New POV
Sudah 2 minggu berlalu sejak hari dimana akhirnya aku menyetujui untuk menjalani hubungan ini dengan Tay. Hubungan yang aku sendiri tak tahu akan berujung kemana.
Kami masih sama saja seperti biasa, makan siang bareng, makan malam bersama teman-teman, bertemu di kantor dan melakukan pekerjaan bersama. Yang berbeda adalah kami sering mencuri-curi waktu untuk make out atau sekedar berciuman.
Kami berusaha sebisa mungkin menyembunyikan perubahan status hubungan kami, hingga sejauh ini hanya Off dan Gun saja yang tahu kebenarannya. Kenapa aku bilang begitu karena aku yakin Tay tidak akan bisa menahan diri untuk tidak menceritakan hal itu pada Off sahabatnya, selain aku. Dan jika Off sampai tahu, maka 100 persen Gun pasti juga tahu.
Entah dia tahu dari Off atau dia ada disana saat Tay menceritakan perkembangan hubungan kami pada Off.
Jika aku mengira mengenal dia selama bertahun-tahun membuatku bisa mengetahui apapun dan menebak semua hal tentang Tay, maka waktu 2 minggu ini bisa menunjukkan dengan jelas, bahwa ada satu sisi dari Tay yang aku sungguh tak tahu dan tak menduga. Tay adalah orang yang needy dan haus sentuhan.
Mengapa selama ini aku tak menyadari hal ini? Karena dia selalu menyembunyikan aksinya untuk menyentuhku setiap waktu dengan menyamarkannya sebagai hal lain. Seperti bercanda denganku, tiba-tiba mempraktekkan gerakan pitingan gulat, mengajakku bertengkar secara fisik dan sebagainya.
Itu semua hanya kedoknya untuk selalu menyentuhku.
Dan ketika sekarang hubungan kami seperti ini, dia dengan mudahnya menarikku ke sudut ruangan, ke tempat tersembunyi, bilik toilet dan sebagainya untuk mencuri ciuman, pelukan dan sentuhan yang lebih intim dari biasanya.
Bukannya aku keberatan, tapi semakin sering kami melakukannya, semakin susah kami berhenti di tengah jalan. Hingga saat ini, Tay belum tahu fakta bahwa aku sudah mencintainya sejak lama. Yang dia tahu adalah aku adalah pria straight, pria yang tak pernah berhubungan dengan pria dan dia tak mau terburu-buru melakukan seks saat dia mengira aku belum terbiasa dengan konteks hubungan sesama lelaki.
Tay terkadang bisa jadi orang yang sangat polos atau dalam hal ini aku seharusnya menyebutnya tolol.
Dan sore ini kami bertemu di kantor, P’Kwang meminta kami berkumpul untuk membahas masalah pekerjaan kami bulan depan. Tay datang bersama Off dan Gun, dia tadi minta jemput oleh Off karena mobilnya sedang ada di bengkel. Sedangkan aku langsung datang dari menyelesaikan pekerjaan modeling.
“Aw, P’New… Kau sudah datang?” sapa Gun begitu melihatku,
“Uhm… Aku sudah sampai 15 menit yang lalu… P’Kwang masih ada rapat dengan P’Bern, dia minta kita menunggunya di ruang rapat nomer 2!” sahutku,
“Aku harus bertemu Mae Godji dulu… Kau mau kemana?” tanyanya,
“Ke toilet…”
Tay POV
Dua sejoli itu benar-benar menyebalkan, pikirku. 30 Menit yang lalu, Off menjemputku di tempat pemotretan dengan mobilnya, namun memintaku yang membawa mobil. Sementara dia bermesraan dengan Gun di kursi belakang.
Dan dengan kejamnya ketika sampai di kantor, Off menemani Gun turun dari mobil di lobby karena Gun harus menemui Mae Godji terlebih dulu dan dia ingin menemaninya. Hal ini membuatku yang sudah bertugas sebagai sopir harus memarkirkan mobilnya di basement sendiri.
Setelah memarkir mobil aku bermaksud langsung ke meja kerjaku untuk meletakkan barang-barang, namun aku melihat Newwie yang masuk ke toilet lantai 3 di dekat elevator. Dia tidak melihatku karena saat pintu lift terbuka, dia sudah berbelok. Aku memutuskan untuk mengikutinya dengan niat jahil untuk mengagetkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loving You Since... Always (TayXNew)
FanfictionApa yang terjadi antara Tay dan New? Mereka bersahabat bertahun-tahun, namun kini menjadi sahabat saja tak lagi cukup bagi mereka. Apa yang lebih dari sahabat? Teman tapi mesra? Friend with benefit?