Chapter 2

6.4K 424 17
                                    

Tay POV

“You what?” Off menatapku tak percaya, dia bahkan tersedak minumannya, “Saat ini aku memiliki dorongan untuk menghantam kepalamu dengan sesuatu, kau tahu itu?!”

Aku hanya diam sambil mengiris-iris steak di depanku. Dia yang bertanya tapi saat aku menceritakannya dia malah mau menghajarku. Sepertinya Off lupa siapa yang mencekokiku minuman semalam.

Saat aku datang ke rumah New aku sudah mabuk, padahal aku berada di bar belum ada 2 jam sebelumnya.

“Kau tak punya pembelaan untuk apa yang kau lakukan?” tanyanya sambil melirikku,

“Aku tak tahu harus bilang apa… Semalam… Ya hanya begitu saja. Aku menciumnya karena aku ingin menciumnya. Tidak ada penjelasan lain…” sahutku lagi, menolak untuk merasa bersalah,

“Peng… Aku tahu kau kesepian karena tak memiliki kekasih dalam jangka waktu lama… Tapi bukan berarti kau bisa memakan sahabatmu sendiri. Kau tidak mencium seseorang yang menjadi sahabatmu selama 5 tahun. Dasar Tay tolol!” sahutnya ketus,

“Kita juga tidak seharusnya tidur sambil berpelukan semalaman dan menciumi leher seseorang yang adalah sahabatmu selama bertahun-tahun, tapi kau melakukannya. Kalian melakukannya, sialan!!” balasku,

“Jaga mulutmu Tay!” katanya sambil memukul kepalaku,

“Kau yang mulai…” aku pun membalasnya.

Dia kira dia bisa memukulku dan lolos begitu saja? Pikir lagi, dasar kau Off Jumpol!!

“Huft… Jadi… Apa kau punya perasaan padanya?” tanyanya lagi,

“Apa KAU punya perasaan padanya?” balasku bertanya padanya,

“AI'TAY!”

Pada tahap ini aku merasa lebih baik kami bertengkar dan beradu mulut daripada aku harus menghadapi pertanyaan-pertanyaannya. Tapi aku butuh bantuannya untuk menyortir perasaanku dan saat ini perasaanku sungguh kacau balau.

“Aku tak tahu Off… Kau tahu sendiri aku malas berpikir yang rumit-rumit. Dia kelihatan sangat sedih semalam dan dia mengeluh tentang wanita-wanita itu. Dan akhirnya pembahasan itu muncul.

Aku bilang dia harusnya mencoba dulu sebelum bilang tak bisa melakukannya dengan pria. Ya sudah, aku menjadi sukarelawan untuknya. Tidak mungkin dia bertemu dengan seorang lelaki di jalan dan kemudian menciumnya bukan?”

Off terlihat memencet pangkal hidungnya seolah ingin mengusir pusing kepala yang dirasakannya. Dia menatapku kembali dengan tatapan putus asa dan kemudian menghembuskan napas frustasi.

“Aku rasa inilah kenapa kau sampai sekarang masih juga tak memiliki kekasih, padahal kau memiliki semua asset yang harusnya dimiliki seorang playboy. Tay Tawan… Kau sungguh bodoh!!”

New POV

Kau mau ikut ke bar malam ini?

Aku masih memandangi layar handphoneku dengan kesal. Pria ini sungguh menyebalkan. Dia sudah mempermainkan perasaanku dengan sedemikian rupa semalam, bertingkah seolah tak terjadi apapun pagi ini saat kami sarapan di meja makan dan langsung berpamitan setelah makan dengan alasan ada pekerjaan. Dan sekarang dia berani memintaku datang ke bar untuk menemaninya.

Semalam aku terus berguling di ranjangku dengan gelisah setelah kejadian itu, namun dia langsung tertidur dengan nyaman sesudahnya, seperti tak ada beban. Aku hanya bisa menggeram dalam hati.

“Newwie ja… Ada apa denganmu hari ini?” tanya P'Pon,

“Mei cai Phi… Aku cuma sedikit lelah…” sahutku,

Loving You Since... Always (TayXNew)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang