Playing now: BCL - Harta Berharga
-
Part ini khusus Sagita dan keluarganya. Jangan nyesel baca, kalo ternyata gak ada Leo-nya, di part ini.
-
Bagiku, keluarga jauh lebih penting daripada kamu. Sekumpulan orang yang menyanyangiku setulus hatinya.
Aku berkata seperti itu, bukan berarti kamu gak penting. Tapi aku lebih menghargai jasa keluargaku yang telah merawatku.
Seburuk apa pun kalian diperlakukan oleh keluargamu. Kembalilah ke rumah. Kalian yang rindu dengan suasana rumah, kebanyakan hatinya telah digerogoti emosi, benci dan juga gengsi, kan?
Koreksi aku bila ada salah kata.
Sagita Arsy Syfana
-
Sagita berjalan menuju kamarnya, setelah pulang sekolah. Ia baru saja diantarkan oleh Heksa, ia pun juga menenteng beberapa kantung plastik yang berisi makanan kesukaannya. Ia membelinya saat pulang sekolah, itu semua atas perintah Heksa dan juga merupakan pemberian Heksa.
Sagita memasuki kamarnya dan langsung berjalan menuju tempat remote AC guna menyalakannya. Ia meletakkan barang bawaannya tersebut di atas kasur dan memilih untuk membersihkan diri terlebih dahulu. Sebab, cuaca hari ini sangat panas, ia butuh mandi untuk menyegarkan kembali tubuhnya.
"Git," panggil Rega dari pintu kamar Sagita. Ia berjalan masuk dan menuju ke lilin aromaterapi untuk menyalakannya. "Git!"
"Siapa?" sahut Sagita dari dalam kamar mandinya.
"Gue."
Sagita mendecak sebal di dalam kamar mandi. Ia yang sudah selesai mandi, segara melilitkan handuk di tubuhnya dan menongolkan kepalanya di pintu kamar mandi untuk melihat siapa yang berada di kamarnya saat ini. "Keluar lo! Gue mau pake baju!"
Rega melihat ke arah kamar mandi. Ia melihat diknya yang hanya tampak kepalanya di pintu kamar mandi. "Ya elah, santai kali. Dulu juga kita sering mandi bareng, Git."
Sagita geram dengan apa yang baru saja abangnya ucapkan barusan. Ia kembali masuk ke kamar mandi dan menutup pintunya. "KELUAR GAK LO!" Sagita kembali membuka pintu. Tanpa sepengetahuan Rega, Sagita melemparkan sebuah benda dan tepat kena sasaran. "Mampus!"
"Halah. Iya gue keluar, lagian siapa suruh pintu gak ditutup? Buruan, gue ada pertanyaan," perintah Rega. Ia berjalan keluar kamar Sagita, lalu menutup pintu kamarnya.
Sagita segera berlari menuju pintu kamarnya, setelah Rega keluar dari kamarnya. Ia cepat-cepat mengunci pintu tersebut. "Dasar!"
"Udah belom?" teriak Rega dari luar kamarnya Sagita.
Tokkk ... tokkk ... tokkk ....
Sagita diam sejenak. Ia memandangi pintu kamarnya tersebut. Ia berpikir tentang pertanyaan seperti apa yang akan dilontarkan abangnya satu ini. Apakah ia harus membukakan pintu kamarnya atau tidak. Ia malah dihadapi dengan kebimbangan saat ini.
"Masuk," kata Sagita lepas membukakan kunci pintu dan melihat Rega yang masih setia berdiri di ambang pintu.
Sagita berjalan menuju kasurnya. Ia membuka pembungkus makanan yang baru saja ia beli sambil berkata, "Btw, lo bawa apa tuh, Bang?" Tatapan Sagita terfokus pada plastik bawaan abangnya. "Itu pasti buat gue, kan?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Sagita [COMPLETED]
Teen Fiction[TAMAT - 24 Desember 2020] Menjadi seorang direktur agen rahasia dan menggunakan nama palsu memanglah sesuatu yang rumit. Sampailah dirinya di SMA Carem. Di mana ia sebagai pemimpin harus merelakan diri menjadi magnet untuk menarik target, agar dapa...