Enjoy it guys. Vote if you think this story deserve get your star. Happy Reading🙏
Chandra BhayaSingka
Hari ini adalah tepat hari kedua Prastya berada di London. Sementara di salah satu ruangan lantai tiga gedung megah yang menjulang tinggi. Seorang wanita cantik dengan balutan hijab cream lengkap dengan balutan Blezer dengan warna senada itu tengah duduk terdiam di kursi kebesarannya.
Pikirannya melayang jauh ntah kemana. Tatapannya masih terfokus pada layar ponselnya. Degub jantungnya pun masih berdetak tak karuan ketika sedetik setelahnya ia menutup panggilan video call dari seorang pria yang selalu ia sebut dalam doanya bersanding dengan nama kedua orang tuannya.
Masalah dengan hatinya sudah terbiasa ia mencoba sekuat tenaga untuk menutupinya secara rapi menyembunyikannya secara apik di depan pria itu. Namun semenjak satu malam setelah kepergian pria itu ke London ntah mengapa dirinya merasa ada perubahan yang cukup signifikan dari pria itu. Mengenai arah pembicaraannya yang melenceng jauh dari biasanya membuat degub jantung wanita berhijab cantik itu menggila.
Kini beribu spekulasi mengitari otaknya. Sangking asyik dengan dunia kebingungannya hingga ia tak sadar bahwa sahabatnya sudah duduk di kursi tepat di hadapannya.
"Tumben sekali wanita ini melamun, hingga aku masuk dan sudah duduk di hadapannya saja ia masih tak sadar," gumam Sekar seraya menopang pipi kanannya dengan sebelah tangannya sambil menatap intens Zulfa yang masih belum sadar kalau Sekar sudah berada di hadapannya.
Merasa di perhatikan secara intens dan merasakan suasananya menjadi horor serta hidung Zulfa mencium harum Parfum yang sudah ia hafal di luar kepalanya siapa pemiliknya. Perlahan bola mata Zulfa bergerak ke arah kanan dan seketika itu juga ia langsung melotot dan menggumamkan kalimat istighfar karena terkejut Sekar sudah berada di ruangannya.
"Inka, kau mengejutkan saja," geramnya seraya mengusap-usap dadanya dramatis.
Sekar masih dengan menopang dagunya dan menatap Zulfa intens hanya mendengus pelan. "Kau sejak kapan gemar melamun seperti itu! Kau tau tidak, hukuman bagi orang yang dengan sengaja tidak menjawab ucapan salam sesama muslim apa? Bibirku sampai lelah sudah kurang lebih 10 kali salamku tak kau respon," sembur Sekar.
Zulfa sontak saja meringis kuat sembari menyengir ke arah Sekar yang sudah menegakkan duduknya dan bersandar di punggung kursi sembari melipat kedua tangannya di depan dada dan menatap Zulfa dengan tatapan mengintimindasi.
"Kau tau Fa, kemarin kucing anggoranya Davren mati gara gara__
"Melamun," tebak Zulfa setengah meringis.
Sekar sambil mengumpulkan tawanya di dalam mulut menggeleng kuat ke arah Zulfa. "Karena Dehidrasi di tinggal Davren dan keluarganya liburan ke belanda dia lupa menitipkan di tempat penitipan hewan," balas Sekar.
Zulfa refleks berdesis sengit ke arah Sekar yang sudah tergelak di hadapannya. Zulfa masih ingin melampiaskan kekesalan akibat ulah jahil Sekar ini tapi urung karena pintu ruangan koneksinya sudah kembali terbuka dan menampilkan sosok gadis yang peredarannya ingin Zulfa lenyapkan namun Zulfa tak punya daya apa-apa alhasil Zulfa hanya memperbanyak Dzikir saja jika gadis ini muncul di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chandra BhayaSingka
Genç Kız Edebiyatı-Based On True story- Ayo berpetualangan bersama Lettu Langit. Dan Ayo belajar sabar, tabah, ikhlas dan kuat bersama calon ibu persit cantik. Sekar Rinka Tahir. Sebuah kisah klasik, nan sederhana. Rindu. Adalah perasaan menyiksa ketika jarak membent...