cerita 5 / Langit?

471 37 0
                                    

Hari pertama mos dimulai. Seluruh siswa diberi pengarahan untuk melakukan ini,untuk melakukan itu dan untungnya Mos sekarang tidak seperti Mos jaman dahulu dimana Mos dahulu dicap sebagai siksaan.

Ada satu yang mengganjal di fikiran Valina dari awal mos dimulai ia masih belum menemukan Pria yang berhasil membuatnya salah tingkah itu.

~

Mos hari pertama telah selesai.Valina dan seluruh temannya sudah memasuki ruang kelas yang ditentukan. Mereka sedang istirahat,ada yang sedang makan,sholat,berbincang dan yang lain.

"Gue kira mosnya kayak zaman bapak gue,yang disuruh jalan jongkok". Celoteh Aryo yang sedang melahap makan siangnya.

"Lo kira sekolah militer". Jawab Jia santai.

"Ye jangan salah lo. Mau sekolah militer atau engga,mos dulunya gitu".

"Hmm". Jia hanya menjawab singkat tak memperdulikan jawaban Aryo karena dia fikir itu hanya 'bacot' belaka.

"Dulu banyak cogan ga ya?". Sambung Steffi sang bucin dengan hayalannya.

"Banyak". Jawab Aryo mantab.

"Serius? Ah sok tau lo,lo aja belum lahir". Steffi curiga pada jawaban Aryo.

"Yah gapercaya lo,nih gue buktinya. Bapak gue kan ganteng, sampe sampe nurun ke gue". Sambungnya tanpa beban tanpa dosa dan dapat membuat seisi kelas tertawa jiji padanya.

"Iwhhh lo ganteng? Bangun oyy udah siang nih!! WHAHAHA". Tawa Jia meledak dan diikuti yang lainnya.

Valina juga ikutan ngakak karena tawa Jia ternyata lucu dan membuatnya geli.

"Disini ada yang namanya Valina?".

Tiba tiba suara itu mengagetkan Valina dan seisi kelas. Mereka menatap kearah pintu yang mendapati sosok manusia yang gantengnya gak keitung, bajunya sudah tidak rapi dan ia memegang jaket berwarna navy,rambutnya acak tapi terlihat keren,di pergelangan tangannya terbelit gelang berwarna hitam yang sangat cocok dikulitnya yang putih.perfect deh kalo kata cewe cewe.

Valina berdiri dari bangku tanpa bicara. Valina masih menatap kearah pria itu. Jika kita bisa mendengar apa isi hati Valina pasti sebagian isinya adalah menjerit girang tak terkendali.

"Lo Valina?". Tanyanya lagi.

Valina mengangguk.

"Ikut gue". Ucapnya singkat.

Valina terkejut mendengar ucapan itu dan menatap teman temannya yang juga menatapnya.

"Gimana?". Bisik Valina.

"Udah sana". Balas Aryo juga berbisik.

"Ganteng tu". Sambung jia

"Udah sana V". Bisik yang lainnya.

"Aduh cepatt.. ikut aja dulu". Steffi mendorong tubuh Valina.

Valina berjalan kearah pria itu. Dan memberikan senyum canggung padanya.

Ayo v liat nick namnenya,jangan lupa!!

Inget v nick name! Kesempatan nih gaharus nunggu besok!!

Untuk jantung gue,plis jangan heboh!

Untuk napas gue,jangan brenti ntar gue mati!..

Seperti itulah isi hati dan fikiran Valina saat berjalan menuju keluar kelas.

"Lo ditunggu di kantor". Ucapnya to the point saat Valina sudah bersamanya.

Valina mengangguk mantab dan langsung mengikuti jalan pria itu dari belakang.

Selama perjalanan Valina menundukkan kepalanya,ia tidak menyadari bahwa sedari tadi ia menjadi sorotan seisi sekolah.

Pihak pria:
Couple goals anjiir!!

Ketos kita tau aja barang bagus!

Cantik

Sweett tuh cewe,cute juga!

Siapa yang lagi jalan sama ketos kita?

Cewenya cantik!

Pihak wanita:
Cowonya ganteng parahh

Bunuh aku kang mas,ku gakuat !!

Baru masuk uda bisa jalan sama ketos!

Semesta ga adil,dia kan udah buat aku

Yah ada yang lebih cantik,auto ketikung deh!

Begitulah sedikit banyaknya yang Valina dengar. Valina yang cantik sedang berjalan dengan pria yang super tampan dan menjadi most wanted di sekolahnya. Siapa yang tidak heboh?

Valina masih dan terus tertunduk dan..

Ya ampun itu kak langitt!!!!!

Valina membelalakkan kedua bola matanya.

"LANGIT?". Batinnya.

Tak sadar kalau orang yang ia maksud tidak melanjutkan perjalanannya dan berhenti tepat didepannya hingga..

Brukk!

"Aww". Ringis Valina sakit.

Pria itu masih berdiri didepannya,menatapnya,dan tersenyum padanya.

"E-eh m-maaf kak". Ucap Valina gagap dan kembali tertunduk tidak berani menatap kearahnya terlalu lama.

Detak jantungnya kembali berdegub cepat,tangannya dingin hingga membuatnya gugup seketika.

"Lo ngelamunin apa?". Tanya pria itu.

"Eem g-ga ada k-kak". Cengir Valina yang memberanikan diri menatapnya.

Dia tersenyum.

"Masuk, lo udah ditunggu". Ucapnya dan melontarkan senyuman yang OMG ITU MANIS SEKALI.

Valina melihat ke kanan dan mendapati ruangan bertuliskan 'kantor' lalu kembali menatap pria itu, mengangguk dan langsung masuk kekantor.

Sesuai rencananya ia tidak lupa untuk melihat kearah nick name di baju pria itu sebelum beranjak pergi.

'Langit Sentanu'

Tulisan itu berhasil membuat Valina tersenyum menang.

"Langit". Gumamnya.

Langit Sentanu [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang