Dika merasa aneh. Pasalnya, ia ingt bahwa terakhir kali ia ada di sebuah rumah makan padang. Bersama Lala. Ya, ia menemani gadis itu makan siang karena katanya ia sangat kelaparan. Tapi, kenapa sekarang ia ada di sebuah kebun yang asri?
Di tengah kebingungannya, ia melihat seorang gadis yang berjalan menghampirinya. Bahkan terkesan lari karena lajunya diatas rata-rata.
"Dik, maafin gua!" Ujar nya sambil menangis. Dika semakin bingung dengan apa yang terjadi sekarang. Banyak pertanyaan yang kini berputar di kepalanya.
"Lu minta maaf kenapa? Emang lu salah apaan sama gua?" Tanya Dika saat mengetahui bahwa yang menangis adalah seseorang yang dijodohkan olehnya. Entah kenapa, kali ini sikap tsundere-nya hilang bersama dengan kebingungan yang menghinggapi dirinya saat ini.
"Maaf Dik! Jeongmal mianhae!" Ujarnya lagi masih sambil sesenggukan.
"Sebenarnya lu salah apa sama gua?" Tanya Dika lebih lembut. Dan tetap tidak berani menyentuhnya bahkan sekedar untuk mengelus punggung sempit itu pelan guna menenangkannya.
"Seandainya gua ga ngajak lu ke luar villa cuma buat nemenin gua makan, mungkin lu ga bakal pingsan sampai mimisan kek gitu!" Jawabnya masih sambil sesenggukan dan berjongkok di depan Dika. Bahkan getaran di pundaknya pun semakin kencang daripada sebelumnya.
"La, lu gak salah sama gua! Emang kebetulan aja kambuh." Jelas Dika yang telah berjongkok di hadapan Lala. Ia sungguh tak tega ketika melihat seorang perempuan menangis. Apalagi karena ulahnya. Walaupun, ia cuek dan dingin, ia tetap tidak ingin menyakiti hati perempuan manapun. Karena menurutnya, karma itu berlaku. Ia tidak ingin mama dan adik perempuannya disakiti oleh orang lain. Baik lahir maupun batin.
"Dik, kalau lu mau menolak perjodohan ini, gua gapapa kok! Tanpa lu mau kenal lebih dalam gua juga gak papa. Gua tahu, gua egois. Gak peduli segimana pucatnya muka lu dari kemarin tapi malah gua ajak keluar, bukan istirahat." Ujar Lala lagi masih sambil menangis. Sedangkan Dika sudah bingung bagaimana mau menenangkan bungsu nya Al-Fathi ini.
"Yaudah, gua maafin. Tapi jangan nangis lagi! Gua bingung mau nenangin lu gimana?!" Ujar Dika yang seketika tangisan Lala terhenti. Dika juga merasa aneh, sejak tadi ia berubah menjadi manusia yang paling mellow. Padahal, itu bukanlah sifat aslinya. Mungkin terbawa suasana, pikirnya.
.
.
.
.
Assalamualaikum yeorobun-deul...
Gimana kabar kalian smua??? Sehat kannn??
Ternyata ngerjain tugas tengah malam capek juga, but no problem..Maaf yyy klo aku slalu up tgh mlm. Soalnya waktu paling tenang bersamaan ide mampir
intinya, jangan lupa jaga kesehatan, yang kelas online semangat, yang WFH juga semangat...
FIGHTING!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Bersemi di Pondok Pesantren (CBPP) HIATUS
Teen FictionLale Labibah Al-Fathi. Atau disapa dengan sebutan Lala. Anak bungsu dari keluarga Al-Fathi dengan kehidupannya di pesantren. Lala mempunyai trauma. Ia takut ditinggal pergi oleh orang-orang tersayangnya. Dan kini terjadi lagi ketika orangtuanya menj...