~ 3 ~

5.7K 341 17
                                    

Hari senin. Kebanyakan orang membenci hari senin, tak terkecuali murid kelas XII MM1 ini. Semuanya. Kenapa? Karena hari ini mata pelajaran Matematika, Bahasa Inggris dan IPS akan ada ulangan harian. Tiga kali ulangan harian dalam satu hari itu ngejengkelin banget. Gimana nggak? Matematika aja udah bikin pusing ini ditambah bahasa Inggris dan IPS.

Dari pertama kali meletakkan tasnya diatas meja dan mengambil LKS dari dalam tasnya, jam sudah menunjukkan pukul 7 kurang 20 menit. Deandra hanya berdiam diri menatap bukunya ditempat duduknya.

Matanya terlalu fokus menatap buku Matematika yang sejak tadi dibukanya. Menatap serius tulisan yang sedang menari-nari gembira di lembaran LKS nya. Tak mempedulikan apa sang pemilik merasa senang atau frustasi.

"Weeii.. tumben banget lo belajar" sapa Kiko saat sampai di mejanya dan juga meja Dean, mulai duduk dan meletakkan tasnya diatas meja.

"Otak gue udah keluar asap. Nanti gue nyontek ke elo ya, Ko" Dean mengalihkan pandangannya dan menatap Kiko yang duduk disebelahnya.

"Setiap ulangan matika lo nyontek mulu sama gue. Sesekali belajar makanya" oceh Kiko.

"Bodo. Udah belajar dari subuh tadi gue, gak ada yang masuk. Otak gue udah penuh"

"Otak lo udah penuh apa lo gak ada otak?" Tanya Kiko sambil menahan tawanya.

"Sialan. Gue buruk di Matematika ini elah. Bantuin gue kek" Kiko mengangkat kedua bahunya acuh.

***

"Kepala gue, didalam kepala gue ada apaan nih?" Deandra meletakkan kepalanya diatas meja kantin.

Setelah tiga jam mata pelajaran Matematika akhirnya jam istirahat yang sudah ditunggu-tunggu tiba.

Deandra, Vian dan Kiko kini sudah duduk di kantin.

"Kepala gue pusing. Ngerjain 10 soal matematika aja gue udah begini" oceh Dean tanpa henti.

Bagaimana nggak pusing kalau satu soal jawabannya satu lembar buku pelajaran penuh. Salahkan saja mata pelajaran matematika bagian integral yang bikin otak jungkir balik.

"Makanya punya otak digunain" tajam Kiko. Kiko ini meski sedikit pendiem tapi kalau ngomong pedes banget.

"Mulutmu mas, mulutmu" gumam Deandra.

"Oh iya, Vian kan pinter matematika kenapa lo tadi nggak nyontek dia aja?" 

"Kok gue?"

"Hlo, iyakan. Lo kalo masalah matematika pasti maju pertama kali"

"Gue gak kepikiran sampe kesitu" jawab Deandra.

Vian ngehela nafas lelah, emang sih Vian sedikit jago dibidang matematika tapi ya bukan berarti dia kaya tambang gitu.

***

[Deandra's POV]

Balik lagi sama gue ya. Kangen nggak sama gue? Kangen dong. Setelah 3 jam tadi gue habis perang sama matematika akhirnya gue sekarang bisa bebas. Gue lagi dikantin sekarang sama temen-temen gue. Kiko dan Vian.

Habis istirahat ini nanti gue musti ulangan lagi. Ya Lord~ kuatkan otak hamba TT-TT

***

Sore ini gue mesti ngumpulin storyboad gue tepat jam 3. Ini baru jam 2 siang jadinya nunggu di ruang bengkel aja dulu kali ya sama si Kiko.

Daripada gue sendirian, ntar dikira jomblo dong ya gue. Tapi emang kenyataan sih gue jomblo tapi, kan gak usah diperjelas juga kali ya.

Gue buka laptop gue, nyalain laptop gue dan setelah nyala gue sambungin ke wi-fi sekolahan. Mumpung ini diruang bengkel kan ya, jadi ya pasti lancar dong. Kiko juga ikut-ikutan wi-fi an tapi dia pake hp.

Cinta, Eh?! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang