#49 Secret's

55 7 0
                                        

Pagi ini lagi jamnya penjas, nyeseknya, pak Darta yang jadi guru olahraga sampe jam segini masih belum nongol juga disekolah buat gue jadi gabut.

Sementara yang lain lagi pemanasan atau latihan-latihan kecil, gue memilih duduk manis dipinggir lapangan.

Tatapan gue jauh kedepan, disana ada Niko yang lagi main bola. Kharismanya makin menonjol aja kalo lagi olahraga kek gitu.

Gue memperhatikan setiap gerak yang dia lakukan, caranya mengoper, menendang, dan mengejar bola. Caranya membangun kerja sama dengan rekan setimnya. Semua itu tak lepas dari pengamatanku.

Sayangnya, gue sekarang ada ditahap ingin melupakannya. Apa lagi, berdasarkan info dari teman-teman, dia lagi PDKT dengan Elina, teman dekatku.

Sebagai sesama teman, tentunya gue dukung dong. Meskipun nyesek juga.

Jika dulu, gue bakal memerhatikan Niko dengan tatapan kagum tingkat dewa, sekarang beda. Tatapan gue hanya sekedar antara teman dan teman.

Gue gak akan menuntut apa-apa lagi.

"Mikirin apaan?tanya Ichal yang entah kapan sudah duduk disampingku.

"Gak ada!jawabku datar

"Lo masih suka Niko?tanyanya

Bisa-bisanya dia menanyakan itu dengan santai disaat gue udah mau mampus karena gugup.

"Kenapa nanya?;

"Pengen tahu aja berapa lama cewek bisa bertahan dalam menyukai seseorang!;

Hmm!

"Emang lo tahu gue suka Niko sejak kapan?tanyaku

"Gue gak ingat. Acha yang ngasih tahu!;

Hampir tiga tahun, Chal.
Huffftt.. gue menghela napas.

"Menurut lo, cinta bisa membuat kita dewasa atau justru membuat kita kekanak-kanakan?tanya Ichal.

Hening sejenak.

Tatapan kami sama-sama kedepan.

"Kalo dalam kasus lo, kemungkinan itu cinta yang membangun!jawabku.

"Membangun gimana?tanyanya

"Kayak, lo yang dulunya perokok berat, sampe tiap kali ngomong udah batuk-batuk, sekarang berkurang!jelasku.
...lo pasti tahu alasannya kan?;

Ichal tersenyum, lalu menjawab,
"Yah.. gue gak mau ngerokok kalo ada Acha. Kasian entar dia kena dampaknya!jawab Ichal mantap.

"Nah itu. Cinta yang bisa membuat kita dewasa adalah yang sejenis itu!pendapatku.

"Terus, menurut lo cinta yang tergolong kekanak-kanakan?;

"Itu ada banyak jenisnya.
Kayak pas cinta kita gak terbalas, kita jadi benci ke gebetan. Atau pas putus kita milih bunuh diri....
Pokoknya cobtohnya banyak!jawabku

Ichal mengangguk.

Obrolan terhenti.

"Lo kenapa gak ikut main bola?kataku mengubah topik

"Gue lagi dieman sama Acha!;

Gue mengerutkan dahi, bingung.

"Terus hubungannya apa sama main bola?tanyaku

Ichal terdiam sebentar, lalu berkata,
"Kalo gue main bola, otomatis gue bakalan terlihat ceria. Dan kalo gue kelihatan ceria, ntar Acha ngiranya gue gak nganggap pertengkaran kami hal serius!jawabnya dengan pandangan yang terfokus dilapangan.

Sains OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang