34

1.1K 133 33
                                    

Cue !

.


.

.

💜💜💜

Jinnie tengah berada di depan seorang laki-laki berkepala plontos dan berkumis tebal yang sedang mengangkat beberapa lembar kertas yang ia ayun-ayunkan dengan kasar, "Tidak kah Anda mengerti tentang apa yang saya suruh ? Saya minta data pertumbuhannya juga. Bukan hanya ini !" Kemudian, lembaran kertas tadi ia hempaskan ke atas meja kerjanya hingga membuat Jinnie terkejut lalu merapatkan kedua tangannya di depan badan.

"Joisonghamnida, Gyosu-nim" ucap Jinnie sedikit takut. Benar, saat ini Jinnie sedang melakukan asistensi skripsi-nya dengan Dosen Pembimbing 1-nya yang super pemarah. Jinnie mencoba mengangkat kepalanya untuk melakukan sebuah pembelaan karena pada nyatanya ia tidak bersalah, "Tapi, pada asistensi dan apa yang Gyosu-nim revisi kemarin serta yang Gyosu-nim tulis di lembar asistensi saya, Gyosu-nim hanya meminta data-data ini. Lagi pula, judul dan latar belakang skripsi saya tidak mengangkat tentang dat-"


BRAK !


Meja digebrak dengan kuat hingga suaranya kembali mengejutkan Jinnie dan seketika Jinnie terdiam.

"Anda ingin lulus tidak ?! Jangan mentang-mentang Lee Gyosu-nim dan Kwak Gyosu-nim keluarga Anda, Anda berhak membantah perintah saya !"

"Joisonghamnida" ucap Jinnie dengan suara yang memelan.

"Keluar dari ruangan saya !" Bentak dan perintah yang tak ingin terbantah lagi membuat Jinnie segera membereskan dokumen-dokumennya dan pamit untuk pergi dari ruangan bak 'neraka' itu.

"Geureom, Gyosu-nim"

.

Di waktu yang hampir bersamaan. Namjoon saat ini sedang kedatangan tamu di studionya. Si leader tengah membaca sebuah lembaran print out yang berisi barisan-barisan kata. Sesekali ia buka kacamatanya untuk menggosok matanya yang mulai perih atau sesekali ia sisir poni yang sudah memanjang itu ke belakang.

Sejujurnya, Namjoon sedang pening karena pekerjaannya yang tak berkesudahan itu.

Si tamu yang diketahui sebagai V BTS itu tengah menunggu sang leader sambil menggigit bibirnya gugup. Lama si kakak tak bereaksi dengan apa yang ia berikan tadi padanya, pada akhirnya Taehyung angkat suara.

"Hyungnim, lirik itu terinspirasi dari-"

Namun sayang, satu kalimatnya saja belum selesai ia ucapkan, tapi sang leader sudah memotongnya.

"Good ! Aku suka pemilihan kata-katamu" kata Namjoon.

Taehyung menghela nafas dalam dengan senyuman hambar terkatup bibir. Lirik yang ia buat susah payah untuk single yang akan ia keluarkan nanti hanya di komentari seadanya. Taehyung hanya ingin Namjoon seperti biasanya, mengkritisi apa yang ia tulis, itu jauh lebih baik untuknya. Sekalian untuk belajar perbendaharaan kata terbaru dari si otak jenius.

Namun, Taehyung tak begitu saja menyerah karena Namjoon, "Aku harus ceritakan dulu, hyung"

Sepertinya, sang leader memang sedang tak ingin membantunya lebih jauh. Lihat saja, ucapannya kembali disambar oleh sang leader, "Tidak perlu. Ini sudah bagus. Kau tinggal konsultasi musiknya dengan PD-nim bagaimana bagusnya"

HELLO, MASTERNIM ! [NAMJIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang