Epilogue [1]

1.2K 135 30
                                    

Sesuai judul, part ini saya bagi dua
😂😂

.

Cue !

.

.

.

💜💜💜

Namjoon tak henti melirik jam tangan lalu kepada pandangan ramai orang-orang yang berseliweran di depannya. Waktunya terlalu sempit untuk Namjoon dan tempat yang ia kunjungi terlalu ramai untuk ia singgahi. Petunjuk arah menjadi petunjuknya untuk bergegas melangkah.

Suara tangis, pekikan, langkah tergesa Namjoon lihat dan dengar. Salah satu Rumah Sakit besar tersibuk di Korea Selatan, Seoul University Hospital.

Namjoon menggaruk keningnya. Penyamarannya sudah lengkap namun bagaimana ia bisa menemukan Jinnie secepat itu karena penerbangannya hanya tinggal 3 jam lagi. Pikiran Namjoon hanya satu, area gawat darurat harus ia jumpai. Mungkin disana para dokter dan perawat serta staf mengetahui keberadaan Jinnie, beruntung jika bisa langsung bertemu si cantik karena nyatanya, Sejin hanya memberi tahu kalau Jinnie berada di Rumah Sakit ini.

Bagian administrasi sudah berada di depan mata. Namjoon berlari tergesa ke tempat tersebut.

"Annyeonghaseyo.. Begini, dimana saya bisa bertemu dengan Uisa Kim Seokjin ?" Tanya Namjoon.

Sang petugas tampak menyelidiki dirinya dari atas ke bawah. Sadar jika dirinya tengah diperhatikan, Namjoon sedikit mengangkat snapback-nya dan menurunkan maskernya.

Sang petugas yang merupakan seorang perawat wanita menutup mulutnya akibat terkejut, "K-kim Namjoon ?? Kim Namjoon ?? Aaaaa !!! Aku ARMY !! Penggemarmu, Oppa !!" Ucapnya sembari melompat-lompat kecil.

Namjoon hanya dapat memaksakan senyumnya, "Ne, kamsahamnida.. Jadi-"

"Jung Aerin sonsaeng ! Mulutmu mau ku sumpal ??" Ujar seorang dokter yang sedang membaca sebuah map ditangannya.

Si perawat membuat gestur seperti mengunci mulutnya agar tidak mebuat kebisingan di tempat itu, "Ne.. Joisonghamnida, sonsaengnim. Hmm.. jadi, Oppa bilang apa tadi ?"

Namjoon dengan terburu-buru mengulang, "Uisa Kim Jinnie. Ani, maksud saya Kim Seokjin sonsaengnim, dimana saya bisa menemuinya ?"

Si perawat tampak kebingungan dengan nama yang disebut Namjoon, "Kim Seokjin ? Hmm.. joisonghaeyo, Oppanim. Saya perawat baru disini. Nama itu-"

"Ada perlu apa ?" Sambar dokter yang memperingati si perawat baru tadi.

"Annyeonghaseyo" sapa Namjoon.

Si dokter mengangguk.

Segera Namjoon mengutarakan maksud tujuannya, "Saya pernah ditangani oleh Kim Seokjin sonsaengnim dan.. dan.. hmm sepertinya dia melakukan sesuatu yang salah pada saya. Saya butuh tanggungjawabnya secara langsung"

Alis sang dokter terangkat satu. Tak percaya dengan ucapan lelaki yang dikenali oleh si perawat itu, "Kim sonsaengnim ? Apakah Anda yakin, Kim Namjoon-ssi ?" Ucapnya. Seringai terpatri di wajahnya.

HELLO, MASTERNIM ! [NAMJIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang