"Cewek itu..." Rayyan menghela nafas sebelum memori nya mengingat kembali kejadian dua tahun lalu yang menimpa Dika. "Adeeva Myesha!" Lanjutnya lagi.
Lala yang mendengarnya kaget. Tak percaya akan hal itu.
"Gak mungkin dia ngelakuin hal kejam kek gitu! Dia baik kak!" Ujar Lala. Tak yakin bahwa itu adalah teman sekelas nya di SMP.
"Ini orangnya!" Rayyan memberikan hp nya untuk Lala lihat siapa 'dia' yang membuat Dika menjadi seperti ini.
Lala tak percaya. Ia memang mengetahui kehidupan gadis itu. Bagaimana ayahnya dipecat setelah melakukan kesalahan. Tapi Lala tak habis fikir kalau Deeva lah yang melakukan."Kak, percaya sama gua! Deeva anak baik-baik. Mana mungkin dia mau ngelakuin.. Hal sekejam itu!" Ujarnya sambil menahan air mata dan isakan yang tertahan
Sedangkan Rayyan hanya diam. Bagaimanapun, ia dan Lala sedang emosi. Menghibur adalah bukan solusi yang tepat untuk diterima masing-masing pribadi.
.
.
.
Lala semakin merasa bersalah dengan Dika setelah mendengar cerita Rayyan. Sepertinya ia harus bener-bener minta maaf dengan Dika setelah ini.
"Cuci muka dulu! Mata lu bengkak banget!" Ujar Rayyan yang juga tidak menyadari bagaimana kacaunya ia paska membuka kenanga buruk tersebut.
"Ya, lu juga cuci muka kak! Muka lu suram banget!" Balas Lala lalu pergi meninggalkan Rayyan dan berbelok menuju toilet wanita.
"Sama-sama bermulut pedas!" Komen Rayyan, lalu membasuh wajahnya saat sampai di toilet pria.
.
.
.
Lala berjalan menuju ruang rawat Dika bersama Rayyan. Disana sudah ada keluarganya serta keluarga Dika. Lala menyunggingkan senyumnya guna menyapa dua keluarga tersebut.
"Semuanya maaf kalau Lala lancang, Lala minta izin mau ngobrol sama Dika dan kak Rayyan." Izin Lala yang langsung diangguki oleh semuanya. Tapi,
"Kakak, kok mau ngobrol sama abang dan kak Dika?" Tanya Emil polos. Lala tersenyum. Gemas karena pertanyaan polos milik Emil.
"Kakak cuma mau ngobrol santai aja kok sama kak Dika dan abang." Jawab Lala sambil tersenyum. Berusaha memberikan pengertian pada gadis cilik tersebut
Untung gua ga punya ade!
Serba salah.
"Emil keluar dulu ya?" Bukan Lala atau orang tua gadis tersebut yang menyuruhnya, tetapi Dika langsung yang menyuruhnya untuk keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Bersemi di Pondok Pesantren (CBPP) HIATUS
Teen FictionLale Labibah Al-Fathi. Atau disapa dengan sebutan Lala. Anak bungsu dari keluarga Al-Fathi dengan kehidupannya di pesantren. Lala mempunyai trauma. Ia takut ditinggal pergi oleh orang-orang tersayangnya. Dan kini terjadi lagi ketika orangtuanya menj...