Ia masih saja berhadapan dengan komputer. Ketika pikirannya tak sengaja memutar memori yang sangat tidak ingin diingatnya saat ini.
---Flashback on---
"Oya kan acara udah selese. Berarti tinggal laporan!" Ujar Reefat membuka pembicaraan terhadap tiga temannya. Lala mendengarkan dengan antusias. Sedangkan Alika hanya fokus memperhatikan Dika sambil menunduk. Tanpa mendengarkan penjelasan Reefat. Lala dan Reefat berbicara, sedangkan mereka hanya didiamkan seperti nyamuk."Oya, kalau putri tinggal diketik aja. Kita udah ngumpulin data dari semua bagian." Ujar Lala masih sama. Tetapi tatapannya berubah tajam ketika mata Lala bertatapan dengan Dika.
---Flashback off---Dari kejauhan, Rayyan melihat adiknya yang sesekali mengacak rambutnya hingga seperti sangkar burung. Tanpa berpikir panjang, ia langsung menghampiri Dika yang masih anteng duduk di depan komputer.
"Dik!" Panggil Rayyan yang jelas membuatnya kaget. Tapi tiga detik kemudian, ekspresinya berubah menjadi seperti biasa. Rayyan hanya menggelengkan kepalanya melihat ekspresi adiknya yang berubah sepersekian detik.
"Apaan?" Tanya Dika langsung fokus pada layar komputer serta beberapa catatannya kemarin.
"Lu napa dah? Gua liatin lu cemberut mulu semenjak LT selesai!" Ujar Rayyan pelan memperhatikan raut wajah adiknya itu.
"Bisa ga, ga usah nanya-nanya mulu? Gua pusing tau!" Seru Dika seakan mengintimidasi Rayyan untuk diam kalau tidak membantunya.
"Mo dengerin musik ga? Gua tau lu lagi bad mood!" Tawar Rayyan sembari menyodorkan sebuah hp dan earphone milik Dika. Semenjak Rayyan lulus dan memutuskan untuk mengabdi di pesantren, ia ingin mengawasi adiknya yang satu itu. Yang kata semua orang tsundere.
"Mana sini! Lumayan hiburan di tengah kegabutan kek gini!" Ujarnya lalu merebut hp tersebut dari tangan Rayyan dan langsung menuju playlist, dimana semua lagu favoritnya tersimpan disana.
"Oya, kemaren gua juga numpang download di hp lu!" Ujar Rayyan dengan cengiran khasnya. Sedangkan Dika hanya memandangnya sebal dan datar dari kedua netranya.
"Untung ga ada ustadz Ilyas!" Ujar Dika, dan mereka pun mendengarkan lagu bareng dengan kegiatan yang berbeda. Rayyan fokus dengan hpnya. Sedangkan Dika, mata dan tangannya tetap fokus ke arah komputer. Sampai dilagu yang menurut mereka sama dengan keadaan mereka, mereka mengikuti lirik dan alunan musiknya.
Pictures I'm leaving trough for now
Trying to remember all the good times
Our live was cutting trough so loud
Memories all playing in my dull mind
I hate this part paper heart
And I'll hold the piece of yours
Don't think I would just forget about it
Hoping that you won't forget
I live trough pictures as if I was right there by your side
But you'll be good without me and if I could just give it sometimes
I'll be alright.
.
.
Di lain tempat, Lala sedang bersama kedua abangnya di sebuah kamar yang ia sewa. Jemari Lala masih setia menari diatas keyboard laptopnya sejak sejam yang lalu.
"Dek, ko kita dicuekin sih?" Tanya Orkhan mengikutsertakan cute facenya kala menarik perhatian Lala.
Ia pun melihat sebentar notif yang muncul di hp nya. Ternyata dari Alika.
alikaputri: La, gw pulang yy..
lala.alfathi: iya gpp... GWS yyy
alikaputri: thx u😘. Nanti klo gw dah blik gw bantuin
"Dek, emang sekretarisnya lu doang? Emang ga ada komputer buat bikin laporan kek gini?" Tanya Orkhan sambil tetap memperhatikan Lala yang masih asyik berkutat dengan laptop miliknya.
"Lu nanya dah kek kereta. Kaga ada jedanya!" Ujar Lala tanpa sedikitpun mengalihkan pandangannya.
"Jadi, partner gua lagi pulang karena dia sakit, kecapean. Terus, sebenarnya komputer organisasi ada, but... Pasti antri sama Kaka kelas gua yang mau bikin laporan rihlah" Jawab Lala masih dengan posisi yang sama.
"Rihlah paan?" Tanya Orkhan lagi sambil menggaruk tengkuknya membuat Lala menghela napas.
"Rihlah itu kek study tour ke pesantren lain!" Jawab Lala yang merenggangkan kedua otot di tangannya karena pegal. Ia melihat notif lagi di hp nya.
'Dika nge chatt gua?'
keenandika: lu lgi pa??
lala.alfathi: apalagi klo bkn ngerjain laporan??
keenandika: dh slese??
lala.alfathi: lu kra bkl slese klo cma ngobrol sma lu d ig??
keenandika: okokok, gw jga lanjut ngerjain... Cepetan slesein.. bsk laporan ke biro keuangan, pengasuhan, sma pembina asrama.
lala.alfathi: tau
'chatt paan ni??? Unfaedah!!' Gumam Lala dalam hati. Tapi tunggu, apa yang sebenarnya ia harapkan??? Lala menggelengkan kepalanya. Ia berharap itu tidak benar.
.
.
.
Tok... Tok... Tok....
Dika langsung masuk kamar Rayyan tanpa mengetuk pintu kamarnya terlebih dahulu. Sedangkan Rayyan, hanya bisa geleng-geleng kepala dengan sikap adiknya yang keras kepala. Dika langsung ke kasur Rayyan dan membaringkan tubuhnya.
"Lha, lu napa Dik?" Tanya Rayyan lalu memegang kening Dika. Tetapi bisa dilihat, bahwa wajah Dika lebih pucat dari biasanya.
"Lu sakit?" Tanyanya mulai khawatir. Dika mengisyaratkan untuk diam. Tapi, Rayyan tetaplah khawatir, dan bergegas membeli makanan untuk Dika. Sementara Dika langsung membuka WhatsApp nya.
Dika: P
Lala: knp??
Dika: blh nelpon ga??
Lala: knp dlu?? Penting ga???
Dika: gw mo ngomongin laporan
Lala: oh yudh
.
.
.
Dika is called you....
.
.
.
.
Ayo ayo... kira-kira Dika mau ngomong apa ya sama Lala??
Penasaran?? Ya klo penasaran tunggu kelanjutannya d next part oke, yeorobun..
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Bersemi di Pondok Pesantren (CBPP) HIATUS
Teen FictionLale Labibah Al-Fathi. Atau disapa dengan sebutan Lala. Anak bungsu dari keluarga Al-Fathi dengan kehidupannya di pesantren. Lala mempunyai trauma. Ia takut ditinggal pergi oleh orang-orang tersayangnya. Dan kini terjadi lagi ketika orangtuanya menj...