#10 Rahasia Wakil Ketua Kelas

90 11 0
                                    


"Menurut kalian, siapa cowok yang paling misterius dikelas ini?tanya Tifani

"Dimulai dari Aurel!" Lanjutnya

Dikelas ini, cowok yang kalem nan misterius ada tiga orang.

Yang pertama, Niko Putra Pradana. Orangnya kadang ceria, kadang juga sedingin es batu. Paling irit bicara kalau sama makhluk yang bergelar 'Hawa'. Atau cuma gue aja yang menganggapnya begitu?

Yang kedua, Chandra Diraga.
Tipikal cowok yang pemalu. Kalo lagi diskusi kelompok, dia bakal ngeluarin keringat yang berlebihan. Gak suka banyak bicara juga. Sempat gue shipperin sama Chika. Tapi Chika udah real ama Ratno.

Terakhir, Rian Aditama.
Dia ini gue gak tahu tipikal cowok apa. Pernah satu hari dia alaynya kebangetan, besok-besok cueknya minta ampun. Kalo lagi alay lebaynya, dia bakalan nyanyi seharian penuh dikelas. Atau kalo lagi persentase dia bakal nutup mukanya pake buku.

Kalo lagi cuek, meskipun kita mau tabrakan dijalanan, dia gak bakal negur. Atau nyapa gitu!

Menurutku Rian yang paling misterius, bahkan udah aneh malahan. Dia juga jarang nongol dikelas, kecuali kalo udah jam masuk.

"Woii, ditanya malah melamun" Tifani nganggetin.

"Menurut gue, Rian!"

"Gue juga!" Elina nyeletuk.

"Dia mah kelewat misterius, udah ditingkat alay!" Jira ikutan nyahut.

"Gue juga setuju kalo Rian adalah cowok misterius!" Chika ngomong,
"Semenjak dia putus sama Ghea, anak XI Ips 3, tuh anak jadi agak pendiam gitu!"

Ternyata bukan cuma gue yang berpikir begitu!

"Terus ada yang tahu siapa pacar Rian sekarang?" Tanya gue.

"Gak penting juga sih!" Jira yang ngomong.

Buat gue makin penasaran.










...
19.43

Selesai Shalat Isya gue iseng membuka WA .

"Gak ada yang penting!" Gue menggerutu.

Tiba-tiba gue kepikiran Rian, guepun nghechat Ratno, karena gue gak punya kontak wakil ketua.

"Hoii"

Tayo!; balasnya

Ratno;

Napa? Lo kangen?;

Lo mau gue dikubur hidup-hidup sama Chika?;

Enggak deh!;

Lo sedekat apa sama Rian?;

Jangan bilang kalo lo curiga gue gak normal;

Ishh, bukan! Dia sering curhat gak ke lo!;

Jarang sih, emang kenapa?. Jangan bilang lo naksir sama dia?;

Idih, gue masih waras kali! Gak mungkin gue suka sama cowok alay gitu!;

Terus napa lo nanyain dia?;

Cuma nanya aja;

Lo yakin? Atau lo udah dengar rumornya?;

Rumor apa?;

Gue kasih tahu, dapat apa?;

Issh, nanti gue contekin lo PR selama seminggu!;

Oke. Deal!;

Y. Terus apa?;

Gue gak tahu ini cuma rumor atau fakta. Tapi banyak yang bilang gitu;

Apa?;

Rumornya sih, Rian jadian sama Selfi!

Selfi?;

Iya. Bendaharanya kelas XI Ipa 1!;

Lo serius?;

Gak tahu. Kan gue bilang ini cuma rumor;

Tahu drmn;

Belum ada bukti akurat;

Oke, gue mulai emosi!

Bukan masalah gue juga sih, mau Rian jadian ama siapa saja. Bebas! Tapi gak boleh sama anak kelas XI Ipa.

Pantes hari itu dia keliatan marah. Pas Gue sama teman sekelas lagi ngebahas masalah war sama Ipa.

"Lo pada gak bisa damai aja?" Rian ngegas dengan tangan beresedekap didada.
Yang membuat setiap cewek yang liat bakal bilang 'keren' 'cool'
Tapi tidak bagi kami, para cewek yang sekelas dengannya. Entah kenapa pose itu alay dimata kami.

Mungkin karena, dia udah sering banget alay yah! Makanya apapun dia lakukan selalu terlihat ALAY!

"Gak akan, sampai mereka mau minta maaf sama kita!"  Chika bersikeras.

"Lagian, mereka duluan yang mancing!" Jira nyahut

"Ck, lo pada baper banget sih!belum tentu juga yang dimaksud mereka itu kelas kita!" kata Rian.

"Kok lo jadi ngebela mereka?" Jira mulai ngegas.

"Gue bukannya ngebela mereka, tapi mau sampai kapanpun mereka gak bakal minta maaf. Kalian kayak gak tahu aja gimana sifat anak Ipa!"

"Rian. Yang terhormat! kalau mereka gak duluan kita juga gak bakal war kok!" Chika bersikeras.

"Kan gue udah bilang, belum tentu status atau apalah yang mereka bikin itu ditujukan buat kelas kita!" Rian tetap gak mau kalah.

"Bukan buat kita? Emang kelas mana yang buat baju persatuan berslogan 'Sains One' selain kelas kita?" Kali ini, gue yanh ngomong.

Yang lainpun tampak menyeyujui omongan gue.

Kali ini Rian diam.

Dia kalah telak.

"Udahlah, jangan sampe kelas kita terpecah belah, gara-gara Ipa!" Olla menengahi.

"Iya. Bersatu kita teguh. Bercerai kita kawin lagi!" Timpal Yuko mencoba mencairkan suasana.

"Yah, kalo gitu gue mau kawin ma Uty aja!" Ichal ikutan.

"DIAM"
Teriak para cewek penghuni kelas ini secara bersamaan.


Seketika para cowok terpaku, baru tahu mereka kalo cewek marahnya kompak itu kayak gimana!




























Sains OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang