cerita 33 / Catatan

155 12 0
                                    

Sesuai dengan apa yang di minta dokter, dan juga bundanya Valina. Langit dan Anggara pergi mencari keberadaan Gaga.

Sungguh ini sangat di benci oleh Langit.

"Jangan tahan gue kalo Gaga bikin ulah" ucapnya pada Anggara.

"Ga akan"

Beberapa menit dalam perjalanan, tujuan mereka adalah markas motor milik Gaga. Mereka segera turun dan mencari keberadaan Gaga.

"Nyari siapa lo?" Tanya seseorang yang diyakini Langit adalah anak buah Gaga.

"Gaga" ucap Langit dingin.

"Perlu apa lo sama-"

"Bukan urusan lo!, Suruh dia keluar!" Decihnya.

"Ga segampang itu bro lo kalo-"

Tiba-tiba, suara pintu terbuka, memperlihatkan Gaga sedang merangkul dua orang cewe di kanan dan kirinya. Ia juga memegang botol minuman memabukkan.

Gaga terkejut melihat kedatangan dua orang yang sangat di kenalinya.

Langit tertawa, "kayak gini mau kita bawa?" Ucapnya pada Anggara. Anggara menggeleng tidak percaya.

"Setelah pacar gue hampir lo pake, sekarang pacar siapa lagi nih?" Sindir Anggara.

Pyarr

Gaga membuang botol minuman itu dengan kasar, lalu ia mengelus rambut kedua gadis itu dan memerintah kan seluruh anak buahnya untuk masuk kedalam.

"Mo apa lo?" Ucap Gaga dengan santai.

"Gue mau lo" Langit menunjuk Gaga.

Gaga menlengos malas, "Gue? Emang-"

"Gue butuh lo" sambung Anggara.

"Butuh lo bilang?"

"Gausah nyocot anjing!, Lo jalan sendiri ke mobil atau gue seret?, Huh?" Tanya Langit dengan emosi yang ia tahan.

"Santai, gue gatau permasalahan disini apa"

"Jelas lo tau!". Anggara kehilangan kendali. Ia menunjuk Gaga dengan kasar.

"Lo tu-" Anggara menggantung kalimatnya.

"Arghh!, Kenapa harus lo yang di inget Valina sih!!". Ucapnya mengusap wajahnya kasar.

"Valina?" Tanya Gaga dalam hati.

"Hahah jadi Valina lupain lo semua?" Tawanya untuk Langit dan Anggara. Emosi mereka berdua semakin meluap.

"Diem lo!"

"Giliran gini gue di minta untuk-"

Bughh

Satu pukulan sudah mendarat di pipi Gaga, membuat ia tersungkur dan bibirnya sobek. Darah segar mengalir di bibirnya.

Belum sempat ia bangkit, Anggara menarik kerah bajunya,

Bughh

Pukulan kedua di terima Gaga tepat di bawah rahangnya. Ia meringis sakit saat tangan kasar Anggara menyentuh wajahnya.

Anggara membanting tubuh Gaga, dengan sigap Gaga menendang kaki Anggara agar Anggara terjatuh. Ia sempat memukul perut Anggara.

Saat ingin menghajar Anggara, Langit sudah lebih dulu menarik Gaga untuk beradu fisik dengannya. "gue kesini demi Valina, bukan mau ngemis sama lo"

Bugh

Langit memukul perut Gaga. Gaga menarik lengan Langit dan..

Bughh

Langit Sentanu [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang