❄Chandra BhayaSingka❄
Update.....Update....
Update...
Happy Reading. Enjoy it guys.
Vote If You Think this story deserved get your star.
❄Chandra BhayaSingka❄
Sekar hari ini baru tiba di Rinka Collection sekitar pukul dua siang setelah sejak pukul sembilan pagi tadi ia di kurung habis-habisan di rumahnya sendiri dengan seorang pria yang beralasan karena rindunya masih belum terbayarkan.
Dengan entengnya pria itu mengultimatum Sekar agar keluar dari rumah sekalipun itu ke Butik dan Tokonya sendiri dan tentunya itu sangat mendapat restu dari Ibunya Berakhirlah Sekar terkurung di rumah tak punya daya apa-apa untuk melawan, karena kuatnya persekutuan antara calon anak menantu dan sang ibu mertua tersebut. Bahkan Sekar sempat menggerutu tak ubahnya dia dengan kisah sang permaisuri yang di kurung di istana oleh raja-nya karena tak ada cinta dalam pernikahan mereka. Sekar bergidik sendiri lalu terkikik geli tak habis pikir dengan pemikirannya yang tiba-tiba jadi absurd begini.
Maka ketika satu jam setelah melaksanakan shalat dzuhur dan makan siang
dewi fortuna menghampiri wanita itu, ponsel Langit berdering dan menampilkan nama sang komandan. Dua menit setelah menerima panggilan telpon itu Langit berujar ia mendapat panggilan mendadak di markas dari komandannya untuk menyampaikan hasil laporan timnya selama mengemban tugas di Nepal. Dalam hati Sekar sudah bersorak senang akhirnya ia akan terbebas dari jajahan Langit tak perduli walau Langit kembali mengultimatumnya agar Sekar tetap berada di rumah karena begitu selesai menghadap komandannya Langit akan kembali ke rumah. Mengenyahkan ancaman Langit yang mengancam akan mengurung Sekar selama tiga hari hingga masa bebas tugas pria itu berakhir jika ia kembali dan Sekar tidak ada di rumah. Itu urusan nanti pikir Sekar yang terpenting Sekar bisa lolos terlebih dulu dari jajahan sang Lettu itu.Senyum ibu boss cantik itu mengembang ketika melihat punggung Langit sudah menghilang di balik pintu masuk utama rumahnya. Dan dengan secepat kilat ia juga melesat menuju kamarnya dan bersiap -siap menuju Rinka Collection.
Hanya menghadapi sang Ratu (Mama-nya) saja itu persoalan yang amat mudah untuk Sekar, yang sulit adalah jika sang Ratu sudah bekerja sama bersama calon menantunya.
Setelah menempuh waktu empat puluh lima menit untuk sampai di Rinka Collection dan begitu pintu masuk Butik terbuka Senyum Sekar spontan mengembang dengan sempurna ketika para pegawainya langsung menyapanya dengan ramah yang di balas anggukan sopan dan senyumah lembut oleh Sekar. Lalu pandangan Sekar menyapu setiap sudut Rinka Collection yang siang itu terlihat ramai pengunjung baik di Butiknya, dan dua toko yang hanya di sekat oleh dinding kaca dengan memiliki dua pintu penghubung di setiap sekatnya agar memudahkan para pengunjung berpindah dari toko satu ke toko yang menjual segala jenis pernah-pernik aksesoris serta pakaian pria.
“Assalamualaikum Ais,” ucap Sekar kepada Aisyah ketika ia sudah tiba di depan ruangannya.
Aisyah mendongakkan kepalanya dan spontan bangkit dari kursinya ketika mendapati Sekar tengah berdiri di depan mejanya seraya mengulas senyum simpul. “Walaikumsalam Mba, Ais kira Mba tidak datang,” ucap Aisyah.
“Iya maaf Ais, saya sangat terlambat hari ini. Bayi besar saya sangat rewel di rumah jadi saya harus ekstra sabar menghadapinya,” sahut Sekar. Asiyah refleks tertawa ringan karena ia tahu siapa yang di maksut bayi besar oleh Sekar. “Jadi apa jadwal untuk saya hari ini Ais?”
Aisyah meraih buku agendanya lalu kembali memandang Sekar. “Jadwal Mba untuk hari ini hanya ada satu yaitu mengadakan pembahasan bisnis sekalian makan siang dengan Pak Hadi klien kita yang berasal dari kota semarang, Yang sudah di backup oleh Pak Prastya, setelah itu Mba Free seharusnya Mba memang berada di rumah, Bang Langit pasti ngambek kalau tahu Mba melarikan diri.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Chandra BhayaSingka
ChickLit-Based On True story- Ayo berpetualangan bersama Lettu Langit. Dan Ayo belajar sabar, tabah, ikhlas dan kuat bersama calon ibu persit cantik. Sekar Rinka Tahir. Sebuah kisah klasik, nan sederhana. Rindu. Adalah perasaan menyiksa ketika jarak membent...