cerita 21 / keputusan kepala sekolah

297 26 21
                                    

Terimakasih buat Vote dan komennya selama ini🤗

Jangan bosen bosen ngasih vote yaaa..😘

Happy reading..

~
Valina dan Genta sedang bersandar di dinding kantor kepala sekolah. Mereka menunggu dan masih menunggu dari jam ke 4 dimulai.

Genta menyandar dan memejamkan matanya,sepertinya tertidur. Sedangkan Valina? Fikirannya hanya tertuju pada Langit,cemas dan khawatir. Ia memainkan kuku tangannya saja.

"Kak Gen". Panggil Valina.

"Ya?". Ucap Genta dengan mata yang masih terpejam.

"Ngg,anu"

"Anu apa?". Kini Genta sudah membuka matanya.

"Itu,kak Langit gapapa kan?". Ucapnya dengan hati hati.

"Kalo Langit sih gapapa,lo nya sekarang"

"Emang V kenapa? V gapapa kok?". Ucap Valina heran.

Genta tersenyum.
"Iya emang lo gapapa". Ucap Genta.

Valina mengernyitkan dahinya heran
"Aneh! Orang gue gakenapa kenapa juga". Batin Valina.

"Ohiya,dia siapa sih kak? Kok V baru liat".

"Gaga?"

Valina mengangguk.

"Dia anak baru. Baru masuk hari ini. Dia kelas 12 ipa 3. Gue heran kenapa dia pindah kesini,secara tuh ya sekolahnya udah elit bener. Sekolah orang kaya gitu. Yakali dia mau merakyat?". Jelas Genta. Valina mengangguk mengerti.

"Saran gue sih,lo jangan deket deket sama dia". Sambung Genta.

"Kenapa emang?".

"Gapapasih,jangan deket aja". Genta tertawa pelan.
Valina diam mencerna apa yang dikatakan Genta tadi.

~
(Di dalam kantor)

Pak Diman,Langit,Gaga dan bapak kepala sekolah sudah ada disana. Duduk dan saling tatap.

"Jelaskan sama saya kejadian yang sebenarnya". Ucap bapak kepala sekolah.

Hening. Sampai Langit angkat bicara namun di potong oleh Gaga.

"Dia-"

"Dia nyerang saya duluan pak". Ucapnya menunjuk Langit.

"Kalau dia ga ngulah,saya bakal biarin dia tenang pak". Balas Langit.

"Emang kamu ngapain kok sampai sampai, Langit semarah ini?". Tanya pak kepala sekolah pada Gaga.

"Saya gatau salah saya apa pak". Ucapnya dengan nada yang memelas.

"Langitt????". Ucap pak kepala meminta penjelasan.

"Cih,busuk lo. Pande banget nge drama". Pekik Langit ke Gaga.

"Bapak mau tau ulah dia?. Dia udah nyuruh orang buat numpahin air panas ke lengan siswi pak. Saya wajib dong ngebela mereka yang ga bersalah sama sekali. Dikamar mandi saya introgasi si culun yang numpahin airnya. Dia ngaku dan bilang kalau orangnya itu Gaga!!". Langit sengaja menekankan nada bicaranya diakhir kalimat pada Gaga.

Gaga hanya senyum miring.
"Fitnah pak". Ucapnya.

"Ga ada bukti kan?. Saya ga bersalah dong?". Ucap Gaga tanpa beban.

"Mulut bangsat!!". Bentak Langit.

"Langit! Tenang!". Ucap pak kepala.

"Pak Diman,panggilkan anak culun yang dimaksud Langit". Perintah pak kepala. Pak Diman mengangguk dan keluar ruangan. Daren,kelas 11 ipa 1. Si kutu buku yang selalu disuruh suruh oleh para berengsek.

Langit Sentanu [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang