[Deandra's POV]
Setelah satu setengah jam perjalanan akhirnya kita-kita sampai di tempat tujuan. Pantai Sundak. Begitu sampai Kiko langsung lari kearah pantai. Dengan seenak jidatnya naruh tas sembarangan dan langsung lari.
"Lo kalo mau nyusul Kiko nggak apa-apa. Biar gue bawain tas to." Kata Vian pertama kali.
"Pacar lo kek bocah banget, njir." Komentar Vian ke Andra.
"Gue sama lo aja. Bareng kesananya." kata gue. Gue liat Andra yang masih duduk diatas motornya.
"Sifatnya itu yang bikin gue sayang sama dia." Jawabnya dan mulai turun dari motor. Ngambil tas Kiko dan jalan mau nyamperin Kiko.
"Dia beneran sayang sama Kiko ternyata."
"Hm? Siapa? Andra?" Tanya gue. Vian ngangguk, "Keliatan jelas banget." Lalu kita berdua jalan mau nyamperin mereka.
Ditengah jalan gue ketemu sama Dinar yang juga ada Andi disebelahnya. "Loh. Dinar kesini juga? Kok nggak bilang-bilang?"
"Ngapain juga bilang sama lo, nggak penting." Jelas itu bukan suara Dinar. Dia nggak mungkin ngomong yang nyebelin kek gitu.
Dinar yang denger ucapan Andi tadi langsung nyenggol badan Andi. Sedangkan Andi cuma muter bola mta malas. "Iya, Dean. Tadi Aan ngajaknya dadakan makanya ndak sempat ngasih tau kamu. Aku ndak tau juga kalau kamu mau kesini. Berdua aja?" Tanya Dinar.
"Nggak, ada Kiko sama Andra juga sebenernya." Jawab gue.
"Dimana mereka? Kok aku ndak lihat?" Tanya Dinar lagi, entah kenapa gue selalu suka denger suara Dinar. Apalagi kalo udah ngobrol gini. Rasanya bikin adem.
"Nggak tau juga mereka ada dimana sekarang. Terserahlah, mau gabung sama kita, nggak?" Kali ini Vian yang ngomong.
"Ndak usah, nanti aku sama Aan ganggu."
"Nggak bakalan ganggu juga. Biar seru kalo rame-rame."
"Kalian duluan aja nanti gue samperin sama Dinar. Mau beli sesuatu dulu." Sekalinya ngomong, Andi langsung bawa Dinar pergi. Rasanya kek gak mau di ganggu. Sialan sih si Andi emang.
Akhirnya gue ngelanjutin jalan sama Vian buat nyamperin Kiko sama Andra. Sampe sana gue liat Andra lagi duduk-duduk dibangunan kek rumah-rumahan gitu. Buat neduh. Gue tarik Vian buat nyamperin Andra yang lagi nggak nyaman soalnya disana rame banget.
"Lama banget lo berdua." Kata Andra begitu liat gue sama Vian nyamperin dia.
"Ketemu sama Andi sama Dinar tadi, ngobrol bentar. Kiko mana?" tanya gue. Lalu Andra nunjuk kearah bibir pantai sana. Dan gue bisa liat dia lagi main sama anak-anak kecil. Nggak tau anak siapa, pokoknya Kiko keliatan seneng banget disana.
"Nggak mau nyusulin Kiko?"
"Gue disini aja, jagain tas."
"Lo temenin Kiko sana, gue disini aja sama Andra." Kata Vian. Gue ngelepas tas gue dan gue serahin ke Vian. "Beneran? Nggak mau kesana juga?" tanya gue. Vian geleng lalu duduk disebelah Andra yang kebetulan kosong. Gue ngangguk, ngelepas sepatu dan jalan nyamperin Kiko.
.
.[Author's POV]
Vian cuma duduk disini sama Andra. Males juga mau mainan air. Kedua matanya fokus ngeliat Dean yang lagi jalan nyamperin Kiko. Sesekali noleh kanan kiri dan tersenyum canggung.
"Gue mau nanya sesuatu sama lo." Tanya Andra, yang bikin Vian noleh kearahnya. Dan cuma naikin satu alisnya, nanya 'kenapa'.
"Lo.. Dari awal emang udah beda, kan?" Lagi-lagi Vian cuma angkat alisnya. Yakin nih, mau bahas ginian disini?

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta, Eh?!
Narrativa generaleIni hanya cerita sehari-hari anak SMK. Dibumbui dengan romance biar sama kayak yang lain :v ☆☆☆ [!!!] BoyXBoy, Yaoi, Sho-Ai