mungkin-jeon jungkook

902 109 17
                                    

"kak"aku menoleh saat diriku dipanggil oleh adikku jeon somi.

"kenapa?"tanyaku manis. Jujur aku merindukannya,  merindukkan adik kecilku ini.

Sebenarnya aku bingung kenapa aku bisa bertemu lagi dengan adikku ini padahal dia tlah tiada karena sebuah kecelakaan saat aku masih kecil. Tapi itu tak akan menjadi pikirinku karena aku bahagia bisa bersama dia lagi.

"kak jungkook nggak mau pulang?"somi bertanya sambil memainkan rambutku.  Karena aku sekarang posisinya lagi tidur dipaha somi.

Aku menggeleng"kalau kakak pulang somi harus ikut kakak ya"ajakku dia tersenyum menatapku aku pun membalas senyumnya

"kak, somi nggak bisa ikut dunia kita udah beda kak"jawab somi lembut.

"kalau dunia kita udah beda kenapa kita masih bisa bertemu som"

"karena kakak sekarang lagi berada di antara hidup dan mati kak"aku kaget sungguh apakah aku sekarang masih hidup atau tlah mati aku bingung dan juga takut sekarang.


Aku terdiam memikirkan banyak hal sekarang sampai aku tak sadar kalau ternyata somi dari tadi memukul bahu ku.

"kak"

"ihhh kak jungkook"

"kak"


"iya kenapa som?"tanyaku refleks sedangkan somi disitu memandangku sendu.

"kak, aku udah lama sama kakak disini nemenin kakak disini sekarang saatnya aku pulang kak,  kakak juga pulang ya"ucapnya membuatku tak tahan ingin menangis bagaimana dia bilang lama aku dan dia baru bermain disini selama dua hari dan dia bilang dia sudah lama menemaniku disini..

Ini tidak maksud akal!

"lama dari mananya kita disini baru dua hari som kamu ngaco ya"seruku karena aku kira somi sedang bercanda sekarang tapi saat aku liat dia menatapku penuh arti aku tau bahwa dia berkata serius.

"kak waktu disini dan waktu di dunia kakak beda,satu hari disini sama dengan enam bulan di sana di dunia kakak"jawabnya membuatku bertambah kagek pasalnya aku sudah lama sekali ternyata

"kak itu ada pintu kakak jalan kesana aja dan kakak akan pulang"sambung somi sambil menunjuk pintu diujung sana.

Aku memandangi pintu yang ada diujung sana lalu beralih menatap somi tapi... Dimana somi bukannya dia tadi ada disamping ku sunggu kemana adikku.

"somi kamu dimana som"teriakku karena tidak ada tanda tanda somi disini.





"KAKAK"aku langsung menoleh lalu bernafas lega karena melihat somi berdiri di dekat pintu,  tapi itu bukan pintu yang ia tunjuk tadi. Pintu itu berada di ujung pintu yang ditunjuk oleh somi.


"aku pulang ya kak"pamitnya aku segera berlari menujunya, aku tak rela jika harus tidak melihatnya lagi

"kakak ikut somi ya"terlihat disana somi mengangguk, membuat diriku berlari dengan sekuat tenaga menyusulnya.

'kook kembali'

'jangan pergi aku disini kook'

'pliss jangan pergi jangan pergi'


Aku memberhentikan langkah ku saat mendengar suara yang sangat ku kenal,  suara itu suara orang yang aku sayangi astaga aku hampir melupakkannya apakah dia masih mencintaiku sekarang.



"kak ayo somi nggak punya banyak waktu"



'jungkook kembali, aku yakin kamu pasti kembalikan iya kan kemabali kook'

Dua kalimat itu terus saja mereka ucapkan membuatku bingung harus apa aku menatap somi yang masih berdiri di depan pintu itu sambil tersenyum kearah ku, tapi tiba-tiba bayangan tzuyu yang sedang menangis muncul dihadapanku.

Aku tidak tega melihat dia menangis,karena dulu aku pernah berjanji untuk membuat dia tidak menangis lagi tapi kenapa dia menangis?


"kakak cepat"seru somi lagi lalu aku mengangguk dan berlari menuju somi  tapi ada yang aneh kenapa walau aku tlah berlari sekuat apa pun kenapa tidak bisa mencapai somi yang ada di ujung sana.




"somi kakak nggak bisa kesana"kataku dengan sedih berbanding dengan somi yang malah tersenyum kearahku.

"berarti belum saatnya kakak untuk bareng somi lagi"jawab somi aku menggeleng menolak kenyataan ini"kakak nggak mau kakak ingin sama somi agar bisa jaga somi"



"kak, somi disini sudah banyak yang jaga,  tapi disana kak tzuyu tidak ada yang jaga jadi kakak pulang lah jaga kak tzuyu karena kak tzuyu mudah rapuh tanpa kakak"jawabnya lalu berjalan memasuki pintu.


Aku sedari tadi berteriak namanya tapi dia tidak memperdulikannya memilih terus berjalan menjauhiku sampai pintu itu tertutup rapat dan menghilang.

Aku segera berbalik dan berlari menuju pintu yang ditunjuk somi,  sampai disana aku merasa tubuhku lemas seperti tidak ada tenaga,  aku berusaha berdiri walau rasanya kaki mati rasa aku berusaha menggapai kenop pintu itu dengan sisa tenagaku.

"demi tzuyu"seruku

Dan akhirnya aku berhasil membuka pintu itu dan muncul cahaya yang sangat terang entah aku mau dibawa kemana lagi karena sekarang tubuhku lemas tak berdaya.







Ayo bagaimana ini apa semakin muter-muter ya,


Yang jelas aku mau lanjut nggak nih.





Yes

Or

No



Oh iya, nanti sekitaran jam 3 atau jam 4 pagi aku up date jadi stay ya hehehehehe

'what Is Love' (bangtan X Twice)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang