5. Misterius

240 108 78
                                    

Playing now: BANDA NEIRA - Matahari Pagi

-

Masa orientasi sekolah bagi murid baru telah berakhir. Sekarang adalah hari pertama bagi murid kelas 11 dan 12 untuk masuk sekolah. Setelah menikmati liburan, kini mereka kembali lagi ke sekolah. Tempat di mana mereka bisa bersenang-senang, belajar, menghabisi uang jajan bersama teman-teman.

Tulisan SMAN CAKRA REMBULAN terpampang dengan jelas di tugu gerbang sekolah. Rega memasukkan mobilnya ke halaman sekolah. Setelah memarkirkan mobilnya, Rega dan Sagita turun dari mobil. Banyak pasang mata yang memperhatikan kedua sejoli itu. Banyak yang mengira bahwa mereka itu sepasang kekasih, nyatanya hanya Tom and Jerry dalam hubungan persaudaraan.

Sagita dan Rega berjalan menuju kelas. Rega mengantarkan Sagita ke kelasnya. Di saat mereka melewati koridor lantai utama, terdengar teriakan yang memecahkan telinga.

"Woy, Gitaaa!" teriak Reza dari kejauhan.

Sagita mendadak kaku dan menepuk jidatnya pasrah. "Aduhhh."

Reza berlari menghampiri Sagita yang berada di tangga menuju lantai 2. Ketika sampai ke hadapan Sagita, Reza bertanya dengan napas yang sedikit ngos-ngosan. "Pacar lo, Git?"

"Gue? Rega, abangnya Gita. Lo pacarnya?" Rega memperkenalkan dirinya.

Reza merasa sedikit tenang ketika mendengar penjelasan dari Rega. Ia menarik napasnya sebelum menjawab pertanyaan Rega. "Bukan, sih. Baru calon. Doain ya, Bang." Reza menyodorkan tangannya untuk bersalaman khas cowok dengan Rega.

Karena Sagita sudah bersama temannya, Rega memilih untuk meninggalkan Sagita dan Reza di koridor. Ia memilih menuju ke kelasnya. Berjalan ke lain arah menjauhi tangga, karena memang gedung kelas 10 dan 11 berbeda.

Selama di perjalanan menuju kelas. Sagita ngomel-ngomel tak karuan. Reza sendiri hanya mengangguk-ngangguk. Lagi pula ia tidak bakal dengar. Reza telah menyalakan musik menggunakan earphone dengan volume yang sangat kencang setelah bertemu dengan Rega dan Sagita tadi.

Papan penanda kelas X IPA 2 tergantung di atas pintu. Sagita berlari masuk ke kelas dan langsung menghampiri Priska yang tengah duduk di bangkunya. Sagita pun segera bercerita mengenai isi hatinya di saat Reza menghampirinya di koridor utama.

"Ces, kamu tau gak, sih? Bule ompong ini," sindir Sagita seraya menunjukkan jari teunjuknya ke arah Reza "bisa-bisanya dia ngajak gue ke kelas di saat gue lagi sama abang gue. Malu gue, maluuu."

Reza memang disebut bule ompong. Karena kulitnya yang putih, namun memiliki gigi taring bagian atas sebelah kanan yang copot karena waktu SMP terjatuh dari pohon. Tapi Reza tidak memilih menggunakan gigi palsu. Ia lebih nyaman jika begitu, dengan keadaannya saat ini.

"Alay tau gak, sih." Priska hanya menyinisi Sagita yang sedang berdiri di depan mejanya saat ini.

Sagita pun melepas tas dari punggungnya, lalu meletakkan dengan kasar ke atas meja. "Is lo gitu si." Kemudian ia duduk di kursi sebelah Priska.

Di saat suasana kelas yang ramai seperti pasar. Senior-senior OSIS kelas 11 masuk ke kelas Sagita. Para siswa kelas 10 IPA 2 yang melihat segerombolan orang masuk ke dalam kelas tiba-tiba menjadikan suasana kelas menjadi hening. Beda dengan Sagita, ia melihat seorang yang sempat membuatnya tertarik, ia bertambah semangat melihat disitu ada Leo.

 Beda dengan Sagita, ia melihat seorang yang sempat membuatnya tertarik, ia bertambah semangat melihat disitu ada Leo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sagita [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang