New POV
P'Jenny membangunkanku begitu kami memasuki kawasan Hua Hin. Aku baru akan menghubungi Tay saat aku membuka handphone dan menyadari entah sejak kapan handphoneku sudah mati kehabisan baterai.
Akhirnya aku minta P'Jenny untuk mengantarku sampai lobby hotel dan disana aku meminta petugas hotel untuk menghubungi kamar Tay. Siapa tahu dia sudah kembali ke kamarnya. Tapi nihil.
Nampaknya dia masih di pesta. Aku pun menanyakan tempat pesta yang diadakan P'Klein. Aku menitipkan koperku di lobby kemudian berjalan ke arah pantai di belakang hotel.
Suara musik terdengar sayup-sayup begitu aku keluar dari hotel. Terlihat keramaian di dekat pantai dan aku pun langsung berjalan ke arah keramaian itu.
Semakin kesana aku menyadari acara sudah cukup ramai dan meriah. Tentu saja... Sudah hampir pukul setgh 11 saat aku sampai di hotel. Beberapa orang berjalan melewatiku untuk kembali ke hotel. Tak jauh dari sana aku berpapasan dengan calon mempelai wanita, P'Nana.
"Nong New... Akhirnya kau datang juga! Tay mengira kau tak datang malam ini..." sapanya.
Wanita itu terlihat cantik dengan wajah sedikit memerah dan gaun musim panasnya melambai tertiup angin.
"P'Nana... Sawadee krab Phi... Apa kau melihat Tay?" tanyaku,
"Dia masih di pesta... Dari tadi dia terlihat tidak semangat. Dia akan senang melihatmu!" sahutnya sambil tersenyum,
"Khob khun na Phi... Kau akan kembali ke kamar?"
"Uhn... Aku bisa diomelin make up artisku kalau aku begadang dan mabuk sehari sebelum hari pernikahanku... Fan di na New..." katanya sambil melambaikan tangan padaku dan meninggalkanku disana,
"Fan di na Phi..."
Aku berjalan mengikuti jalan setapak itu langsung mengarah ke bar tepi pantai. Suara musik semakin keras dan ditambah teriakan-teriakan para tamu yang sedang berpesta. Aku menoleh kanan kiri, mencoba mencari sosok Tay. Setelah beberapa saat masih susah mengenalinya di antara begitu banyak orang.
Hingga mataku tertarik pada satu meja di dekat api unggun, 3 orang pria dan 2 orang wanita. Salah satunya adalah Nammon. Nampaknya mereka sedang bermain game sambil minum-minum. Aku pun bermaksud untuk mendekatinya untuk menanyakan keberadaan Tay.
Saat itu gadis yang paling ujung bergeser sedikit membuatku bisa melihat satu sosok pria yang bersandar di bantal dan duduk sedikit merosot di kursinya. Awalnya aku tak bisa melihatnya karena posisi gadis itu menutupinya dan dia duduk membelakangi arahku datang.
Tiba-tiba suara sorakan terdengar dari meja itu. Mengapa rasanya begitu jauh perjalananku melintasi lautan pasir dan lantai dansa penuh orang ini?! Langkahku terasa berat karena kakiku tenggelam dalam pasir kering setiap kali melangkah.
Kepalaku memanas saat melihat gadis itu meletakkan tangannya di punggung Tay dan mendekatkan segelas minuman kepada Tay. Aku bergegas mendekati mereka dari belakang.
Sejenak aku lupa diri dan lupa tempat. Yang kupedulikan hanya bahwa, gadis kurang ajar ini menyentuh milikku. Dengan kesal aku merebut gelas di tangannya dan kemudian meminumnya dengan satu kali tenggak.
"Minggir!! Itu tempatku!" sahutku sambil mencengkeram lengan atas gadis itu dan menariknya agar menjauh dari Tay,
"Alai be nie..." kata gadis yang ada di hadapanku dan aku hanya meliriknya sambil meraih satu gelas minuman lain di atas meja dan sekali lagi meminumnya sekali tenggak,
"Ough... Cep! Kamu tak sopan sekali sih!" gadis yang kutarik tadi jatuh terduduk di atas pasir, kemungkinan karena dia sendiri juga dalam keadaan mabuk,
KAMU SEDANG MEMBACA
Loving You Since... Always (TayXNew)
FanfictionApa yang terjadi antara Tay dan New? Mereka bersahabat bertahun-tahun, namun kini menjadi sahabat saja tak lagi cukup bagi mereka. Apa yang lebih dari sahabat? Teman tapi mesra? Friend with benefit?