CBS 64💗

1.8K 102 6
                                    



Update?
Iya.
Tadinya belum mau update. Tapi kata Kak Sekar hari ini momen spesial jadi di-suruh update.

❄❄❄❄

Dirgahayu TNI yang ke 74. ❤

5-Oktober 1945 - 5-Oktober-2019.

❄❄❄❄

Okey mari segera di-eksekusi.

Yang kangen Manusia-manusia kutub atau Squad Seven mana ayo cung☝Bang Raja-Bang Dewa- Bang Kelvin-Kakak Alexa-Kakak Devita-Kalau sama kak Kinar gak usah bilang kangen juga gpp😉.

Nah ini part spesial banget. Nanti setelah CBS tamat Insyaallah ada ceritanya Bang Raja. Lottie Sekar dan Herzog Langit sikit banyaknya juga akan ada di sana loh.😁

Happy Reading guys. Hope you enjoy it🙏


❄Chandra BhayaSingka❄


Setelah kembali ke rumahnya dan berhasil membujuk Mawar agar ikut tinggal di rumahnya untuk sementara waktu bersama Wira tentunya. Maka di sinilah Sekar berada sekarang di kursi kebesarannya Rinka Collection saat matahari sudah hampir berada tepat di atas kepala.

"Ais masuk keruangan Mba sebentar," ucap Sekar kepada Aisyah lewat sambungan interkom.

"Baik Mba." sahut Aisyah.

Sekar menghempaskan punggung-nya di sandaran kursi kerjanya sambil memijit pelipisnya sejenak. Nona direktur baik hati itu menatap langit-langit ruangannya dengan tatapan menerawang lalu memejamkan matanya rapat demi menghalau getar perasaan nyeri di rongga dadanya.

Kembali lagi, Ia harus terus menguatkan hatinya menguatkan mentalnya lalu tepat saat ia memutuskan untuk kembali membuka matanya sosok Aisyah yang sudah duduk di sebrang mejanya adalah orang yang pertama kali tertangkap oleh retina indahnya.

Sekar tersenyum lalu kembali menegakkan duduknya, "Kenapa tidak memanggil Mba Ais?"

Aisyah belum memberi respon. Sekretaris cantik berparas meneduhkan itu masih lamat menatap boss besarnya. Jujur ia benci sekali melihat kondisi boss besarnya yang berpura-pura tegar begini maka jika sudah begini dirinya yang pendiam akan berubah amat sangat judes kepada Sekar. "RC tidak akan bangkrut hanya karena di tinggal direkturnya istirahat satu hari saja di rumah Mba." suara Aisyah terdengar amat sangat ketus di telinga Sekar tapi hal itu justru membuat kekehan merdu Sekar mengalun.

"Saya tahu itu Ais, justru yang saya khawatirkan saat ini bagaimana nanti jadinya saya, Mba Zulfa dan Mas Pras tanpa kamu," jawab Sekar dengan ekspresi menggoda sekretaris tersayangnya itu.

Membuat Aisyah yang mendengar itu kontan mengerjapkan matanya, " Mba-" selak Aisyah. "Ais masih dalam tahap menuju pertunanangan dengan Mas Tyo Mba." tuturnya sambil menahan rona merah di pipinya.

Sekar yang tadi hanya mampu terkekeh pelan bahkan kini sudah tergelak merdu melihat sekretarisnya itu tersipu malu. "Mba ...," seru Aisyah salah tingkah ia harus buru-buru mengakhiri pembicaraan jika tidak boss tersayangnya ini benar-benar akan terus membuatnya salah tingkah. "Lagian jika Aisyah menikah nanti Mas Tyo mengizinkan Ais tetap kerja Mba, itupun kalau Mba bersedia mempekerjakan sekretaris yang sudah tidak perawan lagi apalagi nanti akan naik level jadi mamak-mamak Mba." dan di detik itu juga tawa Sekar benar-benar pecah mendengar ucapan sekretaris pemalunya yang kerap kali bertransformasi menjadi pelawak dadakan di situasi yang tepat. Seperti sekarang ini misalnya. Dan Sekar benar-benar bersyukur Allah mengirimkan Aisyah berada di jejeran orang-orang spesial dalam hidupnya.

Chandra BhayaSingkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang