Senyum Valina mengembang. Bahagia pastinya,mendapat air jahe dari orang yang ditaksir. Walaupun sekedar air jahe. Senggaknya Langit udah nunjukin carenya dia ke Valina.
"Sweet banget sih". Ucapnya sambil memeluk botol minum itu.
"Ishhhh, ga waras!".
Itu suara Anggara. Ternyata ia sudah berdiri disana agak lama. Memperhatikan Valina yang senyum senyum memeluk botol minum itu.
"Sewot banget sihh". Jawabnya pada Anggara.
"Apa itu emang?". Anggara langsung nyelonong masuk dan mengambil botol minum itu.
"Air jahe?". Katanya.
"Iya,dari Langit". Ucap Valina.
"Ooohhh". Anggara mengangguk angguk.
"Tadi dia aku geplak". Ucap Anggara lagi.
"Hehh??. Salah apa dia?".
"Udah buat kamu sakit".
"Astaga bang,Valina sakit bukan karena dia. Valina emang main hujan".
"Iya tau. Tapikan geplak hujan gabisa. Yaudah aku geplak dia aja". Jawabnya santai.
"Ihhhh reseeeeee!!!. Kasian tau kak Langittt!!". Kata Valina sambil mencubit lengan Anggara.
"Isss sakit tau V". Ringgisnya.
"Biarin!! V ngewakili kak Langit".,
"Astagaa. Segitu cintanya kamu. Sampe abang sendiri tega dikorbankan". Jawabnya.
"Ya bukan,cuma kan dia gasalah".
"Heh cebong!". Tiba tiba Anggara memegang kedua pipi Valina kuat.
"Dengerin nih ya,gabakal lah aku geplak cowo yang disukai adek aku. Jadi gausa khawatir". Jelas Anggara mencoba dramatis gitu.
"Jadi abang ga geplak dia kan?".
"Ya engga laa!! Kenal aja engga. Yakali aku dateng dateng langsung geplak". Ucapnya dan mencubit pipi Valina.
"Ishhhh". Ringis Valina sakit.
"Ya,kan mana tau. Abang kan ada kumat kumatnya". Sambungnya lagi
"Dihh, yg penting aku normalnya udah dari dulu. Ga kayak kamu. Yang normalnya baru baru aja. Wleee". Ledeknya dan langsung lari keluar kamar.
"Hissshh,dasarr".
Setelah itu,Valina langsung meminum air jahe yang diberi oleh Langit. Rasanya minun air jahe itu membosankan. Tapi? Kalau tau dari orang yang kita suka,seketika rasa bosan itu hilang ditelan bumi.
"Ahh segarnya". Gumam Valina setelah menengguk habis air jahe itu.
~
Pukul 02.30Valina duduk di ujung tempat tidurnya. Badannya menggigil. Flunya semakin menjadi-jadi. Matanya panas. Nampaknya hari ini ia tidak akan pergi kesekolah.
HATCHIMM
"Ahh. Parahnya". Gumamnya.
Entah berapa selimut yang sudah terbelit di badan Valina. Namun dingin tetap dirasakan kulitnya.
Tok! Tok!
"V?". Panggil Anggara. Kamarnya persis sebelah sebelahan dengan kamar Valina.
"Masuk bang". Ucapnya singkat.
Anggara masuk dengan membawa segelas air putih hangat,dan beberapa obat.
"Nih,minum". Ucapnya langsung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Sentanu [Completed]
Teen Fiction[PROSES REVISI] Setelah kejadian 2 tahun yang lalu. Langit mau tidak mau harus menerima kenyataan kalau ia benar-benar dilupakan oleh orang yang ia sayangi. Valina Faraninda. Kenyataan memang pahit. Namun, hanya satu yang Langit mau, Valina tetap da...