#25 Es Blender

93 7 1
                                    

Elina Pov

Nama gue Elina. Elina Teresa Layla. Biasa dipanggil Elina, atau Adalima.

Gue sekelas bareng Aurel dan makhluk kurang waras lainnya.

Dikelas, gue cewek yang paling tinggi setelah Chika. Hal itulah yang buat gue selalu minder tiap kali jalan bareng Acha, Aurel dan kurcaci-kurcaci lainnya.

Gue duduk dibelakang Olla, satu deret sama Jira, Aurel dan Yuko.

Gue suka berjualan. Apa aja.
Mulai dari biji-bijian sampe kerudung gue pernah bawa kesekolah untuk dijual.

Tapi ya, kebanyakan gue jualannya snack-snack gitu. Karena ya cepat laku dan harga terjangkau.

Selain jualan gue suka matematika.
Atau apapun yang berhubungan sama hitung-menghitung.

Bagi kebanyakan orang, Matematika itu pelajaran paling rumit sedunia. Tapi bagi gue, Matematika itu asyik dan menyenangkan.

Bahkan kalo bisa, gue mau semua pelajaran itu harus punya hitung-hitungannya.

Tapi karena gue adalah makhluk hidup yang baik, gue pasrah aja.
Lagian, kasian juga sama makhluk sejenis Aurel, yang anti Matematika.

Oke, jadi gini, gue gak punya ayah sama Ibu.
Adanya Mama sama Papa. Heheh!!

Papa gue ~~ Arwana Teresa~~ adalah seorang arsitek bangunan, tapi ya namanya juga masih kota kecil, jadi masih sedikit yang butuh jasanya.

Mama gue ~~ Cahyani Layla~~ adalah seorang ibu rumah tangga yang baik hati, walau terkadang sering rempong sih!! Hehhe.

Gue ini anak tunggal.
Sekedar info aja.

Dirumah, gue punya bisnis kecil-kecilan. Yaitu jualan es blender. Yah, meskipun kebanyakan pembelinya hanya berkisar pada anak-anak sepak bola yang baru pulang dari latihannya.

Seperti Yuko, Ratno, Ritno, Alif, Muhdin, dan lainnya.
Mereka itu pelanggan tetap es blenderku. Walau terkadang ngutang sih!!

...

Seperti biasa, gue kalo kesekolah itu sering kepagian. Beda jauh sama Olla, Aurel, Acha, Chika, Jira, atau warga kelas lainnya yang kebanyakan ngaret.

Tiap kali gue tiba dikelas, pasti hanya ada Uty disana. Meski sepagi apapun gue kesekolah, rekor anak tercepat kesekolah itu tetap Saputry Azzahra.

Gue gak bisa ngalahin dia. Noted.

Entah dia terlalu rajin mandi subuh atau apa. Yang jelas dia makhluk pertama yang tiba dikelas. Bahkan pernah dia datang sebelum pintu gerbang dibuka. Pagi bangetkan?!










...

08.45
XI IPS I

"Ini berapaan?" tanya Jira menunjuk snack yang bertuliskan "Wakatobi"

"Gila. Snack aja ada yang namanya 'Wakatobi!"  Olla heboh sendiri.

"Iyanih. Ntar kalo udah gede,  gue bakal bikin snack yang judulnya Sains One" Jira nyahut.

"Nanti gue perusahaan yang memproduksinya!"

"Gue yang bantu jualan!" Timpalku

"Keuntungannya nanti kita bagi rata!"

Lalu mereka bertigapun tertawa dengan khayalan mereka barusan.

"Ini tadi berapaan?" Ulang Jira

"2000-an!"

"Gue ambil dua yah, ini duitnya!" Jira menyodorkan uang Rp 5k.

Gue mengambilnya, tak lupa memberi kembaliannya.

"Jira, uang kas lo udah dua minggu gak bayar!" Teriak Chika dengan suaranya yang membahana

"Entaran dulu, gue belum gajian!" Santai Jira

"Terus lo beli snack duit siapa"

"Bokap"

"Lah itu, lo juga mesti bayar pake uang ortu lo. Lagian lo juga belum kerja!"

"Caelah, entaran aja!"

"Alasan lo. Sini gak ada entar-entar!"

"Santai elah, lagian yang lain juga belum pada bayar!"

"Lo nyindir gue?" Aurel nyeletuk.

"Gak tahu, kalo lu ngerasa berarti bener!:

"Si anzir"

Gue cuma diam nyimak mereka berdua. Dilerai juga kagak ada faedahnya.



...

Sore ini, seperti biasa gue bakalan jagain warung mini es blender gue.
Sambil main hp. Biar gak bosan!

Hingga seorang cowok datang.
"Es blendernya satu donk, es batunya banyakin yang rasa jambu!" katanya

Busett, ganteng-ganteng banyak omong!!

"Eh. Iya!: Kujawab
Sambil membuatkan pesanannya.

Dia mengamatiku.

"Lo Elina kan? TeresaLina?" tanyanya SKSD.

Gpp deh, disksd-in sama cogan, ekhm.

Btw, TeresaLina itu nama akun facebook gue.

"Iya. Kok lo bisa tahu?" Gue nanya sambil ngasih es blender pesanannya.

"Gue Irman. Yang rumahnya dekat jembatan Merah!" Katanya sambil mengulurkan tangannya

Anjiirr, beda banget sama yang difoto.
Aslinya mah, lebih gans.

"Salken!" Gue balas berjabat tangan.

"Iya!" Doi senyum

Habis itu, dia ngobrol-ngobrol sama gue. Ngomongin apa aja.
Lancar banget ngomong sama dia.

Dia punya banyak topik, yang bisa bikin gue betah ngobrol lama-lama sama dia.
















Mimpi apa gue semalam, bakalan ketemu jodoh diwarung es blender!!





































#Next chapt, ada visual baru🙂

Sains OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang