Diusia 16 tahun, apa lo pernah menyukai seseorang diusia itu?Apa lo pernah merasa senang hanya karena warna baju yang dipakai lo dan doi lo sama?
Apa lo pernah merasa bangga hanya karena urutan absen lo dan doi lo berdekatan?
Apa lo pernah merasa bahagia hanya karena lo dan doi lo bertemu dijalan?
Apa lo pernah merasa senang dengan hal-hal seperti doi lo tersenyum ke lo, mendekati lo, dan berbicara ke lo?
Apa lo pernah merasa begitu senang hanya karena doi lo duduk dikursi lo?
Apa lo pernah merasa begitu bangga hanya karena doi lu nengok ke arah rumah lo?
Semua itu terdengar begitu kekanak-kanakan.
Tapi dari situlah kenangan tercipta.Kebahagiaan tercipta dari hal yang paling sederhana.
Kau tidak akan mengerti jika belum pernah menyukai seseorang.....
20.10Sekarang ini lagi hujan. Gue gak paham, padahal tadi siang cuaca sangat cerah tak ada tanda-tanda akan hujan.
Alam memang susah ditebak, sama seperti hati si doi.
Kalau gue, berubah menjadi gadis seperti Rahmi RainBlue (baca:Penguin Tropis), pasti saat ini adalah saat yang paling menenangkan.
Hujan dimalam hari.Gue gak mengerti kenapa dia selalu merindukan seseorang saat hujan.
Padahal jika itu gue , gue bakal milih tidur aja.Tapi kita tak berhak menilai seseorang hanya dari sudut pandang kita saja. Ada banyak sudut pandang lain didunia ini.
Udara dingin memaksa siapapun untuk semakin mempererat selimutnya. Wajar saja saat ini musim hujan.
Waktu berlalu dengan celat, tak terasa jam sudah menunjukan pukul,
07.40Waktu yang paling cepat bagi gue kesekolah.
Tapi hidup gue aman-aman aja gitu. Gak ada tanda-tanda bakal di drop out dari sekolah.Tentang sekolah gue ini akan gue bahas nanti.
Yah namanya juga Anak Ips, pasti bebas lah!
Saat ini, gue lagi dikelas duduk melingkar sama makhluk-makhluk gaib, eh--- bukan---, makhluk-makhluk nyata penghuni kelas ini.
Menunggu ibu Mony, mengajar Pendais."Viewers lo diwattpad, udah berapa banyak?" tanya Ifana memulai percakapan
"Baru berapa ekor, gak sampe sepuluh!"
"Gue paling suka sama karya lo yang berjudul 'SAINS ONE' kata Chika
"Suka sama karyanya atau karena lo jadi salah satu tokoh didalamnya" tanya Jira.
"Dua-duanya!" balas Chika seraya menunjukan senyum andalannya.
"Gue jadi tertarik!" Acha gabung kekita.
"Makanya buruan baca!" Olla yang nyahut.
"Emang sampe kapan lo bakal nulis ntuh cerita?" tanya Tifani.
"Sampe kita adain reuni beberapa tahun kemudian!" jawabku asal
"Beneran?"
"Bohongan lah. Sampe gue bosan. Mau udah end atau belum pokoknya gue bakal berhenti kalo udah bosan!"
Sama kayak suka gue ke Niko, kalo udah bosan menunggu gue bakal berhenti. Mau dia akhirnya peka atau enggak. Gue bakalan berhenti kalo emang udah bosan.
"Author jahat lo!"
"Dari lahir!"
"Gue sumpahin viewers lo gak akan naik!" Si cireng.
"Aminin aja biar senang!"
"Ehh, Lia, nanti diceritanya gue jadi rebutan! Ceritanya gue suka sama Rifal tapi Chandra juga suka sama gue, jadi cinta segitiga lah!" usul Ifana
"Gak setuju!" Chika protes.
"Kan bagus tuh kalo ceritanya dibumbui cinta segitiga gitu!" Ifana menyuarakan pendapatnya.
"Tetap aja. Mau lo jadi rebutannya Akil sama Muhdin?"
"Kalo itu sih, ogah gue!"
"Gini aja, cerita lo diberi konflik gitu biar greget. Kan ngebosanin gitu kalo gak ada konfliknya. Hidup itu gak selalu mulus!" Usul Olla
"Gue gak bisa bikin alur cerita yang terlalu berat!"
Cukup cinta gue ke doi aja yang berat!
"Yah, yang ringan-ringan aja gitu!"
"Okelah, nanti gue usahain!" kataku
"Terus didalam cerita itu bikin gue pacaran sama ketua tim basket sekolah kita!" Jira memberi usul
"Itu sih maunya lu aja. Sama Azka aja lu masih gak jelas statusnya apa"
"Bangke"
Gue cuma nyengir.
"Daripada lo sama ketua tim Basket, mending lo sama Ketua tim sukses!" Acha mengode.
Dan tawa lepas.
"Anjir lo pada!" Kesal Jira.
"Ketua tim sukses siapa?" tanya Chika disela-sela tawanya.
"Nafar!"
Dan tawapun pecah lagi....
"Gue mau protes" Olla tiba-tiba ngomong.
"Apa?"kutanya
"Gue mau nama gue diubah jadi Ollivia!"
"Kan Olla udah bagus!"
"Ya tapi, Ollivia mariana itu kayak ada unsur agama kristennya!"
"Daripada gue ubah jadi Ollivia Marie susu! Mau lo?"
"Yah, gak juga!:
"Lo itu harus mensyukuri nama lo apa adanya" gue sok menasehati.
"Iyadeh. Tapi masa iya nanti pas udah gede, nama gue jadi kek gini "Direktur Ollivia Mariana WakatobiWa*e! Kan gak enak!"
Gue ketawa.
"... Kan kalo lo udah jadi CEO perusahaan, lo tinggal ganti aja namanya! Gampangkan!"
kata gue sok tahu tentang perusahaan.Padahal mengganti nama perusahaan itu harus melalui berbagai macam prosedur.
Begonya, Olla ngangguk-ngangguk setuju gitu. Maafkan daku!!!
"Ehh, Btw disini ada yang lagi kesemsem sama adik kelas!" Jira ngember.
"Siapa?"Rini tertarik buya tahu.
Jira menatap Tifani. Yang ditatap jadi salah tingkah.
"Tifani, lagi pdkt-an sama adik kelas,
X Ips 1. Cowok yang cukup famous diSmpnya!""Beneran? No hoax kan?" Kali ini Elina yang bicara
"Enggak. Bohongan mah!" Sanggah Tifani cepat.
"Hhh, bohongan yh?" pancing Jira
"Namanya?tanya Elina
"Mikail Wardana" Mulut Jira emang gak ada kuncinya.
"Dari namanya aja udah keren banget. Apalagi orangnya!"
"Nanti jam istirahat, gue tunjukin orangnya!"
"Siip!"
Kami semuapun dibuat penasaran dengan sosok Mikail ini.
Tepat pukul 09.30. 45 menit sebelum waktunya istirahat Bu Mony memasuki kelas. Dia terus meminta maaf karena masuk terlambat.
Padahalkan, dia juga pasti sadar kalo kita itu senang malahan kalo guru telat masuk atau bahkan gak masuk ngajar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sains One
Nonfiksi🤟TOGETHER WILL BE BETTER IF WITH FRIENDS 1 IPS CLASS❤🤟 🙂Kebersamaan itu Indah, guys👑 #pencarian jati diri. DALAM PROSES REVISI.