Jika keampunan tak dapat ditagih
Biarlah ditebus dengan cara lain
· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·
"Nuf, it's been two weeks since you came back from Amsterdam! Kalau kau berterusan macam ni, aku dengan yang lain tak akan benarkan kau operate any patient lagi. Pull yourself together! Tolonglah, jangan campurkan masalah peribadi dengan urusan kerja. It's so unprofessional."
Nuf menghenyak punggungnya di sofa mewah yang terletak di tengah-tengah kondominiumnya sebaik tiba. Lengannya dibiarkan berehat di atas dahi yang sarat dibebani kesulitan.
Hanya satu lampu di tengah-tengah ruang yang dibiarkan menyala. Cukup sekadar untuk dia mampu melihat refleksi diri sendiri di dinding kaca.
Diri yang tidak seperti dirinya.
Benar seperti kata Fateh awal tadi, susuk tubuh yang terbias di dinding kaca itu langsung tidak seperti dia yang dulu.
Gelap yang menyelubungi ruang kala itu sama seperti hidupnya yang kini gelap-gelita tanpa sinar menyuluh jalan.
Karam dalam penyesalan yang tak berpenghujung.
Tercari-cari secebis kemaafan dalam kesamaran.
Keampunan yang ingin ditagih tapi si dia hilang tanpa dapat dijejaki.
"Nuf, wake up! This is not you. Aku tak pernah tengok kau macam ni. Sedangkan waktu Bella meninggal dulu pun, kau tak seteruk ni. Tak sampai serabut macam ni. Ni dah lebih dari mati bini, kau tahu tak? Kau patut balik rumah, belek diri kau tu dekat cermin. Ini ke Nuffaiq Wildan yang aku pernah kenal dulu? Please find a way to solve all of these problems. I want the old Nuffaiq Wildan. The great and telented heart surgeon back! Otherwise, we won't have you back in the operating theater. You're just gonna risk one's life with this attitude of yours."
Sambil mata terpejam rapat, jemari berlari di celahan rambut. Digenggam erat sehingga habis berselerakan namun sikit pun tidak diendahkan.
Nafasnya sesak.
Fikirannya semak.
Macam mana, Fateh?
Sedangkan aku sendiri tak bertemu jalan keluar dari terus ditenggelami penyesalan. Semakin aku cari, semakin aku sesat. Segalanya gelap, kelam dan suram.
Dia merintih lagi buat kesekian kali. Lalu, tubuh direbahkan terbaring di atas sofa. Mata memberat lalu perlahan-lahan terkatup rapat. Ada air jernih yang bertakung di hujung mata, mengulit lenanya.
🌹🌹🌹
YOU ARE READING
Not Her Fault [ C ] | Her Scar Series #2
Romance━ 𝐋 𝐈 𝐋 𝐘 𝐑 𝐎 𝐒 𝐄 ❝The symbol of purity and refined beauty❞ ••• Rupawan namanya, seindah maksudnya. Seperti lili, hatinya suci dan empati, Umpama mawar, dia mekar di celahan ranting berduri, Tapi, apakah nasibnya secantik namanya? ❝Ingat n...