i'm back

1K 55 7
                                    

Aku datang,

Bukan untuk memberi harapan palsu,
Tapi untuk mencari sesuatu..
Sesuatu yang memang sudah ditakdirkan.

~Lale Labibah Al-Fathi~

Kini mereka berempat telah tiba di bandara Internasional Soekarno Hatta. Lala hanya tersenyum setelah beberapa hari ia habiskan di Korea. Itu pengalaman yang akan selalu dikenang olehnya.

Di rumah keluarga Al-Fathi, semuanya telah berkumpul. Ada Fathan beserta sang istri, Sena. Mereka adalah orang tua dari Kirei dan Arsen. Setelah itu juga ada Syamil, Nabila dan Ayaz selaku tuan rumah.

"Mamaaa....."

Nabila dan Sena langsung memeluk putri mereka masing-masing. Mengungkapkan kerinduan mereka karena tidak bertatap selama lima hari.

"Gimana liburan kalian?" Tanya Syamil sambil menatap ketiga remaja itu.

"Seru! Makasihh pa, ma!" Ujar Lala yang diangguki oleh Syamil dan Nabila. Biasanya Lala akan langsung memeluk mereka. Tapi kali ini tidak. Ia mengesampingkan itu dulu. Mengutamakan rasa hormat.

"Ya sudah, kalian kan, baru sampai. Pasti lelah. Lebih baik kalian istirahat dulu." Ujar Nabila sambil menggiring mereka bertiga. Orkhan sudah menuju kamarnya untuk beistirahar. Lagipula waktu sudah semakin larut malam. Mengingat mereka yang tiba di rumah setelah isya.

.

.

.

Drttt... Drttttt

Suara dering ponsel berbunyi cukup nyaring di sudut kamar Lala. Seingatnya, ia tidak menyalakan alarm karena ia sedang berhalangan. Dengan malas ia melirik ponsel, melihat siapa yang menghubunginya sepagi ini.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam. Lala, ini tante Naya."

Matanya melebar ketika orang yang disebrang sana menyebutkan namanya.

"Ahh... Ahhh.. Tante, maaf yaaa... Lala baru bangun." Lala menggaruk tengkuknya. Malu.

"Ah, ngga papa kok, La! Tante tahu kamu pasti lelah setelah pulang dari Korea."

"Ohya, tan, ada apa telpon Lala pagi-pagi begini??"

"Ehmmm.. Begini, hari ini kami mau ke rumah kamu. Kamu ada kan di rumah??"

"Ada kok, tan!" Jawab Lala. Lagipula ia tidak berniat pergi kemana-mana.

"Oh Alhamdulillah. Tante tutup dulu ya, assalamualaikum."

Cinta Bersemi di Pondok Pesantren (CBPP) HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang