Hope you enjoy it, Vomment jangan lupa ya guys🙏 Happy Reading. Sorry baru bisa update🙏
Sambil baca Putar mulmed musik klasiknya. 👆
🌷
Hari ini masih sama seperti hari-hari sebelumnya. Aktivitas terlihat sangat padat di Rinka Collection. Sudah tiga jam dari selesai melaksanakan sholat Dzuhur dan makan siang tadi. Sekar masih betah duduk berhadapan dengan layar laptopnya.
Ntah apa yang Sekar pelajari atau kerjakan yang pasti wanita itu terlihat sangat serius dan fokus. Kursor yang menari di layar laptopnya mengarah ke arah alamat email yang baru masuk semenit tadi.
Hembusan nafas panjangnya spontan keluar dari hidungnya ketika ia selesai membaca isi email tersebut. Sekar menghempaskan tubuhnya di punggung kursi kerjanya. Merenggangkan sejenak jari-jari tangannya yang terasa kaku. Lalu melirik sekilas jam dinding di ruangan kerjanya. 5 menit lagi sudah masuk waktu sholat Ashar ia juga harus bersiap-siap. Namun sebelum ia bangkit untuk mengambil air wudhu ia meraih ponselnya yang berada di atas meja kerjanya.
Senyumnya langsung mengembang ketika melihat ada notifikasi pesan singkat dari Langit. Tak butuh waktu lama jari-jari kurusnya langsung menari di atas keypad ponselnya. Masih dengan tersenyum manis Sekar membalas pesan singkat yang tiga menit tadi di kirimkan sang lettu. Setelahnya ia meletakkan kembali ponselnya di atas meja.
Terkekeh singkat sembari menggelengkan kepalanya. Tak habis pikir dengan ulah jahil Langit. Bahkan melalui pesan singkat saja pria itu masih mampu menjahili Sekar dan sukses membuat lelah Sekar sedikit berkurang. Sedetik kemudian Sekar bangkit dari duduknya. Dan melangkah menuju kamar pribadinya yang ada di ruang kerjanya bersiap-siap untuk melaksanakan sholat Ashar.
🍀🍀🍀
"Mba ingin ke mana?" tanya Aisyah, ketika melihat Sekar keluar dari ruangannya.
"Mba Zulfa dan Mas Pras, nampak keluar ruangan tidak Ais?" tanya Sekar lembut.
"Sepertinya tidak Mba," jawab Aisyah.
Sekar mengangguk sekilas seraya tersenyum manis. "Yasudah saya ingin ke ruangan Mas Pras sebentar ya Ais, kamu tolong sambungkan telpon ke ruangan Mba Zulfa katakan saya menunggunya di sana," ujar Sekar dan diangguki oleh Aisyah.
"Assalamualaikum Pras," ucap Sekar.
Namun tak ada sahutan dari sang pemilik ruangan.
"Nka!" yang di panggil pun menoleh dan mendapati Zulfa sudah berdiri di belakangnya. "Ada apa Nka? tadi Aisyah menyuruhku untuk ke ruangan Prastya? Tapi kenapa kau berdiri di sini? Prastyanya mana?" di bombardir pertanyaan begitu oleh Zulfa membuat Sekar terkekeh ringan.
Baru Sekar ingin menjawab pertanyaan Zulfa tapi suara salam dari Prastya membuat kedua wanita cantik itu menoleh. "Kenapa di sini?" tanya Prastya sembari menatap Zulfa dan Sekar.
"Tanya Inkalah tadi aku juga di suruh ke sini?" gerutu Zulfa.
Prastya mengulas senyum.Sekar reflek menggaruk pelipisnya sejenak lalu berdehem sekilas. "Bicaranya di dalam ruangan Pras aja deh ya, yuk!" aja Sekar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chandra BhayaSingka
ChickLit-Based On True story- Ayo berpetualangan bersama Lettu Langit. Dan Ayo belajar sabar, tabah, ikhlas dan kuat bersama calon ibu persit cantik. Sekar Rinka Tahir. Sebuah kisah klasik, nan sederhana. Rindu. Adalah perasaan menyiksa ketika jarak membent...