07.45
Kehidupan gue berjalan normal lagi. Sama seperti sebelumnya, gue telat.
Dan sekarang gue lagi dihukum bersihin lapangan.Tapi gue gak sendiri. Ada seorang cewek. Dari cara berjilbabnya, udah ketahuan kalau dia ini cewek alim. Gak kayak gue.
Dia kemudian tersenyum kegue.
Manis!
Tapi kemudian gue menyadari sesuatu, dari pakainnya yang kelewat lengkap dan rapi."Oh, anak Ipa!" Gue mulai sinis.
Tiba-tiba dia mendekat.
"Aurel kan?" tanyanya SKSD.
"Iya!" Gue jawab singkat.
"Kenalin namaku, Selfi Anggraini" katanya senyum
Gue cuma senyum tipis sebagai jawaban.
Tunggu, kok gue ngerasa familiar dengan namanya.
Dia Pacarnya Riankan?
"Lo anak XI Ipa 1?" Gue tanya biar lebih jelas.
Wajahnya yang tadi senyum menjadi masam.
"Iya. Tapi gue gak ikut-ikutan war kok!" katanya cepat.
Tuhkan!
"Lo pacarnya Rian?"
"Iya!Aku pacarnya!"
"Ohh!"
"Pliss, jangan suruh kami putus kayak Wahyu!" Selfi terdengar memelas.
Wahyu pacarnya Asil. Tapi kita gak pernah nyuruh mereka buat putus kok!
Itu sepenuhnya adalah kesadaran Asil sebagai warga kelas yang baik.Gue milih gak ngejawab,
Gue tetap diam sampe bel masuk berbunyi yang berarti hukuman gue udah selesai.
Tentang Rian dan Selfi. Gue gak bakalan ember ke siapapun. Nanti teman-teman pasti bakal tahu sendiri. Dan kalau udah ketahuan, gue gak bisa ngapa-ngapain. Dan gue gak mau ngapa-ngapain.
Saat dikelas, kita lagi ngobrol-ngobrol gaje gitu.
Sambil ngabisin jualannya Elina.Oke, gue mau kenalin teman gue yang satu ini. Namanya Elina. Elina Teresa Layla. Dijuluki ibu kantin dikelas. Karena dia emang satu-satunya yang berdagang dikelasku.
Tapi gue beda lagi. Julukan gue buat dia adalah ibu matematika. Soalnya dia sangat jago dalam hal hitung menghitung. Gak kayak gue, yang udah dijelasin dari A sampai B beribu-ribu kali juga gak bakal ngerti. Kadang gue suka heran, orang yang jago matematika itu otaknya terbuat dari apa sih? Makannya apa aja?
Tapi itu pertanyaan yang dicari digooglepun gak akan nemu jawabannya.
Oke, dia ini merupakan makhluk paling tinggi dikelasku setelah Chika. Itulah yang membuatnya kadang suka minder kalo jalan sama manusia-manusia kerdil, seperti gue misalnya.
Pas kelas sepuluh dia pernah disukai sama Alif. Tapi gue gak tahu gimana kelanjutan ceritanya udah ketelan aja. ditelan bumi. Tapi gue yakin, Alif pasti ditolak! Sabar ya Alif...
"Lia, lo belakangan ini suka melamun tahu gak sih? Kesambet baru tahu rasa lo!" Jira ngagetin, hampir buat gue latah.
"Anjirr, kesambet! amit-amit!"
"Lo mikirin apa sih? Mikirin dia yang gak peka-peka yah"
"Kayak doi lu peka aja!"
"Anjir"
"Lo induknya!"
"Cabe lo"
"Lo yang murahnya"
"Isshh!" Jira mulai geram
"Udah anak-anak jangan berantem mulu!" kata Olla bertingkah menjadi Ibu
Teman-teman yang lain pada ketawa.
"Ayahnya dimana?" tanya Chika
"Ada terjebak dalam novel Mariposa" kataku ngawur
"Ah, lo tahu aja!" Olla tersipu.
Gue yakin dia pasti kepikiran Glen."Ibu dan anak sama aja. Sama-sama gak waras!" Elina nyibir.
Dan gue cuma nyengir.
🎶Sayang inikah balasanmu terhadapku..
Sorang insan yang amat menyintai dirimu..
Hooio~~Sayang sebak rasa kumenahan derita..
Pilu hati mengenangkan cinta ytang kecundang.."Lahh, tuh anak satu kenapa!" Olla ngomong.
"Kasian dia baru diputusin!" timpal Elina
"Kemarin-kemarin aja nyanyi sayur kol. Giliran udah putus nyanyi lagu galau mulu!" cibir Acha
Tapi Amad bertingkah seolah tak peduli. Dia tetap melanjutkan nyanyiannya.
~~kering air mata.. sesal tetap ada
Jernih air dimuara.....Seketika gue ingat Rian. Kalau Rian ada disini pasti dia bakal negur si Amad karena berisik!
Tak lama kemudian bu Risa, guru sejarah. Masuk.
Sejarah untuk anak Ips. Terbagi dua. Yaitu Sejarah Wajib. Dan Sejarah Peminatan. Untuk sejarah peminatan gurunya itu bu Risa. Sedangkan untuk sejarah wajibnya gurunya bu Masiska. Guru killer.
"Selamat pagi! semuanya!" Sapa bu Risa memulai pelajaran.
"Pagi bu" jawab kami serempak!
"Saya minta kalian duduk menurut ukuran sepatu kalian!" katanya kemudian.
Lah maksudnya apa?
"Dimulai dari yang terkecil!" katanya memberi arahan
Gue yang kebingungan segera duduk dimana aja. Yang kupikir udah bener.
Anjirr... gue salah tempat.
Gue harusnya dibarisan keempat, dibelakang Olla, bukan ketiga.
Alhasil, yang kalah dihukum.
Gue disuruh jawab pertanyaan dari Rifal. "Sebutkan 21 negara yang menjadi anggota Liga Bangsa-Bangsa!"
Beruntung, Elina berbaik hati memberikanku jawabannya. Dan gue sukses dipertanyaan pertama.
Selanjutnya gue memberikan pertanyaan ke yang lain. Dan begitu seterusnya, saling melempar pertanyaan dan jawaban.
Pelajaran hari itu berlangsung seru.Apalagi, Niko, beberapa kali tertangkap basah tengah merhatiin gue.
Dan berulang kali juga gue yakinin diri gue, "Jangan baper Aurel. Dia ngeliatin lo cuma karena dia punya mata. Gak ada tujuan lain"

KAMU SEDANG MEMBACA
Sains One
Non-Fiction🤟TOGETHER WILL BE BETTER IF WITH FRIENDS 1 IPS CLASS❤🤟 🙂Kebersamaan itu Indah, guys👑 #pencarian jati diri. DALAM PROSES REVISI.