cerita 26 / pacaran

269 19 6
                                    

Sesuai dengan janji Langit,pukul 7 ia sudah sampai didepan rumah Valina. Langit memarkirkan motornya dan mulai mengetuk pintu rumah Valina.

Tok tok

Tak ada jawaban dari siapa pun.

Tok tok

Masih tidak ada jawaban

Tok tok

"Sebentarr!!" Ahh akhirnya,Ada yang berteriak dari dalam sana. Dan itu berhasil membuat Langit tersenyum.

Valina membuka pintu untuk Langit. senyumannya tidak bisa ia sembunyikan lagi. Langit membalas senyuman Valina.

"Ayo berangkat" ajaknya.

"Udah sarapan belum?" Tanya Valina.

"Udah. Lo?".

"Belum hehe"

"Abang lo ga buat sarapan?"

Valina geleng kepala.

"Haha..yaudah,mau sarapan dimana?" Tawar Langit.

"Bubur ayam lampu merah!!" Sahut Valina riang.

"Ah males! Mas yang jualan ganteng"

"Oh jadi kalah saing nih?"

"Lo lebih suka makan disana,berartikan gue kalah ganteng."

"Hahahaha....ya engga lah,masih gantengan kakak lagi tau!". Sahutnya dengan semangat. "EHH!!". Valina langsung membekap mulutnya secara spontan.

"Jadi,gue ganteng nih?. Yaudah ayok, sarapannya gue yang traktir!!" Seru Langit disertai kekehan kecilnya.

Valina menyembunyikan wajah merahnya dari Langit.
"Pegangan,kalo jatoh kan ga lucu".Valina mengangguk dan memeluk jaket hoodie Langit.

"Pegangan Val,ntar jatoh" ucap Langit sekali lagi.

"Kan udah?"

"Pegangan yang bener" Langit meraih tangan Valina. Langit merangkulkan tangan Valina pada pinggangnya. "Gini yang bener" sahutnya kemudian menjalankan motornya.

"Udah bilang Gara belum?"

"Udah kok". Langit mengangguk kemudian menjalankan motornya.

~~

"Val?". Panggil Langit saat Valina sedang menyantap sarapan paginya.

"Iya?"

"Lo sayang ga sama gue?"

Uhukk

Langit menyodorkan segelas air putih pada Valina.
"Udah mendingan?".Tanyanya.

Valina diam,lalu perlahan menatap mata Langit lekat. Itu adalah kalimat super romantis menurut dunia Valina. Ia tak menyalahkan Langit yang hanya bisa berkata seperti itu. Valina merasa lega akhirnya kalimat sejenis itu bisa keluar dari mulut Langit. Tak lama,Valina mengangguk.

"V ny-yam-an k-kalo sama kakak" ucapnya dengan hati hati.

Langit tersenyum.
"Lo tau ga? Dari sebelum lo kenal gue. Gue udah sayang sama lo"

Valina diam. Kalimat itu berhasil membuat Valina benar benar diam,itu berhasil membuat Langit terkekeh pelan lalu mencubit pipi Valina.

"S-seb-belum kenal?". Tanya Valina.

Langit mengangguk.
"Iya"

"Kenapa gitu?"

"Karena udah firasat gue,kalo kita bakal jodoh nanti". Langit nyengir dengan lebarnya di depan Valina yang sedang tertimpa debaran jantung yang tak normal lagi.

Langit Sentanu [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang