Sudah dua hari, sejak insiden itu.
Muhdin tidak kesekolah selama dua hari itu juga.
Tapi syukurlah, Jira udah baikan lagi sama kita. Dia memang kek gitu, marahan duluan. Dan besoknya udah baikan aja gitu.
Kami semua, berpura-pura bersikap seolah tidak ada yang terjadi. Seolah semuanya berjalan seperti biasanya.
Trio cans berusaha mencairkan suasana dengan melawak, tapi sumpah, itu garing. Gue ketawa hanya untuk sekedar menghargai usaha mereka.
Dan, parahnya, gue juga memilih bersikap bodoh.
Ayolah, gue tampak seperti orang jahat sekarang.
Mungkin dalam novel lain, sang tokoh utama akan berupaya untuk mendamaikan kelasnya, tapi gue?
Gue gak bisa apa-apa.
Gue cuma diam.Tapi setidaknya, gue udah berusaha bicara ke Ichal tadi pagi.
Pembicaraan yang berlanjut kearah yang tak seharusnya.
....
06.46Gue kesekolah dijam seperti itu, efek dari dimarahin Mama seharian penuh kemarin, topiknya karena gue sering telat kesekolah.
Saat sekolah belum terlalu rame, gue bertemu sama Ichal dikoridor.
"Sampe kapan, lo mau begini?kutanya
Ichal diam.
"Lo gak ada niatan mau minta maaf gitu sama Muhdin?"
"Minta maaf? Disituasi kek gini? Gak keren banget" jawabnya.
"Harus nunggu keren dulu baru mau minta maaf?"
"Lo itu gak ngerti!"
"Makanya gue berusaha buat ngerti!"
"Gak usah dipaksain!"
"Acha udah tahu?" Gue mancing.
"Jangan lo kasih tahu!" Ichal berkata tegas.
"Suka-suka gue lah"
"Plis, dia gak boleh tahu!"
"Hmm, oke!" Gue menimang, "Dengan satu syarat, selesain masalah ini secepatnya!"
"Oke gue anggap lo setuju!" Kata gue akhirnya.
Setelah merasa tak ada lagi yang perlu dibicarakan, guepun beranjak pergi.
"Aurel!" Ichal manggil.
Guepun berbalik.
"Sebenarnya, gue juga nyesel banget udah marah segitunya ke Muhdin, gue lagi banyak masalah waktu itu dan melampiaskannya kedia!" Jelasnya.
Gue terus mendengarkannya.
"Rencananya hari ini gue pengen minta maaf kedia!"
Nah itu baru keren.
"Serius?baguslah!" Gue senang.
Gue kemudian berlalu pergi.
Tapi belum lima langkah, Ichal manggil lagi."Aurel!" panggilnya seraya berjalan kerah gue.
"Kenapa?"
"Lo itu suka sama Niko?"
Lahh, kenapa dia jadi nanyain hal kek gini.
"Kenapa emang?"
BABOYA!
"Jadi bener yah!" Ichal tersenyum penuh misteri.
"Hubungannya sama lo apa?"
"Lo mau gue beri tahu satu rahasia?" tanyanya dengan senyuman aneh

KAMU SEDANG MEMBACA
Sains One
Non-Fiction🤟TOGETHER WILL BE BETTER IF WITH FRIENDS 1 IPS CLASS❤🤟 🙂Kebersamaan itu Indah, guys👑 #pencarian jati diri. DALAM PROSES REVISI.