenapa, La?" Tanya kak Lia sambil menatapnya heran. Lala hanya menggeleng pelan, lalu bersiap untuk belajar sore. Untuk ujian esok hari.
'apa maksudnya, sih? Sial, bikin gua sawan!' Gumamnya dalam hati. Membuatnya tak konsen untuk belajar. Ia asyik menatap langit yang cerah. Tanpa berniat membuka buku pelajarannya. Tak terasa, setetes air mengalir di pipinya.
.
.
.
Seminggu telah berlalu ujian. Tinggal satu Minggu lagi yang harus dilewati oleh seluruh penghuni pesantren Daarut Tauhid. Entah santriwan, santriwati, ustadz, dan ustadzah ingin segera kelar dengan kegiatan tersebut. Yang santriwan dan santriwati mulai bosen dengan kegiatan mereka selama dua minggu ini. Sedangkan para ustadz dan ustadzah sibuk dengan tumpukan kertas yaitu lembar Jawaban yang siap menanti untuk dikoreksi dan dinilai.
"Ih, bete tau, kek gini-gini aja!" Lala yang mendengarnya hanya tersenyum tipis lalu kembali asyik memandangi langit yang hitam. Pertanda hari sudah gelap. Ia sudah tidak konsen untuk belajar. Ia masih memikirkan apa arti tersembunyi dari mimpinya tersebut. Membuatnya bertanya-tanya sendiri.'ya Allah lindungi mereka dimanapun mereka berada!' gumamnya sambil tetap menatap langit. Tanpa mendengarkan celotehan teman-temannya.
.
.
.
.
Assalamualaikum yeorobun....
Gimana kabarnya? sehat kan...
Karena hanya beberapa scene atau kata-kata dalam novel yang diubah, kemungkinan aku bisa up next part lagi.. berhubung belum larut malam:)
Ayoooo kira2 siapa yaaaa yg meninggal di mimpi Lala????
Penasaran ga????
intinya, stay tune aja ya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Bersemi di Pondok Pesantren (CBPP) HIATUS
Teen FictionLale Labibah Al-Fathi. Atau disapa dengan sebutan Lala. Anak bungsu dari keluarga Al-Fathi dengan kehidupannya di pesantren. Lala mempunyai trauma. Ia takut ditinggal pergi oleh orang-orang tersayangnya. Dan kini terjadi lagi ketika orangtuanya menj...