Note : double up biar kalain semua puas ya
Mina yang lelah berlari memilih mendudukkan tubuhnya di taman rumah sakit dia lelah, lelah akan berlari, lelah akan menangis,lelah akan mengingat kejadian itu.
Tapi dia bisa apa dia hanya diam tertunduk sendirian dibangku taman rumah sakit ia menangis lagi dan lagi hanya karena satu orang park jimin.
"Kayaknya setiap kalai gue ketemu lo lagi sendiri pasti nangis"mina mendongakkan kepalanya melihat seseorang yang berdiri tepat di depannya.
"Kok lo disini?"tanya mina orang tersebut tersenyum lalu mendudukan tubuhnya tepat disamping mina.
"Ya ini kan tempat umum jadi ada hak dong gue disini!nah lo ngapain nangis sendirian di tempat rame kayak gini? Apa karena jimin lagi?"tanyanya.
"Eh ehhh itu lo kesini mau jenguk siapa?"
"Lo nggak boleh gini min! Lo kalau ada masalah seharusnya diceritain gue siap kok dengernya, lo nggak boleh ngalihin pembicaran gitu pokoknya ini kebiasaan lo"serunya sambil mengusap punggung mina yang kini mulai menunjukkan tangisnya depan orang lain.
"Apaan sih bam sok tau deh lo"jawab mina dengan tangisnya tapi dia juga tertawa melihat wajah sok serius dari bambam.
Semenjak kejadian di kantin waktu itu dimana bambam dan lisa kembarannya menenangkan dirinya karena masalah itu membuat mereka dekat, walau tak terlalu dekat sih tapi jika bertatap muka mereka akan saling menengur sapa tapi tak ada obrolan apa pun dan ini kedua kalinya mina dan bambam mengobrol pasca kejadian di kantin waktu itu.
"Ye walau baru sekali kita ngobrol gue bisa baca raut wajah lo tau nggak"seru bambam dengan tawa kecilnya.
"Masa sih?"tanya mina sambil tersenyum.
"Bagus deh lo udah senyum sekarang! Tapi tetap aja lo harus cerita sama gue nih bahu gue siap buat lo senderan"mina yang mendengarnya tak henti tertawa entahlah bambam sedang demam mungkin sekarang.
"Yeee malah ketawa gue serius tau min"tambah bambam.
"Iya iya gue tau kok, tapi makasih lo ngehibur gue banget"jawab mina senang.
"Gue gitu loh"bangga bambam.
"Eh cerita lo ayo sekarang?"todong bambam pada mina yang langsung membuang nafas kasar.
"Gue sama jimin putus bam! Padahal gue cuman emosi bilang mau berakhir tapi dia malah ngeiyain dan disitu gue tau kalau dia udah nggak sayang lagi sama gue"lirih mina dan tanpa sadar dia menerima bahu bambam untuk bersender.
"Lo nyesel min bilang gitu?"tanya bambam tapi tidak ada jawaban dari mina gadis itu kembali menangis.
"Kenapa diam min? Itu keputusan lo dan lo nggak boleh nyeselin itu seharusnya lo tunjukin sama jimin bahwa dia salah udah nyia-nyiain cewek kayak lo dia salah besar"bambam melanjutkan omongannya sambil merangkul mina yang menangis di pundaknya.
"Lo boleh nangisin dia nggak ada yang ngelarang tapi ingat setelah lo nangisin dia li harus kembali bangkit dan tunjukin pada dia pada semua orang kalau lo bukan cewek yang lemah"tambah bambam.
"Bambam makasih"jawab mina di sela tangisnya.
"Makasih udah ngertiin keadaan gue bam"tambahnya dan kembali memeluk bambam.
"Iya min santai, gue yakin ini cuman salah paham aja kalau kalian berdua berfikir positif bukan negatif kayak gini pasti lo sama dia nggak bakal berakhir gini"
"Hmmm bam lo kok bisa disini atau jangan-jangan lo ngikutin gue ya"seru mina tiba-tiba.
"Enak aja tuh si lisa masuk rumah sakit, jadi gue disini niatnya sih mau jenguk mereka juga"jawab bambam.
KAMU SEDANG MEMBACA
'what Is Love' (bangtan X Twice)
FanfictionKisah cinta anggota BTS dan anggota twice. . . . . . -bahasa tidak baku. -budayakan vote. -silahkan liat siapa tau tertarik. -maaf typo bertebaran Bangtan: -leon jungkook. -kim taehyung -prak jimin -jhope -suga -rapmon -jin Twice: -nayeon -jeongyeon...