TRIPEL UP CIEE!!!!
Jangan lupa vote dan komennya yaaa. Udah tripel up jugaa:)).
Happy reading😘..
~
Obat yang dibawa gadis itu sejenis salp untuk mendinginkan luka yang terkena air panas tadi."Nyesel gue bawa lo ke kantin,gini kan jadinya". Ucap Langit.
"Hah? Gapapa loh kak".
"Ini musibah,ga ada yang tau kan kapan terjadinya?". Sambung Valina lagi.
"V seneng bisa nemenin kakak sarapan".
"Lagian juga V udah maafin cowo tadi".
"Jahat sedikit aja dong,untuk kali ini aja". Pinta Langit. Valina terkekeh kecil mendengar itu semua.
"V tau kakak kesel sama cowo tadi"
"Bukan kesel,tapi najis banget liat dia. Kalo bukan karena lo,dia udah dirumah sakit sekarang". Langit tersenyum sinis. Menyeramkan.
"Dia udah sering jadi budak sama para brengsek itu". Jelas Langit.
"Budak?".
"Iya. Dan bodohnya dia selalu mau disuruh. Cihh, banci banget sih,dia lakik harusnya nyadar dong". Ucap Langit tersulut emosi.
"Berarti kakak tau dong siapa yang nyuruh dia? Kenapa ga langsung to the point ke dianya?". Suruh Valina.
"Gabisa,beda ulah beda pesuruh. Makanya gue mau nyari tau siapa yang udah nyuruh dia buat nyakitin lo".
Valina tersenyum,Langit telah selesai mengobati luka panasnya.
"Ayo gue anter ke kelas". Perintah Langit dan Valina setuju.
~
Langit duduk di depan meja Valina. Ia memandang Valina lekat lekat. Valina yang merasa diperhatikan sedari tadi mengedarkan pandangannya ke setiap sudut kelas agar pipi merahnya tak terlihat. Sempat terbesit rasa takut Valina jika tiba tiba Langit mengungkit ucapan Valina tadi malam.
"Val?". Panggilnya.
"Ng? Iya?". Jawab Valina cepat.
"Gajadi deh".
"Loh kenapa?". Tanya Valina heran.
"Mau tau aja ihh". Ledek Langit.
"Ishh". Valina bersungut sungut. Ia memajukan bibirnya kedepan.
"Gausah pasang muka begituan". Ucap Langit bertopang dagu didepan Valina.
"Gausah gaya begituan". Balas Valina.
Langit terkekeh mendengar ucapan Valina barusan. Ia membenarkan posisi duduknya.
"Sorry tadi gue kesannya kasar banget". Ucap Langit.
"Lo takut sama gue?"
"Haha.. ya enggalah. V takutnya sama mang idan kalo udah nagih uang siomay". Jawab Valina terkekeh.
"Bagus deh". Ucap Langit tersenyum.
Bel masuk berbunyi,seluruh murid masuk kedalam kelas disertai dengan Langit yang keluar dari kelas Valina. Setelah berpamitan ia langsung pergi keluar kelas Valina.
"Lo udah gapapa?". Tanya Tito yang baru sampai beserta yang lainnya. Valina mengangguk mengiyakan.
"Memang tolol tuh cowo ya,sampe merah tangan anak orang". Sambung Bunga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Sentanu [Completed]
Teen Fiction[PROSES REVISI] Setelah kejadian 2 tahun yang lalu. Langit mau tidak mau harus menerima kenyataan kalau ia benar-benar dilupakan oleh orang yang ia sayangi. Valina Faraninda. Kenyataan memang pahit. Namun, hanya satu yang Langit mau, Valina tetap da...