"Kau berhutang padaku, Peng!" sahut pria di ujung sambungan,
"Aw... Aku tahu itu... Tapi tidakkah menurutmu ini agak keterlaluan?" Off mencoba menawar,
"Kau berjanji akan melakukan apapun!!"
"Urr... Urr... Ke dai si... Aku akan membantumu!"
Off menutup panggilan itu dengan kesal. Seharusnya dia tak berjanji pada Tay kemarin. Sekarang dia harus mendapatkan imbasnya.
Dia mengawasi New yang sedang berbicara dan tertawa di depannya dengan beberapa orang lainnya. Dia juga mengawasi Krist dan Singto yang duduk di depannya. Akhir-akhir ini mereka berdua sedikit aneh. Off penasaran akan kemana hubungan mereka berjalan.
Menjadi yang tertua di antara aktor-aktor muda ada tanggung jawab sendiri. Biasanya mereka akan lari kepadanya jika perlu mendiskusikan sesuatu. Walaupun Off hampir selalu bersikap konyol dan menjadi orang yang suka melawak di depan mereka.
Kini karena janji yang dia utarakan, Off harus pusing tujuh keliling.
Forward
"P'New... Kau sekamar denganku ya?!" sahut Nammon sambil menunjukkan kunci kamarnya,
"Uhn... Boleh!"
Keributan kecil terjadi tak jauh dari tempat mereka berdiri. New melihat Singto dan Krist yang baru turun dari bus, manager mereka memberikan kunci kamar. New menatap mereka berdua dengan iri saat tau Krist dan Singto akan tinggal sekamar. Hal itu membuatnya merindukan seseorang yang biasanya sekamar dengannya.
"P'New... Kau baik-baik saja?" tanya Nammon,
"Uhn... Ayo kita lihat kamarnya!"
Nammon dan New meninggalkan lobby menuju kamarnya sendiri. Mereka mendapatkan sebuah kamar dengan twin bed dan balkon dengan pemandangan laut. New langsung merebahkan diri ke tempat tidur dan meregangkan tubuhnya.
"Phi... Aku mandi dulu ya..."
"Okey... Aku masih mau menelpon Tay!"
Begitu Nammon masuk ke dalam kamar mandi New pun menghubungi nomer Tay. Mereka tak banyak bicara pagi ini. New juga belum sempat membicarakan masalah kemarin dengannya.
Padahal setelah ini mereka tak akan bisa bertemu selama hampir seminggu karena pekerjaan. Inilah kenapa dia ingin menggunakan waktu mereka bersama sebaik mungkin. Karena kalau sudah sibuk mereka susah sekali menemukan waktu untuk bersama.
Tapi ada saja pertengkaran dan perdebatan yang kadang membuat mereka saling ngambek.
"New... Kau sudah sampai?" Tay mengangkat telponnya di dering kedua,
"Uhn... Bagaimana pekerjaanmu?" New berbaring di ranjangnya membayangkan Tay ada di sampingnya,
"Semuanya berjalan lancar... Apa kegiatan kalian setelah ini?" suara Tay terdengar hangat dan membuat perutnya melilit karena gugup,
"Shooting baru dimulai besok! Hari ini para crew masih akan mempersiapkan semuanya. Besok pagi baru kami akan benar-benar bekerja." jelasnya, "Nanti malam juga akan ada pesta BBQ!"
"Terdengar menyenangkan. Have fun na..." sahutnya,
"Aku berharap kau ada disini..." New ingin merengek, dia tak peduli tentang imagenya sebagai pria bertubuh besar, hanya pada Tay dia bisa bermanja seperti ini,
"Khu lu... Maafkan aku karena aku tak bisa ada bersamamu na..."
"Uhn... Me pen rai..."
"Aku harus kembali bekerja. Jam istirahatku sudah usai. Hati-hati disana na New..."
"Uhn..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Loving You Since... Always (TayXNew)
FanficApa yang terjadi antara Tay dan New? Mereka bersahabat bertahun-tahun, namun kini menjadi sahabat saja tak lagi cukup bagi mereka. Apa yang lebih dari sahabat? Teman tapi mesra? Friend with benefit?