CBS 17.

1.9K 122 7
                                    

Happy Sunday. Pray For Newzealand, Pray For christchurchmosque.
Happy Reading. Vote if you like this story🙏
Maafken jika masih banyak typo yang bertebaran. Aing hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kekhilafan.🙏😀

Mulmed: Nisa Sabyan Deen Assalam instrumental.

❄Chandra BhayaSingka❄

Motor Matic Sekar berhenti di sebuah garasi di rumah bernuansa putih dan cream ini. Setelah membuka semua perlengkapan keamanan berkendaranya. Ia bergegas turun dari motornya. Heels-nya menjejak lantai garasi itu lalu beringsut melangkah menuju pintu masuk utama rumah ini. Yang tak lain dan tak bukan adalah rumah kakak sepupu Sekar.

Senyumnya terus tercetak tipis namun langkahnya sempat terhenti sejanak di teras rumah ketika pandangannya jatuh pada mobil jeep berwarna hijau liris hitam sudah terpakir manis di sisi kanan halaman depan rumah Ulvah. Kakak sepupu Sekar yang usia-nya hanya terpaut setahun lebih tua dari Sekar.

"Assalamualaikum Unde, Lottie Vah, Inka datang!" ucapnya setengah berteriak seraya melangkah masuk ke dalam rumah megah itu.

"Walaikumsalam, MasyaAllah anak unde udah kayak kenek angkot aja teriak-teriak," balas wanita paruh baya yang sebut unde tadi. Dengan senyumnya yang mengembang beliau berderap menghampiri Sekar dengan segelas jus jeruk di tangannya.

Sekar yang melihat itu refleks berlari kecil sembari merentangkan tangannya lalu menubruk pelan tubuh undenya. "MasyaAllah kak, ini unde kalau kejengkang gimana, gak unde aja yang jatuh kamu juga ikut jatuh bisa-bisa," dumel beliau.

Sekar spontan tertawa pelan masih betah memeluk undenya. "Gak bakal jatuh, Unde kan Inka peluk," katanya.

Beliau ikut terkekeh seraya menggelengkan kepalanya dan tangan kirinya mengelus lembut punggung Sekar sementara tangan kanannya masih memegang segelas jus jeruk. Sedetik setelahnya Sekar mengurai peluknya. Senyumnya masih tersungging manis lalu pandangannya jatuh kepada segelas jus jeruk yang di bawa undenya. "Unde tahu banget Inka sedang haus!" kata Sekar.

Undenya terkekeh pelan lalu segera menyerahkan segelas jus jeruk itu kepada keponakannya ini. "Kamu tadi udah teriak-teriak gitu bo'ong banget kalau tenggorokan kamu gak kering hmm," balas undenya. Membuat Sekar spontan menyengir lebar lalu menyesap sedikit jus jeruk yang sudah berpindah tempat di tangannya ini. Namun belum sempat ia selesai dengan aktivita meminumnya sebuah suara sukses membuat tersedak.

"Udah datang rupanya Ibu Bos Rinka Collection plus cucunya Opa Zsulvan yang selalu banyak alasan kalau di suruh mengurus kantor dan lebih memilih membangun bisnis sendiri!"

Uhuk....Uhuk... Sekar kontan terbatuk membuat undenya refleks mengelus punggung Sekar. "Pelan-pelan Inka!" peringat undenya.

"Lottie Vah, unde!" adunya seraya menoleh ke arah tangga di mana kakak sepupunya itu terlihat sedang menuruni anak tangga.

Unde Sekar sekaligus ibu wanita yang di panggil Lottie Ulvah tadi hanya geleng-geleng kepala. Sementara Sekar refleks mengerucutkan bibirnya. "Ku hobi sekali nyindirku, Lottie Ulvah juga lebih memilih menjadi guru daripada terjun ke perusahaan." balas Sekar tak mau kalah ketika Ulvah sudah berdiri di sisi kirinya.

Chandra BhayaSingkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang