Cue !
.
.
.
.
💜💜💜
"Hahhhhh.... hahhhhhhh...."
Jinnie menghela nafas panjang sedari tadi di salah satu taman di kampusnya ini.
Kembali ia sambar ponselnya dan membuka akun fansite-nya. Kali ini, Jinnie benar-benar membutuhkan bantuan followers-nya atau bahkan sesama ARMY.
Ia ketik dengan cepat apa yang ia butuhkan saat ini.
Apakah kalian ada ekstra tiket fanmeeting Busan ? Jika ada bisa tolong hubungi aku di DM ? Aku membutuhkannya di dua hari itu.
Konfirmasi kedatangan fanmeeting nanti pun harus segera dilakukan. Sialnya, hari ini adalah konfirmasi terakhirnya dan sampai satu jam berlalu, followers-nya hanya membalas dengan ucapan 'Maaf' karena tidak memilikinya.
Kembali helaan nafas pasrah Jinnie keluarkan. Tangan kecil itu pun akhirnya menepuk pundak Jinnie berkali-kali untuk menenangkan kegelisahan seniornya itu.
"Sepertinya aku tak akan datang kesana, Jimin-ah. Joonie-ya, mianhae"
Salahnya Jinnie memang. Tapi, Jinnie pun tak bisa disalahkan. Ingat kejadian tuduhan sasaeng yang dialamatkan padanya ? Pada saat yang hampir bersamaan, BigHit mengumumkan penjualan tiket fanmeeting di Busan dan Seoul. Parahnya, Jinnie yang memang dalam keadaan marah dan ditambah seluruh akun sosial medianya ia tutup mendadak melupakan segala sesuatu tentang BTS. Iya, semuanya termasuk Namjoon.
Bahkan, setelah sebulan dari tuduhan tersebut, Jinnie masih melupakan jika BTS akan mengadakan fanmeeting di Busan dan Seoul. Sialnya, Namjoon semalam malah bertanya tentang itu padanya. Dia mengatakan ingin melihat masternim-nya setelah kepulangan mereka dari Paris.
Jinnie bisa apa sekarang ? Akibat kemarahannya yang berunjung dengan penyesalannya karena kembali tak bisa menjalankan tugasnya sebagai masternim, membuatnya kelimpungan sendiri. Sosial media untuk fansite-nya sudah ia kerahkan semuanya tapi tetap saja tak satu pun ARMY yang dapat membantunya.
Sampai-sampai Jinnie berpikiran untuk menghubungi Namjoon agar mendapat tiket tambahan dari sang kekasih. Saat ia akan mengutarakan niatnya kepada Jimin, sebuah suara yang sangat familiar terdengar semakin keras hingga membuat kedua calon dokter ini menoleh.
"Noona !!"
Kim Jungkook, bungsu dari keluarga Kim ini langsung melompat untuk duduk di depan kakak dan kekasihnya ini dengan senyuman yang mengembang. Niat hati ingin meminta si sulung untuk mentraktirnya sesuatu, tapi ia malah mendapatkan wajah suram dari kedua orang yang sangat ia sayangi ini.
"Ada apa ?" Tanya Jungkook kepada Jinnie dan Jimin.
Jinnie hanya dapat menggeser ponselnya ke depan Jungkook yang masih menampilkan akun twitter fansite kakaknya itu.
Jungkook membaca dengan cermat apa yang di posting oleh Jinnie tadi dan saat membacanya mata doe tersebut semakin membesar, "Busan ? Kau gila ? Kau ingin ketahuan keluarga besar Kim ? Kita tidak tinggal di Gwancheon lagi kalau kau lupa. Seenaknya kau memutuskan ini sendiri. Aku, kau anggap apa ? Patung ? Kau tidak memikirkan keselamatan hidupmu, ya ? Jika kau tetap nekat, maaf saja kali ini aku tak akan menolongmu" cecar si adik dengan emosi yang mulai terpancing.
KAMU SEDANG MEMBACA
HELLO, MASTERNIM ! [NAMJIN]
Fanfiction"Aku bicara apa adanya, Noon. Berhenti berkhayal ! Memangnya apa yang akan kau lakukan untuk menjadi kekasih seorang RM ?" "Masternim.. Aku akan menjadi masternim RM !" knj x ksj (gs) 090918 Mari berhalu ria !!